why?????

202 12 1
                                    

Happy reading...
.
.
.
.
.
Jaemin mengedipkan matanya sebelah kejeno yg tidak bisa mengontrol raut wajahnya.
"Jadi kau ingin aku?"
"Tidak aku hanya bercanda tadi"
Chenle menatap jeno dan jaemin bergantian.
"Apa yg kalian lakukan?"
"Tidak ada"
Jisung menarik tangan chenle keluar dari kelas.
"Mau kemana?"
"Toilet"
"Ngapain? Dan nanti kan-"
"Biasa hari ini jamkos karena guru rapat"
Jaemin menganggukkan kepalanya.
Pantas saja kelas sangat sepi dan tidak ada orang.
"Pantasan saja"
"Bukankah ini waktu yg sangat tepat nana?"
"Ya sangat tepat"
Jeno menyeringai lalu perlahan mendekatkan tubuhnya.
"Waktu yg tepat untuk menghabismu lee jeno dan otak mesum mu"
Bug
Bug
Bug
Bug
Jaemin memukuli brutal kepala jeno menggunakan tangannya.
"Akh....sakit na"
Grepp
Jaemin ditarik kedalam pelukan jeno yg menatap jaemin lapar.
Jaemin diam. Jantungnya sedang berdegub kenjang.
"Kau nakal na"
Jaemin menatap wajah jeno lalu menyeringai bermaksud menggoda lelaki didepannya ini.
"Lepas bodoh"
Jeno melepaskan tubuh yg jauh lebih mungil daripada dirinya.

Srett...
Jeno melotot kaget saat jaemin mengusap lembut penisnya.
"Jaem"
"Aku hanya bercanda bye bye"
"Sialan kau na"
Jaemin tertawa kencang setelah berhasil membuat jeno harus menahan nafsunya mentah-mentah.
.
.
.
.
.
Chenle menatap mata jisung lalu menghembuskan nafasnya kasar.
"Sudah?"
"Belum"
Jisung mengganti baju dan celananya dengan pakaian olahraga.
Cklek...
Chenle dan jisung kompak melihat kearah jaemin yg baru masuk.
"Aku kira kalian melakukan hal-hal yg errr"
"Nana kenapa?"
"Gila"
Jaemin melototkan matanya saat seenak jidatnya jisung mengatakan ia gila.
"Aku lebih tua daripada kau jisungie"
"Aku tidak perduli"
"Kau-"
"Kalian sedang apa sih?"
Renjun serta haechan menatap dari atas kebawah tubuh jisung.
"Waw....so...sexxyy"
"Hentikan jaemin-a"
Jaemin tertawa lalu keluar dari toilet.
"Kenapa wajahmu haechanie?"
"Aku ingin mencicipi penis mark hyung loh"
Jisung menganga sedangkan chenle dan renjun menatap haechan cengo.
"Apakah anggota kita sudah tidak polos lagi?"
Mereka hanya mengangkat bahunya acuh.
.
.
.
.
.
"Jeno!! Kau harus bertanggung jawab"
Brak...
Jaemin menendang kasar pintu kelas tidak memperdulikan pintu itu akan rusak atau lepas dari tempatnya.
"Uhuk"
Seisi kelas langsung menatap mereka dengan tatapan tersenyum menjengkelkan.
"Apa aku menghamilimu? Kan kita tidak jadi melakukan itu"
Pertanyaan frontal dari mulut jeno membuat jaemin mengepalkan tangannya.

"INTINYA KAU HARUS TANGGUNG JAWAB!!!"
seisi kelas langsung menutup telingannya saat ratu mengomel ini mulai mengeluarkan jurus ampuhnya membuat oranglain budeg.
"Ada apa ini?"
Jaemin diam menatap ssaem kim dengan tatapan menuntut.
"Ssaem jeno harus dihukum"
"Kenapa dia harus dihukum jaemin?"
"Dia harus tanggung jawab ssaem"
Kim namjoon langsung menatap mereka berdua syock lalu tak lama tersenyum kearah jeno.
"Selamat ya untuk kalian berdua"
"Ssaem-"
"Hebat kamu jen kapan kalian buatnya? Berapa tusukan?"
"SSAEM!!!"
Namjoon menutup telinganya saat jaemin menjerit kembali.
"DIA HARUS BERTANGGUNG JAWAB ATAS HILANGNYA KEPOLOSAN ADIK SAYA"
"Oh saya kira kamu hehehe"
"Ssaem"
"Kalian lanjutkan urusan suami istri lagi saya mau kekantor lagi"
"Ssaem-"
"Jeno nanti kalau jadi kabari saya"
"Ok pak"
Jaemin mengacak rambutnya pusing.
"Apa semua orang didunia mempunyai pikiran membuat anak saja?"
.
.
.
.
.
.
.
TBC
DON'T FORGET VOMENT
I LOVE U ALL
BYE BYE

FAMILY JUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang