My Moon Star ✔ [REVISI]

09

Bagian 09: Hi, Bye!

Sebulan kemudian...

Moonbyul sudah selesai dengan gaun pengantin berwarna putih itu. Menatap pantulan dirinya di cermin, hingga membuat dirinya sendiri pangling.

Pintu di ketuk mengalihkan atensinya. Ternyata ibu dan ayahnya yang mengetuk.

"Byul-aah, apa kau benar-benar siap?" tanya ibunya untuk meyakinkan Moonbyul.

"Aku yakin, Bu."

"Baiklah jika itu pilihanmu. Ayah dan ibu juga tidak bisa mencampuri. Yang terpenting sekarang adalah, kau bahagia kembali bersamanya."  ujar ayah Moonbyul.
"Jika kau sudah siap, kini waktunya untuk menuju ke altar." lanjut ayah Moonbyul.

Ibu Moonbyul keluar dari ruangan tersebut dan duduk di kursi pajing depan untuk melihat anaknya. Sedangkan Moonbyul dan ayahnya tengag berada di depan pintu untuk menuju ke altar.

Jantung Moonbyul berdetak kencang. Senyumannya timbul di wajah cantiknya. Begitu ketika pinti di buka, Moonbyul dan ayahnya langsung berjalan menuju Seokjin yang berada di depan mereka.

"Ayah menyerahkan Byul padamu. Tolong jaga dan lindungi dia," petuah sang ayah mertua yang akan ia ingat selalu.

Di kursi tamu, ada Taehyung yang ikut tersenyum bahagia. Atensinya beralir untuk memastikan apakah kedua orang tuanya disana. Taehyung melihat ayahnya, nanun tidak melihat ibunya disana.

'Apa ibu pergi ke toilet?'

Taehyung mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya dan mengirim pesan pada ayahnya. Dia tahu jika dia tidak sopan mengirim pesan pada ayahnya dihari bahagia ini. Namun entah kenapa jika perasaannya tak tenang, mengingat jika ibunya sangat membenci Seokjin.

Taehyung: Ayah, ibu kemana? Aku tidak melihatnya.

Ayah: Ibu mengatakan jika dia datang terlambat.

Aneh. Bagaimana ibunya akan datang terlambat dihari penting seperti ini?

Taehyung kemvali memasukkan ponselnya ke saku dan melihat jika Seokjin dan Moonbyul telah selesai mengucapkan janji suci mereka. Di saat bersamaan, pintu gereja dibuka kasar. Di dobrak lebih tepatnya.

Pandangan tamu mengarah ke pintu masuk begitu juga dengan Taehyung. Ia melihat ibunya membawa senjata api dan menembakkannya ke atas dengan tiba-tiba.

DUAR!

"Jangan ada yang bergerak atau... aku akan menembak kalian!" ucapnya penuh penekanan.