Authour pov
Jam sudah menunjukkan pukul 12.00pm siang.
Jaemin membantu taeyong membuat makan siang.
Ting...tong...
Jam berdenting. Jisung serta haechan menoleh bersamaan kearah jam.
"Ayo makan anak-anak eomma"
Serentak jisung dan para sahabatnya yg tak seberapa segera berjalan menuju meja makan.
Cklek....
Tap
Tap
Bunyi derap langkah membuat atensi meja makan jatuh kepada seseorang yg baru masuk.
Jaehyun berjalan mendekat lalu duduk didepan jisung.
"Appa kenapa pulang?"
"Jadi appa nggak boleh pulang!"
Taeyong mengulum senyumnya.
Jaehyun memandang kearah teman-teman jisung.
"Ini siapa?"
"Ini teman-teman jisung appa''
"Oh"
Jaehyun memandang kearah taeyong lalu menariknya kekamar.
"Temani aku"
"Sebentar ya sayang"
"Ya eomma lama pun nggak pa pa"
Setelah mereka pergi meja makan ribut.
"Eh...ternyata itu appanya jisung"
"Iya kenapa hyung?"
"Nyeremin wajahnya"
Jaemin menjitak kepala jeno yg tertawa seperti ringkikan kuda.
"Berhenti tertawa!"
"Iya iya mama jaemin"
Jaemin mengambil sendok nasi lalu memukulkannya kepada haechan.
"Yak...kenapa kau memukulku?!"
"Karena kau menyebutku sebagai mama"
"Memang apa salahnya?"
"Ya aku ini namja"
"Aku tahu kau namja!"
Jaemin memalingkan wajahnya kearah lain.
Haechan memandang kearah jisung lalu beralih kearah jeno yg menatapnya tajam.
"Minta maaf haechan"
Haechan melirik kearah jaemin yg sedang menatap dirinya.
"Maafkan aku jaemin-a"
Jaemin memalingkan wajahnya kesal.
"Jaemin hyung"
"Ne"
Jaemin memalingkan wajahnya saat haechan menyodorkan tangannya.
Jeno menatap keduanya lalu tertawa lalu tak lama jaemin menjabat tangan haechan.
"Kau memaafkanku?"
Jaemin hanya diam. Haechan menghembuskan nafasnya panjang.
Lalu berpura-pura sedih. Ya biasalah haechan dengan ide liciknya ia menetesi sudut matanya dengan air.
"Aku...hiks...minta maaf..hiks...jaemin hyung"
Jaemin melihat kearah haechan lalu menepuk pundaknya pelan..
"Sudahlah haechan-a aku memaafkanmu berhentilah menangis"
Renjun dan jisung menahan tawanya sedangkan jeno hanya tersenyum kecil.
"Yes..berhasil"
Lirihnya. Jaemin mendengarnya lalu beralih menatap teman-temannya seperti jeno yg tersenyum,jisung dan renjun menahan tawanya dan haechan yg sudut matanya tidak mengeluarkan air lagi bahkan matanya tidak berair.
"Kalian mengerjaiku eoh?!"
"Tidak"
Jisung mengangkat tangannya seraya menyakinkan.
"Yak...kalian mengerjaiku!"
Jaemin melipat tangannya didepan dadanya.
"Ya..jaemin hyung kau marah?"
Hening.
"Jaemin hyung aku sang pangeran meminta maaf kepadamu"
Haechan menundukkan kepalanya dan menyerahkan tangannya seraya sang pangeran melamar sang putri.
Jaemin tetap tak bergeming.
"Jaemin maafkan lah aku"
Hening.
"Hyung maafkan ichung ne?"
"Aku memaafkanmu"
Jeno,haechan dan renjun melongo.
"Kenapa kau hanya memaafkan jisung?"
"Karena dia imut"
Jawabnya singkat.
"Aku benar-"
"Kenapa makanannya belum dimakan?"
Taeyong berjalan menuruni anak tangga bersama jaehyun tentunya.
Jaehyun duduk didepan jisung sedangkan taeyong disebelah jaehyun.
"Mari kita makan"
Jaemin menatap jaehyun lalu memakan makanannya.
_______________🐰🐰🐰🐰______________03:00
Kini teman jisung sudah berniat pulang.
"Makasih ya eomma atas makanannya"
"Iya kapan kapan main lagi ya"
"Pasti eomma"
"Jisung kami pulang ya"
"Ya hyung hati-hati"
Setelah itu mereka masuk kedalam mobil yg sudah dipegang kendali oleh jaehyun.
"Dah"
Jisung melambaikan tangannya.
Setelah mobil berwarna merah punya jaehyun tidak terlihat lagi maka jisung dan taeyong masuk kedalam rumah besarnya.Bruk...
Jisung merebahkan dirinya kesofa panjang diruang tamu sedangkan taeyong mendudukkan dirinya disebelah anaknya.
"Eomma"
"Ya?"
"Mark hyung belum pulang?"
Taeyong melirik jam tangan yg melingkar manis dipergelangan tangannya.
"Sebentar lagi biasalah hyungmu itu sudah kuliah pasti jadwalnya penuh"
"Ya tapi aku sedikit cemas"
Taeyong hanya tersenyum begitu mendengar suara membuka pintu.
Cklek..
Tap...
Tap..
"Eh...mark hyung"
Jisung menghampiri mark yg duduk disebelah taeyong.
"Mau makan?"
"Nanti aja eomma masih capek"
Taeyong mengusap rambut anaknya dengan lembut.
"Kenapa hyung pulangnya lama sekali?"
"Tadi ada masalah sedikit"
"Masalah apa?"
"Bukan apa-apa eomma hanya sedikit dan sudah selesai"
Taeyong mengangguk lalu beranjak.
"Mandilah eomma akan siapkan makanan"
"Ne eomma"
Mark beranjak lalu berjalan kekamarnya.
Tersisa diruang tamu hanya ada jisung yg melihat kearah hyungnya lalu tak lama ia menyusul mark yg sedang berpegangan pembatas tangga.
"Hyung gwaenchana?"
"Naneun gwaenchana"
Mark menyentuh dahinya lalu memijitnya pelan.
Lalu ia mencoba jalan kembali namun sebelum kakinya melangkah ia kehilangan keseimbangan sehingga jatuh. Untung saja ada jisung yg menopang berat badannya.
"Hyung mari aku antar saja aku takut kau terjatuh"
Mark mengangguk samar.Cklek...
Jisung membaringkan mark dengan lembut diatas ranjangnya lalu menyelimutinya.
"Kau demam hyung"
"Mungkin hanya sedikit pusing terimakasih jisung-a"
"Ne"
Cklek...
Taeyong masuk membawa nampan.
Ia menyentuh dahi anak sulungnya.
"Kau kelehan mark kan sudah eomma katakan jangan terlalu menyortir tenagamu"
"Mianhae"
Taeyong mengusap air matanya yg keluar tiba-tiba.
"Eomma jangan menangis"
"Jangan terlalu memaksakan dirimu"
"Aku janji"
Taeyong menyuapi mark dengan telaten.
"Eomma jisung kekamar dulu ya"
"Iya mandi terus tidur"
"Ne"
Jisung keluar kamar hyungnya.
Lalu sedikit berlari ia menuju kamarnya yg berada disebalah kamar mark.
"Semoga cepat sembuh hyung"Maaf ya kalau burik....
Tapi jangan lupa vote dan sorry for typo
Makasih udah baca ceritaku dan tekan bintang.
Aku menghargainya kok..
Bye bye di chapter selanjutnya...😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY JUNG
Humor"ma kaos kaki jisung mana?" "ma tas kerja papa mana?" "cari sendiri mama lagi cat kuku loh jisung" "ish mama bantuin!" "mama bantuin papa dong gimana sih!" "ya ampun jisung jaehyun kenapa jadi kayak kapal meledak" "hancur dong ma?" "ya iya hancur ka...