Ketika jam istirahat tiba, Alana meminta Leyna untuk menemaninya ke kelas Viandra karena Alana ingin tahu alasan sebenarnya mengapa tadi pagi Viandra tidak menjemputnya seperti biasa."Permisi, ada Viandra ga?"
"Tadi sih ada tapi gatau tuh bocah ngabur kemana"
"Kamu kan temennya Raf, masa ga tau sih?"
"Beneran gatau"
Alana bertanya dan langsung mendapatkan respon cepat dari Raffa. Leyna yang melihat itu, merasa seperti ada sesuatu yang disembunyikan oleh Raffa terlihat saat Raffa berbicara tadi.
"Serius?"
"Iye serius"
"Kok gue ga percaya ya"
Leyna bertanya dengan penuh selidik, gadis yang sekarang tengah berdiri di depan Raffa itu mengubah posisi tubuhnya condong ke dalam kelas 11 MIPA 1.
"Ga ada kan? Gapercaya sih"
Leyna menarik tangan Alana untuk menjauh dari Raffa.
"Lan? Kamu percaya sama anak itu?"
"Kenapa ga percaya Ley?"
"Aduhhh yaudah deh, kita langsung cusss ke kantin ajaa ayo"
Sesampainya di kantin, Alana melihat Viandra sedang asyik menyantap makanan di meja nya sendirian. Tanpa ragu Alana menghampiri Viandra.
"Vian"
Viandra yang mendengar ada suara memanggilnya hanya melirik kemudian melanjutkan makannya.
"Vian kamu denger aku?"
"Viannnnnnn"
Alana geram dan menyingkirkan makanan yang tengah disantap oleh Viandra, karena Viandra tidak menggubris pertanyaannya.
"Mau lo apa sih? Ga berhenti ngusik idup gue?"
"Vian aku nanya baik-baik, tapi kenapa respon kamu ga baik gitu, apa aku salah?"
"Lo terlalu ngusik"
"Yaudah aku minta maaf, tapi kamu jawab pertanyaan aku dulu"
Viandra tidak mau menjawab apapun lagi dari Alana, Viandra membawa piringnya dan mengembalikan kepada ibu yang berjualan di kantin, padahal makanan di piring itu masih tersisa setengahnya.
"Gimana dong Ley, Viandra nya gamau klarifikasi"
"Yaudah jangan maksa"
Ketika Alana dan Leyna pergi, Viandra, Mahesa, Gibran, dan Raffa kembali duduk di bangku kantin yang tadi di duduki oleh Viandra sambil membicarakan misi mereka yang sudah berhasil setengahnya.
"Lo semua yakin ini bakalan berhasil?"
Viandra bertanya, karena ia merasa ragu dengan misi ini dan khawatir Alana justru akan semakin nekat untuk mendekati nya.
"Yakin gue" sambar Raffa.
"Kalo dia nekat?"
"Ya lo harus lebih nekat."
Viandra tidak paham maksud dari kata "nekat" yang terlontar oleh Mahesa, Viandra bisa saja bertanya untuk lebih detailnya tapi Viandra malas yang ia pikirkan saat ini adalah dengan cara apapun harus bisa menyingkirkan Alana dari hidupnya.
Saat pulang sekolah, Viandra tidak menunggu Alana seperti biasanya. Alana kebingungan karena supir pribadinya tidak bisa menjemput bila keadaan nya mendadak seperti sekarang.
"Loh? Lana kamu kok belum pulang? Biasanya sama Vian"
"Iya Ley kayaknya Viandra udah pulang duluan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana & Viandra
Romance[Follow sebelum membaca] Karena ayahnya ditugaskan kerja keluar negeri untuk tiga tahun Alana dan mamanya Vena, memutuskan untuk pindah ke Bandung di villa milik mendiang nenek nya. Viandra yang merupakan anak dari Amalia sahabat dekat mamanya Alana...