48. Pernyataan Angel

101K 13.9K 14.7K
                                    

Masih nungguin Alan up?

Kalo aku buat GC WA Alan mau gak?

Gimana puasanya? Lancar gak?

Gimana doinya? Udah punya gak? Haha

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii
@drax_offc
@draxfanbase
@draxfanbase2

@alan.aileen
@meisyanata_
@galaarsenio
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan
@sarahadeeva
@erlangaileen

_________________________________

Meisya menghembuskan napas kecewa ketika membaca balasan pesan dari Alan. Alan tidak bisa mengantarkan dirinya pulang. Oke, mungkin Alan memang benar-benar ada urusan penting yang tidak bisa cowok itu tinggalkan begitu saja. Meisya tidak mau mempermasalahkan hal itu. Karena Meisya bukanlah tipe cewek ribet. Jadi untuk apa ia harus mempermasalahkan hal yang memang tidak perlu dipermasalahkan. Kecuali....

Alan berbohong.

"Kepala lo masih sakit?" tanya Sarah saat mendapati ekspresi wajah Meisya yang terlihat tidak baik-baik saja.

Meisya bergumam pelan. "Gue pulang aja deh. Tadi gue juga udah izin ke Rifki."

Rifki itu ketua kelas. Tadi Meisya memang sudah izin pada Rifki kalau dirinya izin pulang karena tidak enak badan. Untungnya, hingga saat ini belum ada guru yang masuk ke kelas. Karena rapat memang belum selesai.

"Sama siapa?"

"Minta jemput sopir."

"Gak minta anter kak Alan aja?" tanya Sarah heran. Harusnya Meisya bisa memanfaatkan Alan dong. Punya pacar, gak afdol kalau gak dimanfaatkan. Begitu menurut Sarah.

Meisya menggeleng sebagai jawaban. "Dia gak bisa. Katanya ada urusan penting yang gak bisa ditinggal."

"Ya udah yuk, gue anter lo ke depan," kata Sarah yang hendak mengikuti Meisya berdiri.

"Gak usah. Nanti ada guru masuk kelas malah lo telat," cegah Meisya.

"Ya elah, lebay amat lo. Tinggal bilang kan kalo abis nganter lo, lo sakit."

"Gak, gue sendiri aja," kekeuh Meisya menolak.

Sarah menghembuskan napas beratnya. Meisya memang keras kepala. "Hm, oke. Tiati lo, cepet sembuh ya jangan mati dulu."

"Cie perhatian." Meisya tertawa jahil membuat Sarah berdecak kasar.

"Ck, jangan mati karena lo masih ada utang ke gue. Lunasin dulu," balas Sarah sembari terkekeh. Puas melihat raut wajah Meisya yang kesal.

"Kampret! Gue balik dulu. Jangan kangen! Bye!" Pamit Meisya kemudian gadis itu beranjak keluar dari kelas dengan membawa tasnya.

"Dih najis kangen sama lo. Mending kangen sama...."

"Sama gue ya?" sahut seseorang yang tiba-tiba muncul dari jendela kelas samping tempat duduk Sarah.

"Astagfirullah, kak Akbar ngapain?" tanya Sarah kaget. Siapa yang gak kaget coba, tiba-tiba muncul kepala Akbar dari jendela. Untung Sarah tidak mempunyai riwayat penyakit jantung.

ALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang