in a friendship is not just giving the best in advantages.
but also gives the best in his shortcomings
━━━━━━━━━━━━━━━━━
kini suasana mereka terasa mencengkam lebih tepatnya hanya Reynald yang merasa seperti itu karena berada di tengah-tengah mereka yang dari tadi hanya diam tanpa melontarkan satu katapun, jika Reynald ingin jujur ekspresi ketidaksukaan yang terpancar pada wajah cantik Addelyn sangat terlihat jelas, berbeda dengan Daniel yang masih dapat mengontrol ekspresi wajahnya kini ia bingung bagaimana harus mencairkan suasana agar tidak membuatnya tertekan seperti ini.
"ekhem, jadi gimana jun kuliah lo sekarang ?" tanya Reynald memecah keheningan di antara mereka.
"lancar, lancar aja bro tapi ya gitu rada mumet. biasalah dosen," jawab Juna sambil sedikit tertawa.
melihat Juna tertawa entah mengapa itu menjadi hal menarik bagi Keyna ia memandangi wajah tampan itu cukup lama, dengan perawakan yang gagah dan memakai kemeja berwarna putih membuat ia terlihat jauh lebih tampan dari biasanya.
Addelyn dan Daniel yang sadar kemana arah Keyna menatap langsung berdehem memberi peringatan, bahwa lelaki itu yang meninggalkan dirinya beberapa lalu hingga ia dapat kehujanan dan di pungut oleh Gian seperti anak kucing.
"anu.., kalian ga masalah nih kita duduk di sini ?" tanya Inggit, ke arah Keyna,Daniel dan Addelyn.
Addelyn langsung menatap dan tersenyum ke arah Inggit, " hm? oh gapapa kok, kak santai aja," jawabnya ramah yang langsung membuat Daniel merinding seperti paham betul kata apa yang akan wanita itu lontarkan sehabis ini.
"saya cuman kaget aja kok baru nanya sekarang hehe," lanjut Addelyn, langsung membuat Inggit merunduk. jujur saja Addelyn tidak kesal pada wanita itu karena Addelyn paham betul bahwa temannya belum memiliki status dengan Juna.
"uhuk..uhuk"
"anjir, key lu ngapa dah ?" tanya Daniel yang kaget karena mendengar temannya itu terbatuk secara tiba-tiba.
Addelyn yang tidak mau melewatkan kesempatan ini membuka suara, "key, tuhkan udah gue bilang lo tuh dari tadi ga enak badan" sahutnya.
mendengar hal itu membuat Keyna melotot ke arah Addelyn yang mengisyaratkan, 'lo kalau sampai ngomong aneh, aneh gue bogem ya' begitulah kira-kira tatapan Keyna
kepada Addelyn yang sudah pasti di acuhkan oleh wanita itu."loh emang Keyna abis dari mana kok bisa ga enak badan ?" tanya inggit penuh perhatian kepada Keyna.
"anu, tadi cuman-" belum sempat ia membalas, Addelyn sudah memotong perkataannya dengan cepat sambil mengatakan, " itu loh kak, kemaren tuh ada yang ninggalin Keyna sendirian dijalan malah hujan pula, untung aja ada kating yang kenal Keyna jadinya dia yang nganter Keyna ke rumah" jawab Addelyn yang membuat Juna tersentak merasa tersindir namun di sisi lain ia merasa saat ia menyuruh Keyna untuk turun, saat itu belum turun hujan apa lima menit setalah ia pergi ? atau lebih cepat dari bayangannya,
"siapa ?" tanya Inggit dengan polos membuat Addelyn semakin kesal dan mengumpat dalam hati, 'cowo lo anjrit yang ninggalin temen gue, nanya lagi''
"gatau deh kak, Keyna ga mau cerita" jawabnya dengan singkat dan padat yang membuat Keyna dapat bernafas dengan lega lagi, dan mengucap syukur sebanyak-banyaknya. namun saat ia menoleh tanpa sengaja mata ia dan Juna bertemu, Juna sedang menatapnya dengan ekspresi seperti menghawatirkan dirinya.
Keyna tertegun dan mengalihkan pandangannya ke arah lain 'Plis Jun, jangan natap gue kaya gitu, gue udah ga mau berharap apa-apa sama lo' batinnya mulai merasa resah.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us
Fanfiction○On Going○ Ini hanya tentang 3 manusia yang minus akhlak namun, di persatukan oleh dunia dan terciptalah squad bobrok layak nya mereka. Start : 16 Agustus 2020 End : -