Permainan rumit dari takdir yang menimbulkan benci juga luka sebagai akibatnya.
"Aku pikir kau itu pria manis yang lugu. Tapi sayangnya aku salah."
"Kalau kau lupa biar aku ingatkan, terkadang tidak semuanya sesuai dengan perkiraan mu."
• Warn!!
>>...
Sengaja up tengah malem biar dikiranya ga update wkwk,
•>> Leave your support please💘
"You never know unless you walk in my shoes."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa wajah mu tegang begitu? Tenang saja, aku tidak akan menggigit mu."
Yeonjun tersenyum tipis saat Taehyun memalingkan wajahnya begitu mendengar ucapannya tadi.
"Bagaimana rasanya menikah dengan duda kaya raya seperti ayah ku? Barang branded apa saja yang sudah kau beli dengan uangnya?"
Mendengar pertanyaan sarkas dari Yeonjun membuat Taehyun kembali menatap ke arah sosok yang kini berstatus sebagai anak tirinya. Senyum meremehkan yang terbit pada wajah Yeonjun semakin membuat emosi Taehyun tersulut.
Namun sebisa mungkin si manis mengendalikan dirinya dengan cara menghembuskan napas panjang.
"Jaga ucapan mu, Kim Yeonjun. Kalau kau lupa, sekarang posisi ku adalah ibu mu." peringatnya dengan netra bening yang menatap lurus pada netra kelam milik Yeonjun.
Yeonjun yang ditatap nyalang oleh Taehyun malah merasa tertantang untuk semakin menghina sosok mungil di depannya. Pria yang baru saja genap berusia 20 tahun itu melangkah mendekat membuat istri ayahnya melangkah mundur seirama dengannya.
"Jangan mendekat Yeonjun!"
Taehyun berujar sembari menggeleng cepat. Raut wajah Yeonjun yang terkesan dingin semakin membuat rasa takutnya meningkat. Sampai dimana punggung sempit miliknya membentur lemari es di belakangnya, Yeonjun masih saja melangkah mendekat ke arahnya.
"Apa kau takut?" Yeonjun terkekeh pelan sembari melirik sekilas pada lengan mungil Taehyun yang kini berada di dadanya, menahan untuk tetap memberikan jarak diantara keduanya.
"Ini sudah larut jadi pergilah tidur." ujar Taehyun menghiraukan pertanyaan Yeonjun tadi.
Dirinya masih mencoba untuk memperbaiki suasana yang rasanya semakin memburuk pada tiap detiknya. Kedua netra kelam milik Yeonjun terlihat benar-benar tidak bersahabat.
Mendecih pelan, Yeonjun malah menangkup pipi kanan Taehyun yang spontan membuat tubuh mungil di depannya total menegang.
"Tenang saja, aku tidak akan menyentuh mu malam ini. Lagi pula untuk apa seorang jalang seperti mu takut disetubuhi? Bukannya lubang mu itu selalu siap untuk digagahi kapan pun demi uang?"
