S3 : 1. Awal Dari Segalanya

1K 114 36
                                    

Aahhh aku lupa mengatakan bahwa eps 12 kemarin itu LAST season 2 (/ω\)

Nahh! Ini season baru! Ehe<3

awas ya-!! Semakin naik season, semakin naik juga ratingnya! 🙅🏻‍♀️🙅🏻‍♀️🔞

Mari kita mulaaaiii

___________________________________

"HAM, GUE BISA JELASIN, SUMPAH DAHHH!!" Fiki berteriak.

"...."

"Hah? Halo? Ham? Ilham? Udin? Lu masih bisa denger gue kan?" Fiki melepaskan ponselnya dari telinganya. Lalu menatapnya, lalu mengulang lagi perbuatannya.

"jadi... Maksud lo, si aji itu...?"

Fiki mengusap wajahnya. "ham, gue... keceplosan... A...anggap aja lu nggak denger apa apa plis?" Fiki mengigit kukunya.

Tut

"LAH ANJ*NG??!!!" Fiki menatap layar ponselnya tidak percaya. Panggilan itu ditutup.

Sekarang dia berkeringat dingin. Gelisah dengan apa yang sebenarnya akan terjadi besok.

"sialannn!! Kenapa sih gue keceplosan mulu?!" Fiki mengacak rambutnya frustasi.

___________________________________

Fenly membuka pintu kamarnya. Dia mendadak terbangun. Diluar masih gelap.

Fenly menatap jam dinding. Ini masih jam 4 pagi.

Fenly mengacak rambutnya. Hendak ke kamar mandi untuk cuci muka. Lagipula sebentar lagi jam 5 toh? Dia tidak usah tidur lagi sepertinya.

Fenly melewati kamar Zweitson. Kamar itu tidak mengeluarkan suara apapun.

Fenly menggelengkan kepalanya. Baguslah tidak ada suara apapun. Tapi... kenapa rasanya gelisah?

.
.
.
.
.
.

Fenly kembali melewati kamar Zweitson. Benar-Benar hening.

Fenly menempelkan telinganya di pintu. Se-nyenyak itukah mereka tidur?

Fenly memutar gagang pintu. Pintu itu pun terbuka.

Kedua bocah yang tidur di kamar ini terlihat tidur bersama di balik selimut. Tidak terlihat seperti apa posisinya karena seluruh selimut menutupi mereka.

Fenly mendecak. Enak banget tidur begitu. Padahal sebentar lagi alarm akan membangunkan mereka.

Fenly mengambil alarm yang ada di meja. Tepat sebelum 1 menit alarm itu berbunyi, Fenly menekan tombol mematikan suara alarm tersebut.

Lebih baik dia yang membangunkan mereka, daripada dibangunkan oleh bunyi alarm yang membuat telinga sakit.

"hey. Bangun ji, son" Fenly menarik ujung selimut mencoba membukanya. Tapi nihil, selimut itu tidak mau terbuka.

"HEY BANGUN! PAGI PAGI JANGAN KEASIKAN CUDDLE !" Fenly menarik selimut itu sekuat tenaga.

"berisik!" suara Fajri terdengar.

Zweitson membuka selimut. Dia mengucek matanya. "jam berapa?" mata Zweitson menyipit menatap Fenly yang terlihat buram dimatanya.

"jam 4. Cepetan mandi" Fenly menarik selimut itu sampai terbuka semua. Fajri yang masih rebahan mengeluh.

I just need U || JiSon UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang