chapter 21

4.4K 445 9
                                    

Koreksi kalau ada kesalahan dalam penulisan 😘
Semi baku-!
So enjoy!!!













Hoekkkk...
Hoekkkk.....

Ten mengusap bibirnya dengan tangan, ini sudah kesekian kali ia terbangun di pagi buta hanya untuk memuntahkan cairan bening yang terasa agak pahit di mulut itu.

Wajahnya terlihat pucat dan lingkaran hitam dibawah mata yang terlihat jelas, Ten menggelengkan kepalanya lalu membasuh wajahnya dengan air.

Ia kembali ke ranjang, mengambil ponsel untuk menghubungi sang suami yang tengah berada di luar negeri.

Belum sempat ia menyalakan ponselnya, sang suami sudah menelpon dirinya.

Dengan cepat ia mengangkat panggilan itu.

"Morning baby" —johnny

Ten berdehem pelan, ia tak memiliki tenaga untuk menyahuti sapaan sang suami.

"Apa masih mual?"

"Ya, aku baru saja dari kamar mandi"

Diseberang sana terdengar johnny yang menghela nafasnya berat.

"Periksa ke dokter ya sayang, siapa tau—"

"Jangan membuatku kecewa untuk kesekian kalinya" lirih Ten

"Sayang"

"Tidak, mungkin aku memang tidak bisa mengandung John! Kau bisa cari wanita la—"

"TEN!"

Ten memejamkan matanya, ia lelah.

"Ten, maksudku—"

"Aku tahu, maafkan aku" Ten langsung memutus panggilan itu sepihak. Melempar ponselnya ke ranjang.

Ia bangun dari duduknya lalu keluar dari kamar untuk membuat sarapan. Dengan hati-hati ia menuruni tangga karena kepalanya sedikit pusing.

Sampainya di dapur, Ten mengambil kornet sapi dan telur.

Saat hendak membuka kaleng kornet, Ten merasa perutnya dicengkeram dengan keras. Ten terduduk dilantai. Ia meremas perutnya bertujuan agar rasa nyeri itu sedikit berkurang.

"Akh!" Pekik Ten saat rasa sakit diperutnya kembali datang.



—🌻—


Johnny berlari tergesa-gesa menuju ruang rawat istrinya.

Saat sedang menghadiri seminar kedokteran di Osaka Jepang, ibunya—nyonya seo— tiba-tiba meneleponnya dan mengatakan bahwa Ten pingsan di dapur dan di bawa ke rumah sakit.

Dengan keadaan panik, johnny langsung memesan tiket penerbangan saat itu juga. Tanpa memikirkan seminar atau barang-barangnya yang masih berada di hotel.

Sekarang johnny sudah berada di depan pintu ruang rawat istrinya.

Didalam sana ada 2 sahabat istrinya yang sedang menjenguk, johnny memilih untuk menunggu daripada harus mendapatkan Omelan dari sahabat-sahabat istrinya itu.





—🌻—

"Tuan seo" johnny menoleh ke kanan, didapatinya seorang dokter wanita memanggilnya.

Johnny membungkukkan badannya.

"Yee?"

"Mari ikut dengan ku ke ruang dokter" ujar dokter itu, johnny m ngikutinya tanpa berkata apapun.

my modelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang