Aku lagi revisi beberapa bab sekalian lanjutin cerita ini. Semoga kalian suka ya!!
Maaf kalo banyak typonya heheJangan lupa bantu Vote dan Comment positif.
Thank you.Author.
•••
Alena sudah berada di kelas beberapa menit yang lalu. Sekarang ia sedang memperhatikan teman barunya yang berada di kelas sambil melakukan kegiatan mereka masing masing.
Rasa canggung masih menyelimuti dirinya di hari kedua bersekolah, seperti yang kalian tau Alena baru berteman dengan Kayla, yang lain masih acuh dengan keberadaannya di sini.
Alena melihat Kayla yang sedang asik menggambar. Dirinya tidak menyangka ternyata Kayla ahli menggambar, gambar yang ia buat seperti nyata.
"Lo udah berapa lama suka gambar?" Tanya Alena sambil terus memperhatikan tangan Kayla yang sibuk membuat objek tujuannya.
"Dari gue sd." Tidak heran jika hasil gambarnya memang benar benar bagus. Beberapa menit Alena memperhatikan Kayla, pandangannya tertuju pada sosok siswa yang dari awal selalu ia kagumi. Alena mulai memperhatikan dia yang sedang berdiri di depan dengan gagah.
Senyumnya manis.
Kayla sudah selesai dengan kesibukkannya dan ia kini memperhatikan pandangan Alena yang terpesona oleh sosok laki-laki itu. "Oh lo ngeliatin cowok yang di sana?" Tunjuk Kayla, membuat Alena tersadar dari lamunan.
"Eh? Ngga."
"Alesan, gue ngeliatin arah pandangan lo Len. Seterpesona itu sama dia sampe ga kedip sama sekali?" Goda Kayla. Alena jadi malu.
"Tatapan dia tajem, pancaran wajahnya tegas banget Kay." Alena mencoba untuk jujur.
"Gue tau. Tapi hati-hati aja." Kayla memperingatinya. Membuat Alena berpikir sejenak. "Kenapa emangnya?"
"Pokoknya dia kaya yang lo bilang tadi, tajem. Tapi, menurut gue bukan untuk di tatapan, tapi perilakunya."
"Maksudnya gimana Kay? Gue gak paham sama omongan lo."
"Ya ampun Alena!! Pokoknya lo jangan coba-coba usik dia." Alena terpaku dengan ucapan Kayla yang sedikit membentak. Tapi karena ucapannya membuat dirinya makin penasaran dengan cowok itu. Larangan adalah perintah untuknya.
"Namanya siapa Kay?"
"Farel." Alena tersenyum tipis.
Bel sekolah berbunyi yang artinya jam pelajaran pertama akan segera di mulai. Murid kelas ini langsung menuju tempat duduk mereka dan merapihkan mejanya.
•••
"Ayo ke kantin Len, kan kamarin lo sibuk sama buku, sekarang harus ke kantin sambil gue temenin jelajah sekolahan ini." Ucap Kayla bersemangat mengajak dirinya berkeliling sekolah. Alena mengangguk setuju, dan kami berdua berjalan keluar kelas.
Fakta unik dari sekolah ini yang jarang di miliki sekolah lain adalah dari waktu belajar. Yaitu, di mana sekolah ini dari hari senin-kamis mulai pelajaran dari jam 8 pagi sampai jam 1 siang. Khusus hari jumat nya hanya wajib ekskul. Menyenangkan bukan? Belajar hanya beberapa jam. Namun, sekolah ini sangat ketat dan dispilin membuat muridnya tidak semena-mena atas keringanan waktu belajar yang sangat istimewa.
Alena berjalan beriringan dengan Kayla menuju kantin. Tujuan utama kami berdua. Kami menduduki meja yang tidak terlalu jauh dari kedai-kedai makanan di kantin. Jujur, saat ia masuk ke dalam area kantin sangat terpukau dengan desain dan kebersihan yang di miliki kantin ini. Pastinya membuat murid betah berlama-lama di kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
A L E N A
Ficção AdolescenteBukan hal mudah bagi Alena Khandra, seorang anak tunggal perempuan yang harus hidup sebatang kara seorang diri. Menjalani hari hari yang penuh dengan duka dan kehampaan. Hingga suatu ketika semuanya berubah. Jiwa yang hampir mati itu seketika bangk...