Permainan rumit dari takdir yang menimbulkan benci juga luka sebagai akibatnya.
"Aku pikir kau itu pria manis yang lugu. Tapi sayangnya aku salah."
"Kalau kau lupa biar aku ingatkan, terkadang tidak semuanya sesuai dengan perkiraan mu."
• Warn!!
>>...
•>> Rate this story 1/10. Cuma pengen tau aja seberapa menariknya sih story ini buat kalian.
#bukan haus notif atau pujian, wkwk.
"I have to lie again and again to make sure you won't leave me."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ahhh..ahhh...ahhh..."
Menengadahkan kepalanya ke atas, cengkramannya pada kepala jok kursi mobil semakin mengencang saat sang dominan mempercepat tempo tumbukannya. Belah bibirnya yang sedikit terbuka terus melantunkan desahan lirih saat milik besar sang dominan terus menyentuh titik manisnya.
"Hyung---Yeon hyunghh...w-waithh..."
Menggelengkan kepalanya ribut, Taehyun sedikit memukul dada bidang Yeonjun yang masih betah menumbuk lubangnya.
Kakinya mulai keram karena harus menekuk juga perutnya mulai mual karena tubuh mungilnya terus saja terhentak ke atas mengingat dirinya sudah duduk di atas pangkuan Yeonjun selama hampir satu jam penuh.
"Hyung please..." lirihnya sekali lagi berbisik tepat di telinga Yeonjun berharap kalau sang dominan mau mendengarkannya kali ini.
Senyum tipisnya terukir saat merasakan pergerakan Yeonjun berangsur memelan bahkan berhenti tak lama setelah dirinya berbisik lirih. Inilah yang selalu mampu membuat Taehyun semakin jatuh ke dalam pesona Kim Yeonjun ; pria ini tidak pernah menolak ucapan atau permintaannya.
Sekalipun saat ini sang dominan belum mendapatkan satu pun pelepasannya, Yeonjun masih mau menahan dirinya menuruti permintaan Taehyun-nya yang meminta untuk berhenti sebentar.
Yang lebih tua juga ikut tersenyum saat melihat senyum tipis kesayangannya. Tangannya terulur untuk mengusap keringat yang membasahi kening Taehyun juga menyingkirkan poni lepek yang sedikit menutupi obsidian favoritnya.
"Kau lelah?"
Bohong namanya kalau Taehyun bilang tidak. Pasalnya dirinya sudah tiga kali dijemput oleh dunia putihnya yang membuat tubuhnya semakin melemas.
"Sedikit." ujarnya pelan sebelum memeluk erat tubuh Yeonjun dengan dagunya yang bertumpu nyaman pada bahu sang dominan.
Kedua sama-sama terdiam dengan keheningan yang mulai menemani. Kedua netra si manis juga perlahan tertutup menghiraukan sesuatu yang keras masih mengisi penuh bagian bawahnya.