S2 : 2. Menginap

1.5K 134 44
                                    

Happy readinggg (っ'▽')っ

Ingat yaaa! Season 2 ini gak sama kayak season satu! Harus berumur 15 atau bahkan 18 keatas! Yang masih dibawah umur itu.. Jangan ngeyel!!
😠😠😠😠

______________________________

Fajri menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal. Sedangkan Zweitson cemas dengan wajah memerah.

"ngapain kalian hahhh?" Fenly menatap tajam pada Fajri dan Zweitson. Mirip emak emak yang meng-introgasi anaknya yang pulang malam.

"ciuman bang" Fajri menjawab pendek. Bahunya ditepuk Zweitson.

"onde mande... SEDAP KALI TU MULUT!" Fenly memukul kepala Fajri dengan gulungan koran.

"b-bukannya bangfen udah tau?!" Zweitson protes.

"iya, gue tau, gue kasih restu juga kok. Tapi gue kira ni bocah gaakan nyium lu!" Fenly menyeret kerah baju belakang Fajri. Terlihat seperti ibu ibu menyeret baju anaknya.

"yakan pacaran bang" Fajri tetap memasang wajah flatnya.

"belum waktunya ciuman! Lancar amat begitu kalian! " Fenly menepuk dahinya.

"daripada bangfen. Macet mulu sama dokter Ricky" Fajri mengumam.

"eh bocah, diem lu!" Fenly wajah Fenly memerah.

"pak Ricky?!" Zweitson tertarik. Zweitson sering bertemu dengan dokter itu-wajar. Kan dokter itu yang menangani dia saat ini. Dia juga sering mengobrol dengan dokter baik itu!

"engga! Boong dia!" Fenly memalingkan wajahnya.

"serius son, cuma bangfen aja dia gamau ngaku" Fajri membisik pada Zweitson.

"eh curut! Gue denger!" Fenly memukul Fajri lagi dengan gulungan koran.

"udah bang, daripada marahin kita. Bangfen mau ngapain kesini?" Zweitson melerai mereka berdua.

"mampir. Sekalian beliin lu martabak" Fenly menunjuk kresek putih dengan gulungan koran yang dia pegang.

"gak pake kacang kan?" Zweitson bertanya.

"engga kok, makan aja" Fenly mengelus rambut Zweitson.

Fajri menarik tangan Zweitson. Menatap Fenly seolah 'jangan disentuh sentuh'. Cemburu.

Fenly menghela nafasnya. Ckckck. Dasar bucin!

.
.
.
.
.

"dah malem nih, bangfen mau pulang?" Zweitson keluar dari dapur. Baru selesai makan malam.

"gaakan pulang, gue resah" Fenly menatap Fajri yang sedang membuka kacang kuaci di meja ruang tamu.

Fajri gaakan pulang malam ini. Dia bilang dia mau menginap di rumah teman saja. Karena kebetulan kedua kakaknya tidak bisa pulang, orang tuanya juga akan pulang larut malam.

"gue gaakan apa apa-in zweitson kok" Fajri mengangkat bahunya.

"dusta"

I just need U || JiSon UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang