Call It Eight

56 9 6
                                    


if we ourselves we don't look strong like they see but when there is our special friend, we will look really strong

 ━━━━━━━━━━━━━━━━━ 


Masih di malam yang sama di mana Daniel dan Addelyn bersantai di atas sofa sambil menonton spongebob di televisi rumah Keyna, iya mereka berdua masih berada di rumah Keyna bahkan salah satu dari mereka baru selesai memasak mie untuk mereka santap,

"oi, keyna kok belum balik sih jam segini," tanya Addelyn sambil menendang Daniel yang tengah memakan mie.

"anj, mana gue tau telpon coba dan jangan nendang-nendang gue anjir," sahut Daniel yang sedikit kesal karena aktifitas makannya terganggu oleh Addelyn.

"ck, kaga di angkat ih kemana sih tu anak," rengek Addelyn karena sedari tadi temannya itu tidak dapat di hubungi.

"lagian kenapa si, perhatian amat ibu Addelyn ini so sweet deh," sahut Daniel sambil memasukan gulungan mie kesayangannya ke dalam mulutnya, "lo percaya ajalah ama Keyna, gue percaya tu anak bisa jaga dirinya," sambung Daniel.

"bukan gituu, gue mau nitip nyam-nyam ama tu anak di indoapril," sontak saja Daniel langsung mengumpat ia kira Addelyn tengah khawatir oleh Keyna tak tahunya gadis itu ingin menitip cemilan favoritenya.

"yeuu anjir, gue kira lo khawatir ama keyna mangkanya ngehubungi dia mulu, yaudah bilangin sekalian beliin gue choki-choki,"

"yeuu sama aja lo mah, btw Niel kapan spongebob sama patrick nikah? Mereka berdua kayanya solid amat jadi pasangan," sahut Addelyn yang asik dengan kartun favoritnya.

"Mana gue tau anjir, lu abis dibatalin jalan sama si Tama langsung gila ya? Mau gue anterin ke RSJ gak? Kasian gue liat lu kek orang stress," jawab Daniel yang habis mengambil cola di kulkas keyna.

"brisik lo, kaya tadi lo jadi jalan aja," sungut Addelyn menyindir Daniel dan langsung dapat lemparan bantal dari Daniel.

Addelyn hanya mencibir dan mengalihkan pandangannya ke arah jendela lalu ia melihat percikan hujan di kaca jendela yang ia pandangi.

"oi,oi niel anjir lah hujan nih si Keyna kaga balik-balik juga," panik Addelyn sambil mendekatkan diri ke arah jendela meyakinkan apa yang ia lihat benar atau tidak.

saat Addelyn menatap ke arah luar jendela ia di kejutkan oleh sebuah mobil yang masuk ke perkarangan rumah Keyna, jika di ingat-ingat ini bukan mobil keluarganya Keyna atau pun mobil salah satu kerabatnya. 

Addelyn semakin menyipitkan matanya saat ia melihat ada seseorang yang turun dari mobil tersebut dan sosok itu adalah Keyna dengan baju yang sedikit basah kuyup, dengan cepat Addelyn langsung menuju keluar untuk menemui Keyna.

"Keyna lo kenapa, kenapa lo basah kuyup kaya gini?" tanya Addelyn kepada sahabatnya itu Daniel yang sebelumnya berada di dalam mendengar suara Addelyn yang meninggi langsung keluar dari rumah Keyna. 

"Kenapa dah lu teriak-teriak? Lah keyna astaga lu abis ngapain si kok sampe mirip sama anjing yang kecebur got," sahut Daniel yang datang menghampiri Addelyn.

lalu Daniel langsung mengarahkan pandangannya ke arah Keyna, sontak saja ia terkejut melihat sahabatnya itu tengah basah kuyup sambil menundukan wajahnya Daniel yang mengerti apa yang telah terjadi langsung memasang wajah dinginnya dan mengarahkan kepada pengemudi yang baru saja keluar dari mobilnya.

"bang Gian ?" heran Daniel karena melihat sosok lain yang turun bukannya Juna.

Addelyn yang mendengar Daniel memanggil nama Gian bukannya Juna pun mengalihkan pandangannya ke arah Gian sambil memasang raut wajah bertanya-tanya apa yang telah terjadi kepada temannya, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang muncul di benaknya namun dia urungkan bertanya melihat kondisi Keyna seperti ini.

