chapter 15

5.9K 554 31
                                    

Koreksi kalau ada kesalahan dalam penulisan 😘
Semi baku-!
So enjoy!!!

PS: maaf lama:(




Haechan memasang asal sepatunya, ia sudah terlambat 5 menit untuk masuk ke kelas. Ia buru-buru mengambil tasnya lalu masuk kedalam mobil yang siap mengantar ya kesekolah.

Bibirnya tak berhenti menggerutu tentang ayahnya yang tidak membangunkannya, belum lagi buku sejarahnya yang lupa ia simpan membuat sang ayah dan dirinya kalang kabut mencarinya.

Ten? Wanita satu anak itu sedang ada di rumah mertuanya, menjenguk mama mertua yang sedang sakit.

Haechan mendesah pelan saat jalanan terlihat lancar dan tidak macem, ia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

08:19

Aishhh bisa dipastikan ia akan dihukum mr.choi.

Sesampainya didepan gerbang sekolah yang sudah tertutup haechan langsung turun tanpa pamit pada sang supir. Ia tergesa-gesa mencapai gerbang itu.

"PAMAN LEE!!! TOLONG BUKA PINTUNYA!!! ECHAN MAU MASUK!" teriak haechan memanggil satpam sekolahnya, berharap ia diperbolehkan masuk.

Terlihat paman Lee keluar dari pos satpam, ia menggelengkan kepalanya melihat siswi yang selalu menyapa terlambat.

"Masuklah, setelah ini pergi ke ruang konseling temui Mr.choi" ujar paman Lee.

Haechan membungkukkan badannya sambil mengucapkan terimakasih. Setelahnya ia langsung berlari ke ruang konseling.

Ahhhh ternyata bukan dia saja yang terlambat, tapi ada renjun dan murid lainnya yang tengah berdiri sambil mendengarkan siraman rohani dadakan.

Haechan mengetuk pintu lalu membukanya sedikit.

"Kau, masuk! Letakkan tas mu dipojok sana lalu berbaris didepan" haechan mengangguk patuh.

Ia berdiri dibarisan paling depan, dibelakangnya ada renjun.

"Bagus sekali nona seo ini terlambat! Apa pekerjaan model mu menghambat sekolah mu?!"

"Ani"

"Arraso, istirahat jam pertama bersihkan halaman belakang sekolah! Setelah itu pergi ke *presis untuk mencatat keterlambatan kalian"

(Presis: presiden siswa, ketua osis.)

murid-murid yang terlambat tadi membubarkan diri setelah diberikan surat ijin masuk kelas.













Skippp>>>>>

Renjun melempar sapu kearah haechan, lalu mendudukkan dirinya disamping haechan yang tengah mengipasi wajahnya dengan tangan.

"Huh, lelah sekali" gumam renjun.

"Perut ku sakit injunie~" rengek haechan dengan nada manja.

Renjun langsung menoleh lalu menatap garang kearah haechan.

"Kau belum sarapan?!" Marahnya, ia memegang perut bagian kiri haechan.

"Tidak sempat" cicit haechan.

Renjun mendelik, heol.

"Tante Ten tidak masak?!"

"Bunda tidak dirumah, aku dan ayah bangun terlambat karena semalam kami menonton film"

"AISHHH! Aku akan minta Nana ke sini membawakan makanan" setelahnya ia merogoh saku almamater untuk mengambil ponselnya.

"Bawakan aku dan haechan roti ke halaman belakang sekolah"

my modelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang