Sesuai ucapannya tadi, Lucas kembali mengajak Senja pulang bersama, mereka tak langsung pulang melainkan pergi nonton terlebih dahulu.
"Ini bukan jalan kerumah gue." Ujar Senja, dia merasa heran pasalnya dia tidak tahu mau dibawa kemana.
"Kita nonton dulu, lo mau makan dimana?" Jelas Lucas.
"Katanya mau nonton, tapi kok nanya makan?" Heran Senja.
"Ya sebelum nonton makan dulu, gue gak mau nanti lo kelaperan!" Jawab lucas.
"Oh, terserah sih gue mah."
"Gue ada rekomen batagor yang paling enak. Kesana yuk!" Ajak Lucas.
"Yaudah, ayok. Jauh gak?" Tanya Senja.
"Mayan lah, deket sekolah SMP gue dulu." Jawab Lucas.
Senja hanya ber-o ria, dia merasa senang akhir-akhir ini, Setelah sekian lama dia selalu berkhayal dideketi seorang Lucas akhirnya tercapai juga, tapi masih ada rasa was-was, dia takut akan kedekatannya ini menjadi hal yang tidak baik untuk kedepannya.
Sesampainya di tempat jualan batagor yang menurut Lucas enak, mereka memesan dua porsi lalu memilih duduk di paling belakang.
"Enak gak?" Tanya Lucas ketika melihat Senja memakan batagornya.
Senja mengangguk antusias, dia melanjutkan menikmati batagornya.
"Ini bener-bener enak! Besok-besok aja gue lagi ya!" Seru Senja, sebelum menyadari perkataannya.
"Eh-- maksudnya kasih tau jalannya." Sambungnya setelah menyadari ucapannya tadi.
"Iya nanti gue ajak lagi kesini." Ujar Lucas sembari mengusap-ngusap kepala Senja yang membuat dia terpaku membisu, sedangkan Lucas kembali fokus kemakanannya.
Senja tersenyum melihat Lucas dan kembali memakan batagornya.
Setelah menghabiskan makanannya, Lucas membayar batagornya itu.
"Ini mang!" Ujar Lucas sembari mengeluarkan uangnya.
"Sip Kas, sering-sering kamu kesini bawa si neng pacarnya!" Ujar sang penjual, mereka memang sudah saling kenal dari Lucas menginjak SMP dulu.
"Hahahha, siap mang, nanti ku bawa lagi dia kesini." Ujar Lucas.
Senja yang mendengar itu tersenyum malu, pasalnya dia bukan pacar Lucas.
Setelah membayar, Lucas menggandeng tangan Senja. Sontak Senja kaget atas kelakuannya itu, dia terus melihat tangan yang digandeng oleh Lucas sembari tersenyum malu.
"Jalan lo lama, makanya gue gandeng." Runtuh sudah kebaperan Senja, seakan dia dibawa terbang lalu dijatuhkan begitu saja.
"Bisa gak sih jangan bilang gitu!" Gerutu Senja dalam hati.
"Lo udah izin belum?" Tanya Lucas.
"Izin apaan?"
"Izin, kalo anak gadisnya mau pulang telat. Apalagi abang lo, kayaknya posesif banget." Ujar Lucas.
"Oh itu, udah kok."
"Aman dong ya!" Ujar Lucas diselingi kekehannya. Senja mengangguk dengan semangat, akhirnya dua bisa jalan berdua dengan Lucas tanpa harus berusaha lebih susah seperti apa yang dilakukan Sita.
"Nonton apaan nih?" Ujar Lucas sembari fokus ke jalanan.
"Apa aja sih gue mah." Jawab Senja.
"Gimana kalo doraemon aja?" Tanya Lucas.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHARMACY
Teen FictionQueen Senja, sesosok orang yang sering menangis ditengah malam hanya karena memikirkan tugas yang makin menumpuk. Queen Senja atau panggil saja Senja, berusaha untuk tidak mencintai seseorang tapi nihil, cinta datang dengan seenaknya tanpa diundang...