Addelyn pun memutuskan untuk membawa masuk Keyna terlebih dahulu agar sahabatnya itu tidak masuk angin.

"bang masuk aja dulu, biar gue buatin teh di dalam" ajak Daniel kepada Gian.

"eh ga usah repot-repot gue mau langsung balik aja" jawab Gian kepada Daniel namun setelah melihat ekspresi Daniel, Gian seperti paham bahwa ajakan Daniel untuk minum teh adalah agar ia menjelaskan mengapa ia yang mengantar Keyna pulang ke rumah
akhirnya mau tidak mau ia pun memasuki rumah yang bernuansa putih itu.

setelah beberpa menit Gian duduk di sofa ruang tamu rumah Keyna ia melihat Daniel keluar dari dapur dengan dua gelas cangkir teh, lalu ia taruh di atas meja tepat di hadapan Gian dan dirinya, tak lama Gian melihat Addelyn turun dari lantai atas dan bergabung bersama mereka.

hanya ada ke canggungan saat ini Daniel dan Addelyn tengah mengatur emosinya masing-masing sebelum mereka harus mendengar apa yang terjadi antara Keyna dan Juna, namun Daniel memutuskan untuk membuka suara terlebih dahulu.

"bang, kok bisa jadi abang yang nganterin keyna balik ?" tanya Daniel kepada Gian.

"tadi gue baru aja balik dari tempatnya arga, terus pas di jalan gue papasan ama Keyna di pinggir jalan dan kondisinya udah basah kuyup gitu." jawab Gian kepada Daniel dan Addelyn. 

Daniel dan Addelyn yang mengerti apa yang telah Juna lakukan kali ini terhadap temannya sudah benar-benar memuakan padahal ia duluan yang mengajak Keyna untuk keluar namun ia juga yang seenak nya meninggalkan Keyna begitu saja. 

"Keyna gimana del ?" tanya Gian penasaran dengan kondisi salah satu adik tingkatnya itu.

Lamunan Addelyn di pecah kan begitu saja oleh Gian dan dengan segara ia menjawab pertanyaan Gian, "oh, gapapa kak Keyna lagi istirahat aja sekarang" jawab Addelyn.

"Kalau gitu gue balik duluan ya udah malem juga nih" pamit Gian kepada Addelyn dan Daniel karena mengingat bahwa jam sudah menunjukkan jam sebelas malam.

"Eh, iya kak makasih udah mau nganterin keyna ya" ucap Daniel dan di angguki oleh Addelyn.

"Santai aja kali, kalian tuh kaya baru pertama kali aja ketemu gue" jawab Gian sambil melangkah keluar rumah Keyna dan berjalan ke arah mobilnya.

"Gue balik dulu ya, thanks buat tehnya" jawab Gian setelah memasuki mobilnya dan duduk di kursi pengemudi.

Daniel dan Addelyn pun menganggukan kepalanya tak perlu terlalu lama mereka sudah bisa melihat mobil Gian yang bergerak menjauh keluar perkarangan rumah Keyna.

"Niel lo nginep sini ni malem ?" tanya Addelyn dan di angguki oleh Daniel. 

"Lo juga kan ?" tanya balik Daniel kali ini dan di jawab deheman oleh Addelyn. 

Setelah itu mereka berdua memasuki kembali rumah Keyna namun dengan pikiran masing-masing, pikiran yang mengatakan akan selalu melindungi satu sama lain, pikiran yang mengatakan 'aa.. gue benci liat sahabat gue yang susah-susah gue buat ketawa, gue buat bahagia di bikin terpuruk kaya gini,'

Tapi untuk sekarang satu-satunya yang paling ingin mereka lakukan adalah di saat Keyna membuka matanya dari tidur nanti Keyna tau bahwa ia tidak sendiri ia masih memliki Daniel dan Addelyn bahkan di saat dunia tidak berpihak padanya ia masih memiliki Daniel dan Addelyn. 



TBC 💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC 💖

a/n :
Helloo kesayangan akuuh, jadi karena kemaren aku ga updet ni wp lama aku kasih bonus mwehehe semoga kalian sukaa dont forget to VOMENT 💖💖

About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang