Happy Reading❤️
•••
Kini Alena sudah di sekolah baru. Setelah turun dari mobil Alena mulai berjalan memasuki sekolah, menjelajah keliling tempat asing yang belum pernah ia datangi. Alena pergi mencari ruang guru, mengapa sulit sekali menemukan ruangan itu.
Alena bertanya pada salah satu murid sekolah ini. "Hai, gue mau tanya, ruang guru di sebelah mana ya?" Tanyanya ragu.
Murid itu memandangi Alena dengan tatapan aneh, tapi setelah itu dia menjawab pertanyaan Alena dengan ramah. "Di gedung itu lantai dua, pojok sebelah kanan."
"Makasih." Ucap Alena sambil tersenyum hangat. Kemudian dirinya langsung berjalan ke arah gedung yang tadi di tunjukkan. Alena melihat murid-murid dari sekolah ini dengan visual wajah yang amat sangat menawan. Wajah mereka benar-benar luar biasa indahnya, ditambah dengan penampilan yang modis.
Untungnya Alena tidak berpenampilan aneh di hari pertama bersekolah. Jadi tidak menjadi pusat perhatian.
Alena sampai di ruang guru. Ia bingung ingin bertanya ke siapa, karena benar benar tidak tau siapapun orang di sekitar sini. Alena memilih bertanya pada salah satu guru yang menurutnya berpenampilan anggun.
"Permisi bu, saya murid baru dan belum tau di kelas mana saya ditempatkan." Alena berusaha tidak gugup berbicara dengan guru cantik ini.
"Nama kamu siapa nak?" Tanya beliau ramah.
"Alena Khandra."
"Tunggu sini dulu, saya cek sebentar." Alena mengangguk pelan. Jantungnya berdetak sangat kencang, entah mengapa tiba-tiba seperti ini.
"Semoga gue gak di tempatin di kelas yang aneh." Batinnya memohon.
Guru itu datang menghampiri. "Kamu kelas 12 Ips 1 ya." Ucap guru itu lembut.
Alena merasa lemas sekarang, takut bertemu dengan orang baru dikelas itu.
"Maaf bu, kelasnya di sebelah mana ya?" Tanya Alena memastikan.
"Lantai 4 samping tangga ya nak."
Alena mengangguk paham dan berpamitan untuk segera pergi menuju kelas. Ini benar benar menegangkan, tangannya mulai bergetar seperti dikejar penjahat. Kini Alena sudah berada di depan pintu kelas, pintunya tertutup. Ia tidak menyadari bahwa tadi saat berada diruang guru bel pelajaran pertama sudah di mulai.
"Gawat." Batinnya. Alena memberanikan diri mengetuk pintu kokoh itu dengan jantung yang sangat berdebar. Pintunya belum terbuka, dirinya berniat mengetuk sekali lagi. Namun sebelum mengetuknya lagi ternyata pintu itu terbuka.
Alena mematung kaget, kemudian tersadar. Dirinya melihat orang yang membuka pintu ini adalah bapak-bapak. Ya, dia guru.
"Kamu siapa?" Tanya guru itu.
"Murid baru pak." Ucap Alena sopan.
"Ya sudah masuk, dan kenalkan dirimu." Alena mengangguk dan masuk ke dalam kelas itu.
Tangannya menjadi sangat dingin seketika, rasa canggung menyerang tubuh. Tatapan bingung penghuni kelas ini membuat Alena justru semakin takut.
"Anak anak, ini ada murid baru di kelas kalian, ayo nak silahkan perkenalkan diri kamu." Ucap guru itu dengan ramah. Syukurlah Alena merasa tidak terlalu takut lagi sekarang.
"Perkenalkan nama saya Alena Khandra, biasa di panggil Alena. Salam kenal." Setelah berucap seperti itu Alena langsung menunduk malu, pandangan satu kelas tertuju pada dirinya yang mematung tidak berdaya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
A L E N A
Teen FictionBukan hal mudah bagi Alena Khandra, seorang anak tunggal perempuan yang harus hidup sebatang kara seorang diri. Menjalani hari hari yang penuh dengan duka dan kehampaan. Hingga suatu ketika semuanya berubah. Jiwa yang hampir mati itu seketika bangk...