Pertemuan yang berujung menjadi sebuah perjodohan, dan perjodohan yang berakhir menjadi awal pertumpahan darah dan kehilangan nyawa.
bisakah masalah ini cepat berlalu?
Jason masih diam, lalu dirinya menjilat bibir bawahnya sambil mengalihkan pandangan kearah lain. "Bisa ga?"
"Bi-bisa apa?" Tanya Ara sambil berusaha mengatur nafasnya.
Lalu Jason kembali menatap lekat gadis dihadapannya sambil melirik dari atas kebawah.
Jason kembali mendekat dan membisikan sesuatu kepada Ara. "Bisa ga, gausa injak kaki gue?" Bisik Jason sambil mengeraskan rahangnya, sementara Ara yang sedikit kaget langsung melirik kearah bawah.
Ternyata benar, kakinya berada diatas kaki Jason, otomatis Ara langsung mendorong Jason pelan dengan raut wajah yang terlihat salah tingkah.
"Ma-maap" Ujar Ara sambil melihat kearah lain, sementara Jason hanya tertawa pelan dan melirik Ara dingin setelahnya. Ara yang melihat hal itu kembali angkat bicara. "Ngapain lo ngelirik lirik"
Jason mendekat 2 langkah kearah Ara, sementara Ara hanya mundur satu langkah, lalu Jason menatap Attarah lekat sambil menyipitkan matanya. "Hidung lo mancung juga sampe kena hidung gue.." Goda Jason.
Ara yang kesal kembali menginjak kaki Jason sangat keras.
"AWW! SAKIT TOLOL" Ujar Jason sambil mengelus bagian kakinya.
"MAKANYA JANGAN MODUS!" Cetus Ara dengan suara meninggi, lalu dirinya pergi meninggalkan ruangan.
sementara Jason masih ditempatnya sambil menahan sakit dibagian kakinya. "Sialan tu cewe, tar gue..ah menyebalkan"
_______________________________
#Pukul 19:30 #Kediaman Adebara
Attarah terlihat sibuk merapihkan dirinya didepan cermin.
"Ara, ayo ah, dandan doang lama bangettt! udah mau mulai acaranya!" Keluh Kalaya.
"Sabar..."
"Sabar-sabar mulu Ra dari tadi ah"
"Ih, namanya cewe ya dandannya lama lah Aya. Aya juga kalau dandan ga kalah lama sama Ara" Cetus Nora, Kalaya hanya menghela nafas pelan, lalu merebahkan dirinya diranjang Ara sambil berdecak kesal.
