Tersesat 5

5 1 0
                                    

Dua kekasih ini sudah berjalan lama. Dengan senter di tangan mereka menembus kegelapan. Semenjak perpisahan mereka dengan Mbok, tak ada lagi manusia yang mereka temui. Zahara yang dulunya hanya gadis biasa, kini dapat merasakan kehadiran mereka. Pocong dengan wajah buruk rupa, wanita bergaun merah sedang menggendong bayi, belum lagi genderuwo hitam bertubuh besar dengan taringnya menjulang keatas, gadis kecil yang terus menangis. Tunggu, gadis kecil itu tanpa bola mata di kepalanya.

Di tengah kegelapan mereka melihat ada sinar. Semakin dekat, mereka menyadari ada tenda di sana. Pasti manusia, mana mungkin setan bisa mendirikan tenda. Danu mendekati api unggun yang masih menyala, mungkin pemiliknya masih ada di sekitar sini. Memutar ulang memori di kepalanya, ia mengenal tenda itu. Tenda milik Adrian. Dimana Adrian saat ini? Barang bawaanya pun tertinggal di sini. Viola? Alex? Nihil mereka temukan. Rombongan itu sudah tidak ada, pasti mereka belum jauh. Sayup terdengar di telinga mereka berdua. Suaranya lirih sekali, seperti orang kesakitan.

"Toloooong..."

"Toloooong..."

Alex. Itu suara Alex! Zahara dan Danu segera menghampiri suara tersebut. Semakin dalam mereka mencari, suara itu semakin jauh.

"Di sana, Za!"

"Bukan, di sana!"

Mereka berdebat. Suara Alex seperti menggema di sini. Apakah benar itu Alex? Atau hanya delusi mereka berdua? Tidak mungkin. Sangat jelas suara itu di telinga, hanya saja mereka tidak dapat menemukan keberadaan Alex.

"Danu!" Teriak Zahara setelah menemukan sahabatnya.

"Alex! Kau tak apa kawan?"

Danu mendekati Alex tersungkur di tanah, dia melihat hal yang paling menakutkan. Alex sudah dipastikan tidak dapat berdiri lagi. Kakinya ada, tapi hancur. Hampir setengah badannya hancur. Seperti ditimpa batu besar, sangat besar. Siapa yang melakukan ini padanya? Jatuh dari jurang pun tidak mungkin, tidak ada ketinggian di sini.

"Tolong... Mereka..."

"To...long..."

"Lex, bertahanlah! Kami akan mencari pertolongan!"

"Su...dah ter...lambat..."

"Alex, kumohon bertahanlah!"

Habis. Napas Alex sudah tidak menghembus lagi. Alex mati kehabisan darah, tidak ada informasi yang mereka dapatkan darinya. Zahara menangis mendekap kepala Alex dalam peluknya. Danu menghantam tinjunya ke tanah, merasa bersalah dengan keadaan ini.

"Maafkan aku, Lex... Maafkan aku..." Tangis Danu di hadapan mayat Alex.

"Maafkan..."

"Kamu tidak salah, Dan. Kita harus segera menolong Adrian dan Viola." Zahara menyemangati kekasihnya. Walaupun kedua matanya juga sembab.

.....

.....

"Dan...!"

"Danu...!"

"Kita tidak bisa hanya diam di sini! Kita harus segera menyusul Adrian juga Viola!"

.....

.....

"Baiklah, kita kuburkan Alex sekarang. Lalu kita gunakan ritual itu." Ajak Danu.

Zahara mengangguk tanda setuju.

Mereka Yang Kusebut Hantu 2 (Sekuel) (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang