Alana mendekat kearah Viandra dan duduk tepat di belakang Viandra kemudian Alana membisikkan sesuatu.
"Tolong beri tahu kalau Lana salah, Lana gamau memberatkan Viandra. Lana minta maaf Vian"
Viandra hanya tertunduk lesu mendengar bisikan dari hati Alana yang paling dalam itu, Viandra tidak tahu harus berkata apalagi karena yang ia inginkan saat ini hanyalah Alana pergi dari hidupnya.
"Vian Lana mohon, jangan jadi orang tuli di depan Lana apalagi bisu"
Viandra menoleh kasar kearah Alana kemudian pergi begitu saja langkahnya terlihat sangat berat karena merasakan malu terhadap Alana, dan Viandra tidak mampu menjelaskan alasan mengapa dirinya melakukan ini.
Melihat Viandra yang kesusahan berjalan, Gibran antusias memapah Viandra.
"Gue minta maaf misi nya gagal"
"Gapapa, makasih bro"
Meskipun dalam lubuk hatinya kecewa karena misi nya untuk membuat Alana menjauh gagal total namun Viandra tetap berbesar hati memaafkan sahabatnya, sahabatnya mau menolong saja menurut Viandra sudah lebih dari cukup.
-Alana-
Alana sedang menonton televisi di ruang tamunya, mama Vena menghampiri Alana sambil membawa beberapa kotak berisi kue.
"Lan besok kan puasa, mama mau nganterin kue-kue kecil buat tetangga. Lana mau bantu mama ga?"
"Mau banget ma, yuk sekarang ma?"
"Iya yuk sekalian maaf-maafan"
Alana sangat suka bila diajak mamanya untuk bertemu dengan tetangga, apalagi rasanya sudah lama sekali Alana tidak bersosialisasi karena tugas sekolahnya yang sangat banyak.
Satu persatu rumah pun di singgahi oleh mama Vena dan Alana sambil mengobrol dengan sepatah dua patah kata. Dan tiba di rumah tetangganya yang terakhir dan berada diujung, anak dari tetangga itu sudah lama menyukai Alana, namanya Bimbo.
Tapi Alana risih bila didekati pria dengan cara yang tidak ia sukai. Bimbo menyukai Alana karena sejak mereka kecil selalu main bersama-sama, Alana hanya menganggap itu sebagai teman kecil namun tidak dengan Bimbo yang justru menganggapnya lebih dari itu.
"Ma Lana udah ya pulang"
"Eehhhh satu rumah lagi sayang, tanggung"
Karena permintaan mama nya, akhirnya Alana mengiyakan dan benar saja ketika berada di rumah Bimbo, Bimbo seperti terkesan modus (modal dusta) untuk mendekati Alana. Dan cara itu yang sangat Alana tidak sukai.
"Alhamdulillah udah semua"
Alana hanya diam sejak mendapat perlakuan yang menurutnya tidak menyenangkan dari Bimbo.
"Sayang kamu kenapa kok diem aja?"
"Ga ma"
"Lana, Bimbo kayaknya suka kamu ya hihi"
"Ih apa deh mama. Lana sebel sama orang itu"
"Gaboleh gitu Lan, ntar suka loh lagian tadi kan udah maaf-maafan masa Alana sebel sih"
"Iya maaf ma."
Alana hanya bergidik ngeri mendengar mama nya bilang kalau Alana akan menyukai Bimbo, karena yang ada di hati Alana adalah Viandra saat ini bukan pria lain.
Alana merebahkan tubuh di atas kasur busa berwarna soft pink kesayangannya, dan memejamkan matanya.
-Viandra-
Viandra berjalan bulak balik di kamarnya, pria berwajah tampan itu bingung harus melakukan apa terhadap Alana yang sudah mengetahui rencananya.
Viandra tidak mau terlihat pengecut di depan seorang gadis, tapi di satu sisi Viandra juga tidak mau terlihat tidak memiliki wibawa.
Dua pikirannya terus bertentangan di hati Viandra, ia tidak mau salah lagi dalam memilih langkah.
"Vian dan Elora tolong bunda bawain iniiiiiiiii dong". Teriak bunda Amalia dari lantai bawah, Viandra yang mendengar itu sigap untuk turun.
Viandra melihat bunda nya kesusahan membawa beberapa kotak nasi dari dalam mobilnya untuk di pindahkan masuk ke rumahnya.
"Buat apa ini tan?". Tanya Elora
"Ntar malem tante mau undang teman dekat tante buat makan disini Ra, sekalian besok kan kita udah puasa"
"Berapa orang Bun?". Tanya Viandra
"Lima puluh"
Viandra tersadar, teman dekat bundanya? Artinya mama Vena pasti datang, dan Alana? Sudah pasti ikut. Viandra tidak mau bertemu dengan Alana karena masih merasa malu atas kejadian kemarin.
"Bun kayaknya tar malem Vian main futsal"
"Gaboleh Vian, kamu harus temani bunda. Papa kamu lagi ga pulang awal puasa sekarang, masa bunda sendiri"
"Kan ada Elora Bun"
"Vian kamu kan anak bunda, tolong ya"
"Iya Bun"
Viandra tidak tega bila harus melihat bundanya mengemis kepada anaknya sendiri seperti itu, akhirnya Viandra menggagalkan rencananya yang agar tidak bertemu Alana.
Dan Viandra tidak tahu harus melakukan apa jika bertemu dengan Alana nanti. Namun Viandra berbesar hati membelakangi ego dan mengedepankan keinginan bundanya.
Terimakasih sudah membaca part 7 dari ceritaku!
Kalau kalian menikmati ceritanya jangan lupa untuk vote dan komentari ya🤗❤️ biar aku tambah semangat bikin kelanjutannya:3
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana & Viandra
Romance[Follow sebelum membaca] Karena ayahnya ditugaskan kerja keluar negeri untuk tiga tahun Alana dan mamanya Vena, memutuskan untuk pindah ke Bandung di villa milik mendiang nenek nya. Viandra yang merupakan anak dari Amalia sahabat dekat mamanya Alana...