Merindu

194 110 101
                                    

Terkadang, rasa rindu itu harus karena tanpa adanya rindu semua rasa yang ada akan terasa hambar.

-Viandra-

"Nih bro"

Raffa menyodorkan segelas kopi Americano kepada Viandra yang sedang duduk di sofa.

"Gue rasa lu pulang deh, masa cuman gara-gara cewek itu lu jadi ngorbanin perasaan nyokap lu"

Viandra bingung, sebetulnya perkataan Raffa memang benar namun Viandra malas jika ia pulang kerumah bundanya pasti akan meminta Viandra untuk selalu berdekatan lagi dengan Alana yang menurutnya menyebalkan dan sangat merepotkan.

Sudah seharian Viandra menenangkan pikirannya di kafe yang ia bangun selama tiga tahun sejak kelas sembilan sekolah menengah pertama hingga sekarang bersama ketiga sahabatnya (di part 2) yaitu Gibran, Raffa, dan Mahesa hanya saja yang paling sering berada di kafe adalah Raffa.

Suasana kafe pada malam hari, itu yang Viandra suka karena dapat membuatnya merasa sangat tenang dan melupakan semua masalah nya. Bahkan semalam Viandra tertidur di sofa kafe.

Kafe mereka diberi nama Cup O'joe 4 Cafeyang artinya empat buah cangkir, empat karena mereka merintis bisnis itu hanya berempat dan cangkir karena menu utama kafe mereka adalah kopi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kafe mereka diberi nama Cup O'joe 4 Cafe
yang artinya empat buah cangkir, empat karena mereka merintis bisnis itu hanya berempat dan cangkir karena menu utama kafe mereka adalah kopi.

"Gue males"

"Sama cewek itu?"

Viandra mengangguk ragu.

"Males ape demen?"

Pertanyaan Raffa seakan menusuk Viandra, Viandra sendiri tidak yakin kalau dirinya benar-benar tidak menyukai Alana.

"Woi! Malah bengong"

Raffa meninggalkan Viandra sendiri dengan pikirannya karena Raffa harus melayani pelanggan yang datang ke kafe.

"Kak Vian"

Seorang gadis duduk disebelah Viandra, gadis itu menggunakan baju tanpa lengan berwarna coklat muda dan jeans selutut.

Viandra meliriknya sekilas.

"Lo temen nya Elora kan?"

"Iya aku Nadya"

"Ngapain"

"Ya pengen nongkrong aja gitu kak, tempat nongkrong yang enak kayaknya cuman disini hehe"

"Sendiri?"

"Iya kak"

-Alana-

Alana masih berada di rumah Viandra dan menemani bunda Amalia yang sekarang sedang beristirahat di kamarnya.

Alana tidak tahu harus melakukan apa saat ini karena ponsel Viandra pun tidak bisa dihubungi.

Alana & ViandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang