XII

34 7 2
                                    

Waktu berlalu begitu cepat, bel pulang sekolah pun sudah berbunyi.

"Oke all, sekarang kalian sudah boleh pulang!"

"Thank you mom~" semua siswa berdiri dan membungkuk sopan.

Semua siswa sudah bersiap-siap untuk pulang kerumahnya masing-masing, ketika aku ingin memasukkan buku ku ke dalam tas, yang terjadi malah buku itu jatuh ke lantai, sungguh ceroboh sekali bukan, disaat aku ingin mengambil buku ku, tiba-tiba ada begitu banyak tangan yang juga ingin meraih buku itu. Tangan siapa saja itu??

"Biar gue bantuin!" Ucap mereka bersamaan, siapa lagi kalau bukan Kyle, Sam, Justin dan juga Travis. Karena tempat duduk mereka tidak jauh dari tempat duduk ku. Rasanya sungguh luar bisa duduk di kelilingi pria-pria tampan, tapi sedikit risih juga kalau mereka selalu memperhatikan ku secara diam-diam, kenapa aku bisa tau? Karena perempuan itu adalah makhluk yang paling peka.


"Ekhemm!! Thank you ya, tapi gue bisa ambil sendiri kok." -Lyn.

"Lyn, setidaknya Lo harus pilih diantara mereka berempat." -Vinny.

"Kenapa gue harus disuruh milih diantara mereka? kalo bisa dapat semuanya kenapa engga!" -Lyn. Dari raut wajahnya mereka terlihat sangat terkejut, aku sendiri pun terkejut dengan ucapan ku yang terlalu jujur ini, kurang bodoh apalagi aku.

"Woy! Jangan dianggap serius, gue cuma bercanda kok, kalo gitu gu-gue duluan!" -Lyn. Setelah selesai beres-beres aku langsung pergi menuju ke perpustakaan sekolah.

"Lyn! Tungguin gue!" -Vinny.

Di perpustakaan...

"Lyn, hari ini Lo gak kerja??" -Vinny.

"Engga Vin, hari ini libur, kata bos sih gitu." -Lyn.

"Loh tumben banget." -Vinny.

"Gue juga gak tau Vin." -Lyn.

Disaat kami sedang sibuk membaca buku, tiba-tiba ponsel Vinny berbunyi, untungnya perpustakaan udah sepi, jadi kita bisa mengobrol tanpa harus bisik-bisik.

"Halo pah? Iya Vinny bentar lagi pulang kok, papah udah ada di depan gerbang sekolah? Ok ok, I coming!" -Vinny.

"Lo udah di jemput sama bokap?" -Lyn.

"Iya Lyn, sorry ya gue gak bisa nemenin Lo sampe selesai, soalnya nyokap gue lagi dirumah sakit." -Vinny.

"Tante Fany sakit? Sakit apa Vin?" -Lyn.

"Nyokap gue cuma kecapean doang kok, Lo gak usah khawatir Lyn." -Vinny.

"Syukur deh kalo Tante baik-baik aja, yaudah Lo duluan aja Vin, kek nya gue masih lama di sini." -Lyn.

"Yaudah gue duluan ya, kapan-kapan Lo jenguk nyokap gue dirumah sakit." -Vinny.

"Pasti Vin, titip salam ya buat Tante Fany, dan Lo hati-hati ya." -Lyn.

"Iya Lyn, thank you ya, gue duluan! Bye!" -Vinny.

"Bye!" -Lyn. Setelah Vinny pergi, di sini jadi semakin sepi, apa aku puter musik aja kali ya biar gak terlalu sunyi.

(Disaat Lyn sedang sibuk membaca buku, ada seseorang yang mengawasinya dari balik rak buku, pakaiannya serba hitam, dan matanya merah menyala, berambut panjang dan tentunya bertaring tajam, perempuan itu semakin mendekat ke arah Lyn

"Aku gak salah lagi itu pasti dia! Dia yang nantinya akan menggantikan posisi ku sebagai princess, tentunya itu tidak akan pernah terjadi! Karena aku akan membunuhnya sekarang juga!" Ucapnya dalam hati.)

Princess VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang