8. Suka...? Tapi...

1.3K 153 40
                                    

Fenly mengetuk ngetuk meja...

Mana dokternya sih? Dia sudah menunggu hampir 15 menit di ruangan ini.

Untuk apa? Hm... Untuk menanyakan kondisi sepupu nya pastinya.

"maaf, sudah menunggu lama ya?" seorang dokter berkacamata akhirnya datang.

"lama dok" Fenly mendengus.

"maaf, tadi saya ada urusan darurat" Dokter itu segera duduk di kursinya, didepan Fenly-dihalangi dengan sebuah meja dan komputer besar diatasnya.

"gimana keadaan sepupu saya dok?" Fenly langsung to the point. Suaranya terdengar khawatir. Fenly sedikit mengintip baju sang dokter tersebut-mencari nama, siapa nama dokter ini.

Ricky Zakno-nama sang dokter tersebut- menatap sedih pada layar komputernya. Di layar komputernya terlihat jelas ilustrasi (?) bentuk Jantung Zweitson yang setengah hancur.

Fenly menyadari tatapan Ricky. Zweitson sudah berkali kali menjalani operasi di dalam dan di luar negeri. Itulah kenapa dia masih bertahan sampai sekarang... Tapi sampai kapan? Dengan kondisi jantung begini...? Fenly mengacak rambutnya.

"sepertinya anda sudah tau jawabannya" Ricky menatap mata Fenly yang tadinya terlihat galak karena lama menunggu, dan sekarang berubah menjadi sayu.

"hhh... Apa tidak ada cara untuk menyembuhkan dia? Sembuh seutuhnya?" alis Fenly bertaut. Dia khawatir dengan kondisi sepupunya tersebut. Tapi dia selalu menyembunyikan perasaan khawatir tersebut didepan Zweitson.

Yah... Namanya juga Tsundere.

Ricky memegang dagunya sebentar. "Mungkin harus dioperasi lagi. Kami mungkin bisa membuat bentuk jantung Zweitson utuh kembali" Ricky kembali menatap layar komputer.

"entah operasi atau apapun itu dok. Saya cuma mau sepupu saya sembuh. Kasian orang tua nya juga... Mereka terus menerus banting tulang, mengumpulkan uang, untuk kesembuhan anak semata wayang mereka" Fenly menunduk. Dan dia tersentak sedikit, oh astagaa, sejak kapan gaya bicaranya berubah begini?

Ricky tersenyum lembut. "kami akan usahakan"

___________________________________

Fenly keluar dari ruangan tersebut. Sekarang sudah menunjukkan jam 8 malam lebih beberapa menit.

Fenly menghela nafas. Haruskah dia pulang kembali ke kos-an nya? Atau menjenguk kembali Zweitson?

Tidak! Dia akan semakin sedih kalau dia menjenguk kembali sepupunya itu... Dia benci ketika melihat Zweitson selalu tersenyum, dan Berkata semuanya akan baik baik saja. Padahal tidak!

"sial" Fenly mengumpat. Air matanya hampir jatuh. Jangan menangis! Dia kan laki laki! Apalagi ini di tempat umum...

Ujung mata Fenly menangkap seseorang yang berlari dari ruangan Zweitson. Fenly menoleh.

Fajri? Fenly menaikkan satu alisnya. 'Baru pulang tu anak?' Fenly semakin heran ketika melihat samar samar dari jauh-wajah Fajri memerah hampir sampai telinganya.

Kenapa tu anak? Fenly heran.

Fenly berpikir sejenak. Ini baru... Jam 8 lebih bukan? Sepertinya dia masih punya waktu untuk menjenguk Zweitson...

Dia mendadak punya penasaran. Kenapa Fajri keluar dari ruangan Zweitson dengan wajah memerah? Kenapa? Apa yang terjadi? Fenly penasaran.

I just need U || JiSon UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang