IV

49 10 0
                                    

"gue gak sengaja denger pembicaraan Lo sama temen Lo tadi kalo Lo lebih muda dari dia, keliatannya temen Lo seumuran sama gue." -Sam.

Jangan-jangan dia dengar semuanya? Semoga aja jangan!

"A-apa aja yang Lo tau dari pembicaraan gue sama Vinny??" -Lyn.

("Dia kelihatan imut ketika sedang serius><" -Batin Sam.)

"Lo suka konser dikamar mandi, terus Lo bilang kalo gue sama saudara-saudara gue ngincar Lo buat dijadiin babu dirumah gue, terus Lo juga bilang kalo kita ngincar Lo buat diambil darahnya-" -Sam. Aku membekap mulutnya dengan telapak tangan ku, agar dia tidak berbicara lagi.


("Terlalu dekat!! Bisa-bisanya dia seperti ini kepada seorang pria! Untung pria itu gue, coba kalo bukan?!!" -Batin Sam.)

"Oke oke cukup! semua yang Lo omongin bener! Tapi Lo sama keluarga Lo gak bakal jadiin gue vampir atau babu kan??" -Lyn. Dia menyingkirkan bekapan tanganku, tapi dengan pelan, lalu dia tersenyum?

"Kalo itu emang bener gimana?" -Sam.

"A-a-apa?? L-l-lo mau jadiin gue vampir terus setelah jadi vampir gue bakal dijadiin babu dirumah Lo??!" -Lyn. Aku sedikit mundur kebelakang, tapi tangannya menarik ku kembali, dan wajahnya mendekat ke arah leher ku, apa aku akan menjadi vampir?? Tuhan! Aku masih ingin hidup normal.. aku juga belum siap setiap harinya hanya meminum darah! Aku saja fobia sama darah, bagaimana mau meminumnya setiap hari.

"Gue cuma bercanda kok, gue manusia bukan vampir, dan babu di rumah gue udah banyak, gak mungkin orang secantik Lo gue jadiin babu, yang ada Lo gue jadiin princess." Bisik nya di telinga ku.

"Bagus deh kalo gitu!" -Lyn. Aku menjauh darinya, ini terlalu dekat!

"Ketua kelas, mangkanya Lo jangan kebanyakan nonton horor! Lagian vampir itu gak nyata, cuma ada di film-film doang." -Sam.

"Horor itu udah jadi asupan gue tiap hari, jadi gue gak bisa gak nonton! Tapi kalo vampir beneran ada gimana??" -Lyn.

"Gue yang bakal ngelindungin Lo!" -Sam. Kata-katanya terdengar sangat tulus, tapi semua pria sama saja! Awalnya memang manis, tapi setelah sepah dibuang.

"Awas aja kalo Lo gak ngelindungin gue! Gue getok kepala Lo!" -Lyn.

"Hahaha iya ampun ketua kelas! Gue janji bakal terus jagain Lo kok, mulai sekarang kita pacaran- eh maksud gue teman??" -Sam.

"Hahaha iya mulai sekarang kita temenan!" -Lyn. Kami saling mengaitkan jari kelingking, tanda pertemanan. aku yakin dalam pertemanan jika lawan jenis pasti salah satunya akan mempunyai rasa terhadap temannya, tapi ini baru awalan, kita lihat saja kedepannya bagaimana.

"Kuy balik ke kelas! Bentar lagi masuk, lagian luka Lo kan udah gue obatin." -Lyn.

"Tapi masih sakit, bisa Lo tiupin gak?" -Sam.

Manja banget anak orang yang satu ini!

"Tapi nafas gue bau bangkai! Yang ada ntar Lo pingsan lagi." -Lyn. Dia cuma tertawa, apa yang lucu dari perkataan ku barusan?

"Tenang aja, Indra penciuman gue lagi bermasalah kok." -Sam.

"Gue gak percaya!" -Lyn.

"Udah buruan tiupin! Biar kita bisa cepet-cepet ke kelas kan." -Sam. Aku pun menuruti ucapannya, kasihan juga sih, tapi salah dia sendiri bisa sampai terluka!


Skip
Di depan ruang kelas..

"Oh ya ketua kelas, gue ada sesuatu buat Lo, anggap aja ini tanda pertemanan kita." -Sam. Dia mengeluarkan benda dari dalam jas nya.

Princess VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang