37. Isi Hati Alan

114K 16.4K 9.8K
                                    

Udah siap membaca kebucinan Alan?

Siapkan hati kalian ya, jangan sampai Meisya jadi korban santet kalian wkwk

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii
@drax_offc
@draxfanbase
@draxfanbase2

@alan.aileen
@meisyanata_
@galaarsenio
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan
@sarahadeeva

_______________________________

"Jatuh cinta itu perlu disampaikan. Bukan hanya untuk dipendam."

________________________________


"Kenapa?"

"Lo ngga usah jemput gue, ya. Biar gue aja yang langsung dateng ke tempatnya."

"Kenapa gitu?"

"Ngga papa, boleh ya?"

"Ngga boleh. Gue jemput lo habis ini."

"Lan, tapi gue..."

Dahi Alan mengernyit. "Kenapa? Lo kenapa ngga mau gue jemput?"

"Maaf..."

Terdengar suara Meisya yang memelan seperti merasa bersalah. "Kenapa, Sya?"

"Maaf gue bohong sama lo. Maaf..."

Alan menghela napas kasar. "Lo tetep di situ. Gue jemput lo sekarang."

"Lo...tau gue di mana?"

"Apartemen Kenan."

Tut. Alan langsung mematikan sambungan telfon. Tanpa menunggu bagaimana respon Meisya selanjutnya.

Alan memejamkan mata sejenak untuk mengurangi rasa emosi yang hampir saja meledak. Ia mengambil kunci mobil di atas nakas lalu bergegas keluar kamar.

"Abang mau ke mana?" Mata Aksa mengerjap polos kala berpapasan dengan Alan di anak tangga.

Tersenyum tipis. Cowok dengan kaos putih dan celana jeans hitam itu mengusap puncak kepala Aksa. "Mau keluar sebentar. Aksa udah ngerjain PR?"

 Aksa udah ngerjain PR?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aksa mengangguk. "Udah, tadi dibantu bang Er."

Alan sedikit terkejut. Tumben sekali Erlang mau membantu Aksa mengerjakan PR. Biasanya cowok itu sangat enggan merepotkan diri sendiri. Jangankan PR Aksa, PR nya sendiri saja, Erlang malas mengerjakan.

ALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang