Ara menghela nafas pelan dan masuk ke area dapur , dapur dirumah Mahendra ada dua, satu dibawah tangga ruang tengah dan satunya lagi diarea belakang.
Jason menyuruh para pegawainya menambah dapur agar para penjaganya bisa lebih gampang dan leluasa jika ingin makan, mengambil air dan sebagainya.
"Eh non Ara" Ara langsung menoleh kesumber suara, ternyata bi Nurma memanggilnya.
Ara tersenyum tipis.
"Eh bi, Ara mau makan nih""Oh sini non duduk" Bi Nurma menarik kursi dan mempersilahkan Attarah duduk disana. "Tapi cuma ada makanan biasa non"
Ara mengerutkan dahinya.
"Ma-makanan biasa? Maksudnya?""Oalah, astaga maaf non, bibi lupa kalo non Ara baru beberapa hari disini"
"Hehe ga apa kok bi, emangnya makanan biasa disini apa?" Tanya Ara sambil melihat sekeliling.
Bi Nurma menuju ke tempat memasak "Den Jason suka minta masakin cumi cabe garam, mie rawit ijo apalagi yaaa..." Bi Nurma terlihat berpikir " Oh iya satu lagi spaggeti, den Jason suka tuh apalagi pake bumbu BBQ" Ara hanya tersenyum mendengar penjelasan bi Nurma. "Jadi non Ara mau makan apa?"
"Kalo gitu Ara nanti aja makan bi, soalnya..."
"Ehh harus makan, nanti bibi yang dimarahin den Jason kalo non Attarah ga makan" Potong bi Nurma.
Ara menghela nafas pelan dan terlihat berpikir sebentar "emmm, spaggeti aja deh bi, pake parutan keju mozarella ya diatasnya"
"Siapp non, minumnya?"
"Es matcha aja, tapi jangan diblender" Jawab Ara, lalu bi Nurma langsung memasakan makanan yang dipinta oleh dirinya.
Beberapa menit kemudian Attarah sudah mulai melahap makanan yang disediakan oleh bi Nurma.
"Wah gila bi ini enak bangett!" Ujar Ara merasa sangat kagum dengan kepandaian pembantu Jason satu ini.
"Bibi tau resep-resep nya darimana? Bumbu-bumbunya juga?""Bi Nurma pernah jadi kepala koki di Solo, tapi udah ngga, bibi juga pernah ikut olimpiade memasak dikuliahan, dan juara terus apalagi nasional"
Ara berdecak kagum.
"Ckckck pantes pinter masakk."Tapi obrolan keduanya terhenti saat Ara melihat Oliver masuk lewat area dapur, tentu saja Ara tidak mungkin membiarkan Oliver lewat begitu saja.
"Ey Liver mau kemana?" Tanya Ara
Oliver terlihat mengerutkan dahi tak senang "Liver liver lo kira gue penyakit?" Ara dan bi Nurma hanya terkekeh geli "Kenapa manggil?"
Ara menggeleng cepat.
"Ngga, manggil aja, Iseng"Oliver berdecak kesal dan ingin segera beranjak pergi, namun lagi-lagi Ara menghentikan langkahnya.
"Eh eh mau kemana?"
"Gue mau kedepan, Jason mau pergi soalnya..." Jawab Oliver sambil meraih ponsel dari saku celana.
"Lah? Dia mau kemana?"
"Lah? Bukannya lo diajak?" Tanya Oliver balik. "Kenapa bisa gatau?"
"Lah gue emang gatau, tadi emang katanya mau ngajak pergi tapi gajadi"
Jawab Attarah cepat.Oliver menghela nafas berat
"Jason mau nemuin pak Andrew, ada kerjaan, sekalian bahas masalah penyusup yang masuk kesini tadi..""Ooooohhhhh...."
"Yaudah ye.." Saat Oliver ingin beranjak pergi, lagi-lagi Ara menghentikan langkahnya.
"Eeh bentar... "
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BELOVED MAFIA
RandomPertemuan yang berujung menjadi sebuah perjodohan, dan perjodohan yang berakhir menjadi awal pertumpahan darah dan kehilangan nyawa. bisakah masalah ini cepat berlalu?