42. Permintaan Maaf Alan

120K 14.8K 3.7K
                                    

Malam senin lagi pada ngapain? Selain baca Wattpad

Kangen sama Alan Meisya gak? Atau kangen sama Angel? Wkwk

Semoga kalian tetep suka ya sama cerita menye-menye ini :')

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii
@drax_offc
@draxfanbase
@draxfanbase2

@alan.aileen
@meisyanata_
@galaarsenio
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan
@sarahadeeva


Baru saja Alan merebahkan tubuhnya di atas kasur setelah membersihkan badan karena ia baru mengantar Angel pulang ke rumah. Saat di sekolah gadis itu sakit. Mau tidak mau Alan yang harus mengurus. Karena Angel tidak mempunyai teman dekat selain dirinya.

Ponsel Alan terus-terusan berdering. Tidak tahu dari siapa. Yang jelas itu mengganggunya. Alan lelah, ia ingin memejamkan matanya sebentar saja. Untuk menghilangkan rasa penat.

Sebenarnya, tadi setelah mengantar Angel pulang, Alan sempat berpikiran untuk kembali ke sekolah. Tapi menyadari bahwa lima menit lagi bel pulang sekolah akan berbunyi. Alan memutuskan untuk pulang saja. Lagipula ia sudah mendapatkan izin pulang dari guru. Urusan Meisya, tadi Alan juga sudah meminta gadis itu untuk pulang bersama sopir.

Karena terlalu lelah. Alan benar-benar terlarut dalam tidurnya. Tidak lagi memedulikan suara deringan di ponsel miliknya itu.

*****

"Sekali lagi makasih, Nan."

Kenan menghela napas panjang. Untung saja saat Meisya menghubungi dirinya. Cowok itu masih ada di parkiran sekolah. Jadi dengan cepat Kenan menuju ke kamar mandi. Membukakan pintu kamar mandi Meisya yang terkunci dari luar.

"Lo tau siapa pelakunya?" tanya Kenan menatap Meisya serius.

Meisya sudah menduga dari tadi. Ini pasti ulah si Selena. Siapa lagi kalau bukan ulat bulu itu. Beruntung Meisya membawa ponsel saat ke kamar mandi. Kalau tidak, entah bagaimana nasibnya hari ini.

"Selena," jawab Meisya yakin.

"Ya Tuhan, si cabe itu pelakunya?"

Dahi Meisya mengernyit. "Lo kenal?"

Kenan mendengus. Bagaimana tidak kenal. Gadis itu satu kelas dengan dirinya. "Dia sekelas sama gue."

Meisya hanya ber-oh-ria sebagai respon. Setidak peduli itu ia dengan Kenan. Sampai-sampai Meisya baru tahu kalau Selena satu kelas dengan Kenan.

"Gara-gara Alan?" tebak Kenan.

Meisya mengerjapkan mata beberapa kali sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Kenan. "Iya lah, gara-gara apalagi coba. Dia kan fans Alan garis keras."

"Gimana awalnya?"

"Gue ke kamar mandi buat cuci muka sekalian buang air kecil. Terus gue sempet debat sama Selena. Abis itu gue masuk ke kamar mandi. Pas gue udah selesai, gue baru sadar kalo pintunya dikunciin Selena dari luar."

"Sarah gak nyariin lo? Kan lo izin ke kamar mandi tapi gak balik sampe bel pulang."

"Hapenya mati dari jam istirahat pertama. Makanya gue gak ada niat buat hubungin dia. Tapi barusan dia kirim chat ke gue. Dia udah pulang. Tadi dia nyariin gue di kamar mandi tapi karena dihadang sama Selena dan dia keburu dijemput sama bokapnya. Jadi dia langsung balik," jelas Meisya membuat Kenan mengerti.

ALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang