ingatan yang pernah ada kembali ada

9 1 0
                                    

Ia terlihat sedih, mata sayu itu memerah kemudian meneteskan air matanya.

"Direktur? " Kaget ku menatapnya

"Direktur? " Balas nya.

"Oh namjoon? Maaf.. Aku keliru, aku sedikit pusing" Ucapku sambil menyeka air mataku

Namjoon membantu berdiri dan berjalan menuju kursi roda kembali

"Udah dong nangis nya.. " Ucap nya menyeka air mataku

"Maafkan aku, aku keliru melihatmu" Ungkapku

Ia tersenyum, dan mencoba ku mengajak keluar ruangan menghirup udara segar pagi ini.

~

Entah apa yang terjadi dengan ku, tiba-tiba saja aku seperti melihat sosok direktur dalam foto yang disebutkan ibuku kemarin. Ia seperti menangis memandangiku.

"Mikirin apa? Kok melamun.. " Ujar namjoon yang sedari tadi mendorong kursi roda ku

"Ohh.. Gak ada kok. " Jawab ku lagi alih dari lamunan

"Yakin?? " Tanya nya lagi

"Umm... " Jawabku ragu

"Tuh kan ada, yodah cerita aja.. Pasti aku tanggepin"

"Apa aku dekat dengan direktur perusahaan? Eh maksudnya deket kaya temenan gitu loh,akrab gitu.." Ucapku terpatah-patah

Namjoon terdiam.

Aku berusaha menengok nya kebelakang, setelah beberapa detik tak terdengar jawabannya

"Namjoon?" Tanyaku

"Oh?"
"Oh, ya.. Ya begitulah. Bisa dibilang.. " Ujar Namjoon tidak panjang

"Umm.. Pantesan, aku melihatnya beberapa kali didalam mimpiku akhir2 ini. Dan bahkan aku tadi pagi salah mengenalimu mengiramu adalah dia.. Hehe" Sambung Curhat ku pada Namjoon

Namjoon tak banyak bicara, ia hanya menganggukkan ceritaku itu.

Tak lama berselang, dari arah yang tidak jauh terdengar suara memanggilku, tak asing.

Ya dia min ha, dia kembali lagi hari ini menjengukku.

"Heii.. Ada Namjoon juga rupanya" Ucap Minha yang mendatangiku

Kami mengobrol santai ditaman, kami sering mengobrol kan tentang masalalu.
Seperti saran dokter, mengatakan bahwa aku sangat bagus untuk diajak bercerita tentang masalaluku untuk memulihkan daya ingatku.

"Huffft... "
"Oh ya btw, tentang pernikahan direktur kita jungkook gimana ceritanya? Kok gak diundang ya kita.." Ucap Min ha terlihat sedih

"Direktur? Dia menikah?" Tanyaku lagi.

Baru saja aku memimpikannya, ternyata dia pria yang ingin menikah. Entah kenapa aku merasa sedih mendengarnya

"Wah kamu benar-benar tidak ingat sama sekali rupanya."
"Namjoon kau kan sahabatnya.. " Tambah Minha

"Eh? "
"Aku kurang tahu soal itu.. " Jawab Namjoon seperti tidak ingin membahasnya

Tak banyak yang dibahas soal itu, Namjoon yang terdengar tak banyak komentar soal itu memutuskan untuk beranjak karena sudah saatnya jam kerja nya, begitu juga dengan min ha.

Karena jarak rumah sakit yang dekat dengan kantor, Namjoon dan min ha sering menyinggahi tempat ku dulu sebelum mereka berangkat.

Aku sangat bersyukur mempunyai teman seperti mereka, aku berjanji tak akan pernah membiarkan ingatan ku melupakan mereka.

ANTARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang