chapter 3

8.5K 792 17
                                    

Koreksi kalau ada kesalahan dalam penulisan 😘
Semi baku-!
So enjoy!!!











"Ya, tahan seperti itu chanie~"

"Bagus"

"Sekali lagi— ah tidak jangan seperti itu"

"Ok, tahan sebentar"

Crekkk
Crekk
Crekkk

Chitta tersenyum bangga melihat anaknya yang sedang berpose di hadapannya.

Hari ini, jadwal haechan untuk pemotretan. Tema kali ini mengambil tema girl crush.

Haechan Dengan setelan baju merah hitam itu berpose dengan baik dan sedikit arahan dari sang bunda.

"Break 20 menit!" Ujar fotografer, haechan menghela nafasnya lalu berjalan kearah chitta.

Chitta yang melihat itu langsung menyambut sang anak dengan pelukan hangat. Ia tau haechan lelah.

Haechan mendusal manja di leher sang bunda, bergumam tidak jelas. Chitta mengelus Surai panjang anaknya, membawa haechan untuk duduk di sofa yang disediakan.

"Capek bunda:("

"Satu kali lagi, setelah itu kita pulang. Ingat pose yang bunda ajarkan semalam?hm?"

Haechan mengangguk lemah, ia sudah lelah.

Pulang sekolah langsung pemotretan, bahkan ia belum makan siang.

Ia tak mau memberitahu sang bunda karena pasti sang bunda akan khawatir padanya dan membatalkan pemotretan kali ini.

"Baby mau apa? Nanti setelah pemotretan kita makan di restoran dekat rumah sakit ayah mau?"

"Restoran Tante winnie?"

"Iya sayang, nanti baby boleh pesan apa saja. Tidak ada larangan untuk kali ini"

Haechan tersenyum senang.

"Ajak ayah?"

Chitta berfikir sebentar lalu menatap manik binar sang anak.

"Kita lihat nanti ya sayang, takutnya ayah ada jadwal operasi"

"Okie bunda"

Setelah istirahat 20 menit, semua kembali bekerja. Kali ini haechan berpose seperti apa yang bundanya ajarkan semalam.

Pose itu membuat sang fotografer puas hanya dalam satu cepretan.

—🌻—

Selesai dengan pemotretan, haechan dan chitta langsung pergi ke restoran milik Tante winnie.

Sepanjang jalan haechan terus bernyanyi lagu Yang akhir-akhir ini ia sukai. Suara haechan itu bagus, bahkan ia pernah mengikuti lomba menyanyi dan memenangkan juara 2.

Tak hanya modeling dan bernyanyi, haechan juga pandai dalam hal menari. Hal ini tak jauh dari bakat yang dimiliki sang bunda.

Johnny bilang haechan itu 90% copy-an chitta dan 10% dirinya.

Sampainya di restoran Tante winnie, Ten memakirkan mobilnya setelah itu keluar bersama haechan.

"Bunda, echan mau ramyeon eugg?"

"Emmmmmm, apapun kecuali ramyeon dan makanan pedas!" Haechan mencebikkan bibirnya lalu berjalan lebih dulu, meninggalkan sang bunda yang terkekeh melihat kelakuan anak semata wayangnya.

"CHITTA!"

chitta menoleh ke sumber suara. di meja dekat jendela ada Winnie yang anaknya,segera chitta hampiri mereka.

my modelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang