Yoongi menemukan hal yang aneh pagi ini. Ketika ia sedang menikmati sarapan pagi, berita tentang kematian Daniel membuatnya tertawa dengan kesan meremehkan dan menyedihkan. Jadi, dia kemarin bunuh diri karena takut dengan ancamannya? Begitukah? Yoongi terus bertanya-tanya dalam hati kecelakaan yang menimpa semua orang disekitarnya sangat aneh. Daniel, Dokter Jihyuk, selanjutnya siapa?
Yoongi melanjutkan lagi acara mengunyah roti bakar dengan selai coklat yang juga mengingatkannya dengan Jungkook. Adiknya itu sangat menyukai makanan manis walaupun sebenarnya Jungkook menyukai semua makanan namun sejak kecil Jungkook tidak pernah merasakan makanan yang pedas atau asam karena bisa merusak lambungnya.
Bicara soal Jungkook, Yoongi juga mendapatkan kabar baik sejak semalam. Adiknya sudah bisa bertahan tanpa ventilator namun tetap membutuhkan bantuan oksigen karena cedera dikepalanya. Yoongi ingat saat dia sampai digedung dimana Jungkook berada, adiknya itu jatuh tepat didepan kaca mobilnya. Sehingga Yoongi bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri seberapa parah luka adiknya. Yoongi juga bisa memperkirakan adiknya itu pasti berpegangan pada sesuatu dengan sangat kuat sampai dia kuat. Untungnya, Jungkook tidak jatuh ditanah, setidaknya Yoongi datang disaat yang tepat.
Yoongi terlalu malas untuk menyelidiki kematian Daniel. Dia lebih memilih untuk melanjutkan penyelidikan tentang kasus pembunuhan Dokter Jihyuk yang tidak ada habisnya. Hari ini Yoongi berencana untuk mendatangi lagi keluarga Dokter Jihyuk dan meminta informasi dari mereka.
Hanya butuh satu jam dari rumah Yoongi untuk sampai disana. Rumah dengan kesan sederhana namun juga sangat unik itu tampak sepi. Yoongi menekan bel dipintu gerbang dan tidak ada siapapun yang menjawab, hingga seorang wanita paruh baya menyapa dan menjelaskan kemana istri dari Dokter Jihyuk.
"Mereka tidak ada dirumah, Nak. Mereka bekerja dan semalam putra sulung mereka baru saja pulang dari luar kota" kata Bibi yang sangat baik itu kepada Yoongi.
Dengan senyuman Yoongi bertanya lagi, "Lalu kemana putra bungsu Dokter Jihyuk, Ahjumma?"
Bibi itu sedikit menggeleng dan dengan nada yang sendu Bibi itu memberikan informasi lagi, "Kang Haeyun mungkin masih tidur karena baru pulang dari rumah sakit. Kasihan sekali anak itu, dia sudah kehilangan ayahnya lalu kehilangan kedua kakinya"
"Maksud Ahjumma?"
"Kemarin, Eulji baru saja mengumpulkan uang untuk biaya amputasinya. Tulang kakinya sudah sangat retak jadi terpaksa diamputasi. Kami juga baru saja menjenguknya beberapa hari yang lalu. Jika kau mau menunggunya kau bisa menunggu di rumah makan seberang sana. Mungkin sebentar lagi dia pulang. Biasanya Eulji memang di rumah pagi hari"
Yoongi dan Bibi itu saling membungkuk. Seandainya keluarga Dokter Jihyuk mau membuka hati dan menjelaskan apa yang terjadi, mungkin Yoongi tidak akan merasa bersalah dan berdosa seperti sekarang. Dia yakin pasti ayah dan ibunya adalah dalang dibalik semua ini tapi mengapa sulit sekali untuk menemukan bukti tentang apa yang Dokter Jihyuk lakukan sebelum kecelakaan itu terjadi bahkan ditemukan kadar alkohol yang begitu banyak didalam tubuhnya. Yoongi tidak terima jika mabuk saat mengemudi menjadi alibi dibalik kematian dokter yang sudah membantunya dan adiknya itu.
Saat Yoongi masih menyesali semuanya, pintu gerbang itu terbuka dan seorang pemuda menyapa dirinya. Tatapan kesedihan itu sangat dalam sehingga Yoongi juga tidak tega melihatnya. Yoongi merendahkan tubuhnya dan memberikan senyuman padanya. Yoongi yakin dia lebih muda dari Jungkook meskipun terlihat seusia.
"Tuan Min Yoongi?", Yoongi terkejut karena pemuda itu tau namanya.
"Eomma belum pulang tapi dia memintaku untuk menyambut Tuan Yoongi saat kau datang. Masuklah, Tuan. Tidak ada yang mengikutimu, kan?", Yoongi menggeleng lalu membantunya untuk mengunci gerbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEESAW // END
Fanfic(Lagi) tentang kakak dan adik. Min Yoongi, Min Jungkook @Maret2021