Sesuai rencana Senja, dia ingin membuat brownies dengan bunda Lucas, sedangkan Lucas, dia membaca buku Farmakologi di ruang tamu dengan sang adik yang sedang menonton tv.
Farmakologi adalah pelajaran yang membahas penggunaan obat, penyembuhan dan pencegahan suatu penyakit dan itu adalah salah satu pelajaran yang Senja tidak sukai juga.
"Belajar mulu lo!" Ujar Senja dengan membawa piring yang berisi brownies yang tadi sudah dia buat.
"Nih cobain!" Senja menyodorkan piring yang berisi brownies itu.
"Enak gak?" Tanya Senja ketika Lucas menyuapkan browniesnya.
"Asin." Jawab Lucas.
"Emang iya key?" Tanya Senja seakan tidak percaya atas ucapan Lucas.
"Iya kak terlalu asin."
"Ih, masa sih?" Akhirnya Senja pun ikut mencobanya.
"Iyaaaa asin!" Seru Senja.
"Kenapa sih kalian ribut-ribut?" Tanya bunda Lucas setibanya di ruang tamu.
"Browniesnya asin bunda!" Seru keila.
"Masa sih asin?" Ujar bunda tidak percaya.
"Tumben asin bun." Ujar Lucas.
"A-aku yang bikin." Ujar Senja lirih, dia sangat malu berhadapan dengan Lucas, bisa-bisanya dia masak keasinan.
"Tuh kode kak, dia minta dihalalin!" Ujar Keila diakhiri dengan kekehannya dan itu membuat Senja tersipu malu.
"Apasih Kei! Kamu tuh belajar yang bener jangan pacaran mulu!"
"Siapa sih kak yang pacaran?" Kesal Keila, dia tidak suka membahas dirinya dengan sang pacar, rasanya malu.
Orang yang berada disitu tertawa renyah melihat Keila kesal, dia sangat menggemaskan ketika marah.
"Kamu kasih garamnya berapa?" Tanya bunda Lucas.
"Aku kasih satu sendok makan bun." Ujar Senja merasa tidak bersalah.
"Ya Allah, Senja!" Seru sang bunda diiringi suara ketawanya, seketika Lucas dan Keila ikut tertawa mendengar kejujuran Senja.
"Pantes asin!" Ujar Lucas.
"Emang kenapa bun?" Tanya Senja masih tidak mengerti kenapa mereka tertawa.
"Kan kata bunda sedikit aja, sayang." Ujar bunda Lucas dengan lembut.
"Satu sendok makan juga sedikit tau bun!" Ujar Senja tidak mau kalah.
"Itu mah kebanyakan, Enja!" Ujar bunda Lucas diakhiri dengan kekehannya.
"Maaf, bun." Lirih Senja, dia merasa sangat sedih, baru kali ini dia masak gak enak.
"Iya gak papa, kan masih belajar." Ujar bunda Lucas.
Didepan calon mertua sendiri, bisa-bisanya gagal.
***
"Kakak masuk Farmasi enak gak?" Tanya Keila. Mereka sekarang sedang berada di taman belakang rumah Lucas, setelah melewati rasa malu dan Keila serta bundanya telah mencoba mengalihkan topik tapi tetap saja pikiran Senja saat ini masih terpaku di Browniesnya yang asin.
"Enak gak enak." Jawab Senja.
"Gimana maksudnya?" Tanya Keila tidak paham dengan jawaban Senja.
"Hm.. gimana ya? Coba kamu tanya kak Lucas." Jawab Senja sembari mengetuk-ngetuk jari telunjuknya ke kepalanya sendiri.
"Kakak mah pelit!" Curhat Keila, ketika dia bertanya tentang keahlian sang kakak, maka Lucas akan menjawab "gak perlu tau!"
KAMU SEDANG MEMBACA
PHARMACY
Teen FictionQueen Senja, sesosok orang yang sering menangis ditengah malam hanya karena memikirkan tugas yang makin menumpuk. Queen Senja atau panggil saja Senja, berusaha untuk tidak mencintai seseorang tapi nihil, cinta datang dengan seenaknya tanpa diundang...