Kang Santet On The Road

502 60 33
                                    

Setelah bersusah payah mengerjakan ulangan biologi, kepala seluruh siswa panas. Marco sama Woozi mah enak. Tapi btw pak Jimin juga ngajar kimia lhooo.

Note
=Di chapter sebelumnya, aku nyebut Marco di kelasnya Law yah? Aku mau klarifikasi kalo Marco itu anak nyasar. Ace sahabatan sama Marco sehingga doi bisa ngajak Marco buat nyelesaiin tugas kimia. Aelah curang lu dapet orang dalem.

Oke lanjuuut....

Kamu duduk bersama Tashigi, Coby, Soobin, dan Hueningkai. Seperti biasa kalian mengobrol soal percakapan biasa. Tapi kali ini kamu nggak enakan sehabis denger apa yang dikatakan Hawkins.

"Hawkins itu seriusan nggak sih?" tanya kamu.

"Gua juga nggak yakin. Mbahnya aja katanya udah nyumpahin kalo main cewek bakalan dipasangin susuk ato apalah itu," ujar Soobin.

"Tapi mendingan dia deh ketimbang Law. Belakangan ini Law jadi super posesif gitu," ujar Coby.

"Aelah dia mah tukang gembel! Bukan posesif!" jawab Tashigi.

"Aku mau tambah minum dulu," kata kamu langsung beranjak dari tempat dudukmu.

Kamu berjalan menuju kasir dan milih minuman yang kamu mau. Pilihan jatuh pada jus stroberi (fun fact : kebetulan itu kesukaannya si kocheng abu-abu).

Saat hendak membayar, kamu baru tahu harga jusnya naik. Kamu berusaha merogoh kantong. Malang, itu hanya 57 belly. Harganya padahal 65 belly.

Tak lama, uang 70 belly ada di hadapan kamu. Nggak tahu milik siapa. Sampai akhirnya satu orang muncul buat bayarin kamu.

"Nih, buk! Kembaliannya ambil aja,"

"Lah! Hawkins? Tumben bayarin. Biasanya nebeng sama Kid,"

"Lagi banyak uang," jawab Hawkins datar.

"Oh gitu ceritanya hehehe, maka....."

"Nggak usah bilang makasih," kata Hawkins langsung pergi.

Tanpa sadar, ibu kantin sudah menyodorkan gelas ke arahmu. Buru-buru kamu ambil jusnya lalu kembali ke gerombolan kamu. Kamu juga mendapati Kid dan Killer yang duduk bersebelahan sama Hawkins.

Dari koridor utara, kamu melihat kehadiran Law bersama Bepo, Shachi, dan Penguin. Entah kenapa kamu juga nggak enakan sama Law. Terpaksa kamu nutupin diri.

Betapa bodohnya, kamu juga dihampiri oleh tiga bersodaramu itu. Dan Luffy lah yang paling barbar.

"Yo (Y/N)! Hishishishishi!"

"Oh kalian yah!" ujar Tashigi.

"Baru juga aku mau manggil kamu," kata kamu.

"Gimana pelajarannya pak Jimin?" tanya Sabo.

"Susah banget!" keluh Coby.

"Nggak deng, Coby lebay!" ujar Soobin.

"Ya udah, nyari tempat dulu aing," kata Ace lalu trio ASL nyari tempat duduk.

Law yang menyadari kehadiranmu gercep menghampirimu. Dia terkekeh liat kamu beli jus kesukaannya. Lah namanya aja kebetulan, siapa tahu yak.

Law mulai dempet-dempetan dengan kamu. Coby rasanya ingin memukul itu cowok. Saat dia hendak mengepalkan tangannya, Hueningkai mencegah aksi Coby.

Selain Coby, Hawkins juga sirik liat Law mulai peluk-peluk mesra. Tapi Hawkins mah masih cuek gitu. Parah ya Kid, dia cuma melototin aksinya Law.

"Abangmu udah sehat?" tanya Law.

Kamu ngeliatin Ace mengobrol dengan kedua adiknya, Sabo dan Luffy. Di sana juga ada Zoro, Franky, Sanji, dan Ussopp. Ace mulai panas ngeliatin Law yang berdempetan mesra dengan kamu. Duuuh, ini abang juga posesif ngeliat adeknya dideketin cowok.

Pacar Bengek AingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang