Ditulis dengan kegabutan hakiki sangat malas tapi sayang kalau gk upp udah lah bay🙂
ERLANGGA PUTRA MAHESA ✨
Happy reading ✨
Pagi ini matahari sungguh cerah dan mendukung suasana pagi yg masih berembun.tapi tidak dengan Michel, gadis itu terlihat tidak bersemangat dan Sekarang ia sedang Berada di meja makan di temani 2 pembantu yg sudah ia anggap seperti keluarga sendiri yg terdiri tegak di samping kanan dan kiri Michel.bagaimana mau bersemangat,pagi ini ia mendapat telpon dari Oma dan opanya kalau mereka belum bisa pulang ke rumah, entahlah Michel merasa kesepian karena harus setiap pagi sarapan hanya di temani pembantunya saja.ia rinduu tawa hangat di meja makan seperti dulu huh sudahlah lupakan mari kita buka lembaran baru.
"Bi,kak duduk dong ngapain di situ sih?"suruh Michel kepadanya 2 pembantunya itu,bi Ami sudah ia anggap seperti ibu nya sendiri usianya sekarang sudah 40 tahun beliau janda dan memiliki 2 anak,anak pertama laki-laki yg sekarang sudah berkerja di salah satu perusahaan Oppanya Michel dan yg kedua perempuan usianya sama seperti Michel tapi ia berada di kampung tapi sudah pernah bertemu Michel. yg Michel panggil kakak itu juga pembantu di sana namanya kak mirna umurnya 6 tahun lebih tua dari Michel,ya masih single katanya betah sendiri dari pada nyari entar patah hati,ya alasan klasik entah lah jika itu yg membuat beliau nyaman kenapa tidak.okk balik ke topik.
"Enggak deh Non di sini aja"tolak bi Ami dan di angguki kak mirna
"Nan non nan non,plis deh bik panggilnya Michel aja, Michel gk nyaman di panggil gitu"pinta Michel sambil memelas mood nya makin kacau gila
"Dihh sok manja banget lo udah cepetan makan entar telat loh"sambar Mirna well Mirna itu sudah seperti kakak di hidup Michel jadi jangan heran jika kelakuan Mirna bukan menggambarkan seorang pembantu jika mengobrol dengan Michel
"Iss makanya duduk sama Michel di sini baru mau makan"pintanya lagi sambil menatap tajam ke arah Mirna
"Ribet banget nih bocah,buk udah deh duduk aja bisa telat ni anak kalau gini terus"pasrah Mirna bik Ami hanya menggeleng sambil tersenyum tipis melihat kelakuan dua anak perawan ini selalu begitu.
"Kenapa sih itu muka,kek pakaian belum di setrika di tekuk Mulu dah perasaan"tanya Mirna sambil mengoleskan selai coklat ke roti tawar milik Michel
"Oma sama oppa sibuk bangat"ucapnya dengan nada sendu
"Sabar atuh neng geulis,kan tau Oma sama oppa memang orang sibuk"jelas bik Ami mencoba memberi pengertian kepada gadis cantik di depannya itu agar tidak bersedih lagi
"Hmm iya deh,sini roti gue udah?"pintanya pada Mirna
"Nih abisin susunya jangan lupa"ujarnya mengingatkan dan Michel hanya berdehem singkat
"Bentar gue kedepan dulu ngecek pak Bams,biar Lo langsung berangkat"ucap Mirna sambil beranjak dari tempatnya
"Sekolah barunya teh kumaha, seru?"tanya bik Ami
"Seru seru aja sih bik,orang orangnya juga ramah"jelas Michel seadanya
"Huh bagus lah bibik jadi lega dengarnya"ungkap bik Ami
"Dek udah tuh pak Bams juga udah stay di depan tinggal cap tu the cus capcus"seru Mirna baru kembali dari depan
"Oh ok deh Michel juga udah selesai,kak ambilin tas gue dong di sofa"pintanya sambil cengengesan
"Nyusahin Lo untung bos Lo kalau enggak gue lempar Lo ke planet mars"canda Mirna sambil memasangkan tas ke pundak Michel,jangan salah umur memang boleh anak SMA tapi tingkah masih kek anak SD Michel banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLANGGA (ON GOING)
Romance[SEBAGIAN PART DI PRIVATE MOHON FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Aku berada di titik yang mana takdir sedang mempermainkan ku. Aku di buat sejatuh jatuhnya pada satu titik dan saat aku percaya bahwa titik itu adalah sebuah kebahagiaan, takdir kembali membua...
