STATIC 9

876 175 26
                                    

Akhir-akhir ini banyak yang mampir... Jadi merasa tercekik buat update :") Wkwkwkwk

A whole concept, plot, and original story by galfoy. All characters belongs to J.K. Rowling. But this translate belongs to me.

____________________________________________________

Draco keluar dari kamarnya pukul 9 malam, merasa heran karena ia tidak dipanggil untuk makan malam. Biasanya ia akan menemukan Hermione di dapur dan ayahnya membaca di meja. Rutinitas yang cukup dihafalnya.

Namun, ia hanya menemukan ayahnya di sofa. Mencoba membaca tapi tampak melamun. Hermione tidak terlihat di mana pun.

"Father?" katanya bingung.

Lucius mendongak, wajahnya lesu dan lelah.

"Dia sudah pergi tidur. Mr. Potter sudah datang membawakan ramuannya."

Draco tidak mengerti. Hermione tidak pernah meninggalkan mereka tanpa makanan... Kecuali saat dia statis.

"Apa dia sakit?" tanyanya, rasa khawatir menggelitik perutnya. "Apa dia kembali..." Draco tak melanjutkan kata-katanya. Namun, Lucius tentu memahaminya.

"Dia sedang tidak ingin ditemani," jawab Lucius samar-samar, tidak menatap mata Draco.

Sesuatu muncul di otak Draco. Ekspresi aneh di wajah Ayahnya adalah rasa bersalah, dan itu berarti satu hal.

"What did you say to her?" Draco bertanya, tiba-tiba marah. "Kau membuatnya kesal, kan? Apa ini tentang hal tadi? Apa kau menarik asumsi yang salah tentang perlakuanku terhadapnya?"

"Aku yakin asumsiku benar, Son," bentak Lucius. "kau mempunyai perasaan terhadapnya, seperti yang aku takutkan. Aku hanya mengingatkannya bahwa kalian tidak boleh terlibat satu sama lain. Tentunya gadis itu tahu."

"Tapi kami tidak terlibat apapun!" Draco berteriak, hampir memohon. "Kami baru saja berteman! Apa hakmu untuk menakut-nakutinya? Mungkin saja aku suka memiliki teman!"

"Kau menginginkan lebih dari sekadar pertemanan dengannya!" geram Lucius. "But you can't. Kau tidak bisa memilikinya, kau dengar? Aku tidak akan membiarkanmu jatuh cinta pada seseorang yang statusnya lebih rendah darimu. Aku menyesal dia menanggapinya dengan buruk, tapi yang kulakukan hanyalah mengatakan realita. Kita tidak bisa membiarkan darah lemah meracuni garis keluarga kita—"

"Jangan bilang kau menggunakan bahasa itu." Draco mendidih, suaranya sangat rendah. "Katakan padaku kau tidak mengucapkan itu padanya."

Lucius tidak menanggapi, dan membuang muka.

"You did. Kau benar-benar melakukannya." Draco mengusap rambutnya frustasi, heran pada Ayahnya. Setelah Hermione menyelamatkan mereka dari hukuman mati. Setelah dia merawat mereka. Draco hampir ingin tertawa, itu sangat tidak masuk akal. "Apa perlu kuingatkan tentang semua hal yang dia lakukan untuk kita? Apa perlu kutunjukkan bahwa darah kitalah yang menjadi cacat di dunia ini? Dua Pureblood Pelahap Maut, siap untuk memadamkan nama keluarga karena kita tidak bisa berkembang—"

"Berkembang?" Lucius berteriak. "Menurutmu, apakah memiliki darah murni adalah sesuatu yang perlu dikembangkan? Kita memiliki hak istimewa! Tentu saja aku bersyukur atas semua yang telah dia lakukan. Dia wanita muda yang sangat cerdas, dan aku berhutang banyak atas pengorbanannya. Tapi aku tidak bisa membiarkan kau menjadi sembrono dalam sebuah hubungan! Kau akan menikah dengan penyihir berdarah murni—"

"Who, Father? Siapa yang akan kunikahi? Tentunya kau menyadari bahwa hampir semua Pureblood yang memenuhi syarat di komunitas kita terlibat dengan Dark Lord. Mereka tidak akan menginginkanku. Dan pada saat ini aku juga tidak menginginkan mereka. Apa kau menghukumku untuk hidup melajang, jika aku tidak dapat menemukan seseorang yang kau setujui? Jika begitu, nama Malfoy mati bersamaku."

Static | DRAMIONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang