Part 2

485 96 9
                                    

Tiara menghela napasnya. Ia merasa tubuhnya sangat lelah sekarang. Kegiatan di sekolahnya hari ini sangat padat, ditambah Tiara dicecar banyak sekali pertanyaan oleh ketiga abangnya.

Ting

Bunyi notifikasi chat menyadarkan Tiara dari lamunannya.

Anrez Adelio
Hai, Zel
Lagi apa?

Zel? Apakah Anrez salah kirim? Zel siapa? Namanya kan Tiara, kenapa Anrez memanggilnya Zel? Atau cowok itu typo?

Tiara Azalea
Lo salkir, Rez?

Anrez Adelio
Enggak
Nama lo kan Tiara Andini Azalea
Jadi gue panggil lo Azel, boleh kan?

Kok dia gemes banget sih? Pake izin segala mau manggil gue Azel. Azel? Panggilan sayang ceritanya? Eh?

Tiara Azalea
Hahaha, boleh kok

Anrez Adelio
Pertanyaan gue tadi belum
lo jawab, Zel

Tiara Azalea
Gue lagi rebahan aja
Baru selesai meriksa laporan nih

Anrez Adelio
Ohh gituu
Oh iya, tadi gmn abang2 lo?

Tiara Azalea
Ya gitu, gue ditanya2

Anrez Adelio
Abang2 lo posesif bgt ya kynya

Tiara Azalea
Bgtulah kira2

Malam itu, Tiara menghabiskan waktunya dengan berbincang via chat dengan Anrez. Ia tidak tau, harus mengartikan seperti apa sikap Anrez padanya hari ini. Yang pasti, semua perlakuan yang dilakukan cowok itu padanya, mampu membuat seolah-olah ada kupu-kupu berterbangan di perutnya.

•••

"Adik-adik, hari ini adalah hari terakhir kalian MOS. Kalian akan dibagikan kelas, setelah itu, kalian harus mengumpulkan tanda tangan kakak-kakak panitia. Lalu akan ada upacara penutupan kegiatan MOS setelah kalian istirahat. Dan, acara terakhir akan ada pensi."

Suara Tiara memecah keheningan di aula sekolah. Para peserta MOS hanya mengangguk mendengarkan penuturan dari kakak kelasnya yang tengah berdiri di podium.

Anrez yang memperhatikan Tiara dari samping podium mengerutkan keningnya. Wajah gadis itu sekarang pucat sekali. Suaranya pun tidak setegas kemarin. Ia menatap khawatir cewek yang sedang berdiri di podium sekarang.

Tiara kenapa?

Tiara pun turun dari podium. Tanpa menunggu lama, Anrez segera berjalan menghampiri Tiara yang sedang berjalan lemas. Dapat dipastikan, bahwa gadis itu memang sakit.

"Zel."

Merasa terpanggil, Tiara menoleh. Ia tau suara itu. Siapa lagi yang memanggilnya dengan panggilan itu selain Anrez?

"Lo kenapa? Sakit?" Tiara menggeleng tanda bahwa ia baik-baik saja. Tapi sebenarnya tidak.

"Bohong. Gue anter ke UKS, ya? Atau lo mau ke ruang OSIS aja? Biar acara serahin aja ke anak-anak yang lain."

Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang