Pertemuan yang berujung menjadi sebuah perjodohan, dan perjodohan yang berakhir menjadi awal pertumpahan darah dan kehilangan nyawa.
bisakah masalah ini cepat berlalu?
Attarah masih tidur dengan tenang diatas kasurnya, lalu tidak lama kemudian jam bekernya berbunyi. Ara meraih jam tersebut dan mengecek jika belum lewat jam 10 pagi.
"emhh, masih jam 7..." ujarnya, lalu dirinya kembali menenggelamkan wajah dibalik selimut.
tidak lama kemudian.
tok..tok..tokk
'Non, non Ara? udah bangun non?' panggil bi Una dari balik pintu.
Ara merenggangkan otot tubuhnya sambil menghela nafas pelan. "udah, kenapa bi?" tanya Ara tanpa beranjak dari kasurnya.
'Kata den Bryan, non Ara disuruh bangun ama siap-siap. ada tamu bentar lagi dateng..'
Attarah berdecak pelan. "Ck, paling Jason tamunya!"
'Kalau itu bibi kurang tau non, den Bryan bilang nyuruh siap siap aja"
Kali ini Attarah menghela nafas berat. "Huh, iya bi Ara siap-siap dulu. bilang sama KO BRYAN YANG BAWEL!"
"iya non..." __________________________ Setelah kepergian bi Una, Attarah langsung meraih ponselnya dan membuka chat dari grup line.
message content:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Attarah yang melihat pesan kedua temannya langsung duduk dipinggir ranjang, Ara langsung mengacak rambutnya kesal sambil menghela nafas berat. "sialan apalagi yang disebar manusia dua itu.."
Beberapa menit kemudian, satu pesan masuk lagi diroomchat linenya.
message content:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"IHHHHH! NI COWO UDAH ANEH NGESELINN PULA! BISA-BISANYA KO EVAN SAMA KO BRYAN NYURUH NI COWO BANTUIN GUE!" Keluh Ara kesal, lalu dirinya melempar ponselnya kesembarang tempat. ________________________________ Beberapa menit kemudian, Ara turun kebawah sambil menghela nafas pelan. Attarah hanya memakai sweater crop top dan celana jeans berwarna hitam.
