(END) takdir yang mengembalikan semuanya

8 1 2
                                    

Aku pun mengatakan untuk bertemu di taman rumah sakit, karena kebetulan betapa beruntungnya diriku perkembangan kaki ku semakin hari semakin baik jadi hari ini adalah jadwalku check up untuk melepas gips pada kakiku.

Tanpa Jungkook aku kerumah sakit dengan bantuan taksi, dikarenakan Jungkook ada rapat perusahaan.

"Aku ganti aja yah, yang hadirin rapatnya sekertaris aja" ujar Jungkook padaku memaksa untuk mengantarku

"Ini tu rapat penting, mana boleh lah direktur nya gak hadir. Tenang aja aku pakai taksi aja.." sahutku lagi

Setelah beberapa kali aku menolaknya untuk mengantarkan ku akhirnya diapun menyerah dan mengantarku hingga naik taksi.

Namun Jungkook mengatakan akan menjemputku nanti sepulangnya.

Sesampainya di rumah sakit, aku melakukan check up dan pelepasan gips.
Benar-benar terasa plong dan merasa bebas kembali , kaki ku terasa jauh lebih ringan dan lebih mudah bergerak. Meski begitu aku masih disarankan untuk pelan-pelan saja dulu sehingga aku masih menggunakan bantuan tongkat.

Sebelum menemui namjoon aku teringat dengan nenek in-ja, aku penasaran bagaimana kabarnya sekarang.

Kudatangi ruangannya, namun ruangan itu kosong. Aku pun melihat perawat pria itu min-yoongi yang biasa membantu nenek in-ja. Kami pun bertegur sapa dan akupun bertanya padanya "Kemana nenek in-ja? "

Belum sempat dia berkata, ia menunjuk kearah belakangku dan kemudian melambaikan tangannya pada orang itu.

Betapa kagetnya aku melihat seseorang yang ditunjuk yoongi adalah nenek in-ja, tidak menggunakan pakaian pasien. Wajahnya tampak sehat dan berseri-seri sambil menenteng sekotak bekal ditangan kanannya.

"Cucuku ! " Ucapnya

"Aku?" Tanyaku padanya mengira aku yang dipanggilnya

Aku pun tersenyum padanya dan membuka pelukan untukknya.
Ternyata dia melewati pelukan ku itu, dan justru memeluk perawat dibelakang ku, min-yoongi.

Mereka terlihat akrab.

"Cucuku cucuku..." Ucapnya menepuk pundak perawat itu

"Cucu ?" Kaget ku sontak

Nenek in ja pun mengalihkan perhatiannya padaku betapa kagetnya dia ternyata itu adalah aku, ji Eun partner nya terapi.

Dia pun memelukku, kami bertegur sapa dan saling merindukan.
Dengan rasa penasaran itu, aku menanyakan apa yang terjadi padanya sekarang?

Ia pun menceritakan bahwa min yoongi si perawat lelaki itu adalah cucu kandung nenek in-ja, sejak hari kepulangan ku dari rumah sakit nenek in -,ja berhasil mengembalikan ingatannya.

Perawat yoongi itu mengatakan, betapa sedihnya saat neneknya tidak bisa mengingatnya. Sehingga ia meminta izin kepada kepala rumah sakit untuk kerja tambahan sebagai perawat pribadi neneknya di rumah sakit untuk kesembuhan neneknya.

"Kehilangan seseorang yang berharga adalah bagian paling menyakitkan di dunia ini, namun seseorang yang berharga bagimu dan ia tidak mampu lagi mengingatmu sama sekali, itu adalah kehilangan yang sebenarnya" ujar min yoongi dengan mata binar nya

Aku mendengar itu tak terasa meneteskan air mataku.

Setelah percakapan yang tidak terlalu lama, aku pun berpamitan pada merek setelah itu dan segera menemui namjoon.

Setibanya ditaman, namjoon terlihat menunggu di kursi taman.
Aku menghampiri dan menyapanya.

Namjoon terlihat menyeka airmatanya saat itu.
"Namjoon kenapa?" Tanya ku padanya sambil duduk di bangku itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANTARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang