'Cucuran derita oleh semesta untukku'
-Griselda Gavriel-
"Apa maksud anda dok? Jadi.. Grisel?..," enggan rasanya Adin mempercayai sebuah surat kemarin."Menurut hasil pemeriksaan medis, Grisel benar adanya memiliki riwayat kanker darah." Dokter muda itu terus terang bahkan di hadapan Devan sekalipun.
"K-kanker? Sejak kapan dok?" Devan masih mencoba mencerna semuanya, lantas bagaimana dia bisa tinggal diam saat ini.
"Mungkin sejak usia dini, karena kemungkinan besar rasa sakit yang tak terlalu dibuat rasa oleh Grisel justru menjadi petaka saat ini."
Ruang yang sebelumnya damai kini menjadi suasana yang mencekam.
Selang beberapa jam kini Grisel bangun setelah lama lelapnya ia memejamkan mata.
"Bun.." panggil gadis remaja itu pada wanita setengah baya didepannya.
"Bunn..." Ulangnya, ketika Adin tidak fokus dengan Grisel yang telah bangun.
"Y-ya? Gris udah bangun? giimana keadaan Gris?," Tanya Adin.
"Lebih baik, Bunda.. ehm, Bunda ada masalah?"
"Tentu tidak, istirahatlah"
-
Kelvin, Vino, dan sekelompok anak motor tengah berjalan menelusuri malam yang gelap. Mereka berhenti di tempat yang selalu mereka hampiri setiap kali berkumpul, ya.. basecamp.
Makanan ringan tersaji diatas meja. Jelas disini terkenal tentang Vino sebagai ketua geng motor itu. Si pria tampan yang tak banyak bicara namun terlalu banyak merenung.
"Oy ada salah seorang murid baru, kece abis gayanya." Ujar Gean si cowo penuh topik.
"Iya gue denger juga dia deket sama siswi baru itu, siapa sih gue lupa." Agan melanjuti.
"Iya woy cocok banget" seru yang lainnya.
Vino melirik Kelvin, sedikit tertarik dengan topik itu sehingga bahkan bertanya. "Lu tau yang mereka bahas?"
Kelvin berdehem singkat, lalu berucap "Devan namanya."
"Cewe yang mereka maksud siapa?" Terus Vino membanjiri pertanyaan, padahal hanya dua kali.
Kelvin tertawa lepas, menepuk-nepuk bahu sahabatnya, "Jelas Grisel lah lu kira siapa Vin astaga,"
"Ck" umpat Vino singkat.
Disela-sela asiknya mereka dengan iringan suara gitar yang dimainkan oleh member geng itu, tiba-tiba ponsel Kelvin berbunyi pertanda telepon masuk.
Sudah beberapa kali berbunyi, terus saja di diamkan. "Liat dulu hp lo, siapa tau penting" ujar Gean yang membuat Kelvin mengalihkan fokusnya dari layar PS ke handphone nya.
"Halo sayang? Kenapa?" Sebut saja Kelvin teman sialan, dibandingkan yang lainnya hanya dia lah kini yang memiliki status dengan wanita.
"Kelvin bisa jemput aku? Aku mau ke rumah sakit" Ujar Amanda di seberang telepon sana.
"Manda kamu hamil?!" Kelvin dengan hebohnya panik tak karuan.
"Woi lu apain?" Kata yang lain.
"Ngaco lu semua dah, shttt diem. Nih gue kerasin volumenya." Kelvin menatap tajam teman-temannya, kecuali Vino yang sedari tadi diam saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPUH
Teen Fiction___________________________________________________ -RAPUH- Gadis yang berada ditengah-tengah keluarga yang menyiksa dirinya. Kekerasan oleh orang tuanya adalah makanan setiap harinya. Bentakan, hinaan, caci maki...