🌾2 jisung sakit🌾

642 31 0
                                    

🌾Authour pov🌾

Kini hampir jam 12 siang namun belum ada tanda-tanda bahwa mereka terlepas dari hukuman.
"Ish...makin..panas pula"
"Namanya juga siang kecuali malam baru dingin"
Jisung menyeka keringat yg terus membanjiri dahinya. Kepalanya berkunang-kunang pandangannya mulai mengabur namun ia masih berusaha tetap kuat. Ditambah jeno dan haechan yg terus beradu mulut membuat kepalanya serasa ingin pecah.
Jisung meraih dahinya yg terasa sangat pusing lalu..
Brak....
"Jisung!!!"
Jaemin dan renjun menghampiri jisung yg pingsan. Lalu menggendongnya kearah uks.
Semua murid heboh karena jisung pingsan karena selama disekolah jisung tidak pernah pingsan disekolah jadi wajar saja.
"Bisa bubar!"
Perintah mutlak dari choi siwon seorang dokter diuks menatap tajam semua murid HANLIM MULTI ART SCHOOL yg bergerombol didepan pintu uks layaknya lebah. Mulai membubarkan diri melihat tatapan sisinga. Tertinggal jeno, renjun, haechan, dan jaemin yg masih setia menunggu jisung bangun.
"Dia kecapekan dan ia juga tidak bisa kepanasan"
Jelas choi siwon membuat jaemin mengangguk. Lalu siwon keluar dari ruangan dimana jisung dirawat.
Tak lama jisung mengerjabkan matanya lalu melihat sekitarnya.
Ia melihat teman teman nya ia hendak bangun namun rasa pusing kembali.
"Tiduran aja nanti aku nelpon tante taeyong"
"Makasih"
"Sama-sama lagian hitung-hitung
Terbebas dari hukuman"
Haechan memukul kepala jeno pelan.
"Kenapa? main mukul aja!"
"Ya kau ngomong asal jeplak kalau ketahuan sama pak botak gimana?!"
"Opss...sorry"
"Sorry...sorry...sorry...mr...mr"
Jaemin mulai bernyanyi lagu suju(super junior).
Renjun memilih diam. Malas untuk menanggapi para sahabatnya.
Jisung mempoutkan bibirnya.
"Pulang yuk"
"Bentar tante taeyong yg paling pretty akan datang"
Cklek......
Taeyong datang bersama jaehyun yg sedang memainkan ponselnya.
"Anak eomma kenapa?"
"Tadi pingsan eomma"
"Ya ampun, sekarang kita pulang"
Jisung mengangguk.
"Yeobo bantuin dong!"
"Iya iya"
Jaehyun menggendong anaknya ala bridal styel. Padahal jisung sudah mengatakan jika ia akan jalan sendiri.
_______________🍁🍁🍁_____________

"Kamu habis ini mandi lalu kekamar eomma mau nelpon dokter jeon dulu"
Jisung mengangguk. Jaehyun mengusap peluh yg membanjiri dahi sempit anaknya.
"Pusing?"
"Sedikit"
"Jisung mau kekamar dulu appa"
"Nee"
"Jisung tunggu"
"Ya appa"
"Hyung mark pulang hari ini"
"Beneran pa"
"Iya udah sana mandi"
"Iya appa"
Mark anak pertama dari keluarga jung. Ia bersekolah diamerika. Dan sekarang jaehyun memutuskan untuk mengurus kepindahan mark kekorea.

Cklek....
Jisung memasuki kamarnya. Lantas merebahkan dirinya diranjang.
"Ah...akhirnya hyung pulang"
Ia menatap photo mark dilayar ponselnya. Bahkan hingga sekarang ia tidak tahu kenapa hyungnya lebih memilih keamerika.
"Ah...mandilah"
15 menit kemudian....
Jisung keluar dari kamar mandi lalu membuka ponsel berlogo apple yg ia letakkan diatas nakas.
Mengechat teman-temannya sebentar sembari menunggu sang eomma yg menyuruhnya makan. Suasana hatinya kini sedang berbunga karena ayahnya mengatakan bahwa hyungnya tersayang akan pulang.
"Jisung!!!"
Teriakan taeyong membuat jisung menutup telinganya spontan. Dengan malas ia membuka pintu kamarnya dan langsung turun ke bawah.
"Apa eom-hyung!!"
Jisung memeluk mark erat. Mark tersenyum senang. Taeyong dan jaehyun juga menaik kan bibirnya. Senang melihat anaknya juga bahagia.
"Hyung kapan pulang?"
"Barusan aja lepas"
Jisung melepas pelukannya lalu menatap wajah tampan hyungnya yg hanya berpaut sekitar 3 tahun. Mark mengusak rambut jisung gemas. Jisung tersenyum lalu menarik tangan mark kekamarnya.
"Eh..?!"
"Udah sana pasti capek istirahat nanti eomma antar makanannya kekamar"
"Iya eomma kalau gitu eomma appa, mark kekamar"
"Iya"
Jaehyun menatap taeyong yg tersenyum lalu menghampiri jaehyun dan memeluk pinggangnya.
"Aku senang akhirnya keluarga kita lengkap"
Jaehyun melepaskan pelukan taeyong lalu mengusap rambut taeyong yg sebahu.
"Aku ikut senang kalau kamu senang"
Taeyong memeluk erat jaehyun. Ia bersyukur karena memiliki suami yg perhatian.
"Ekhem eomma sama appa kalau mau bermesraan jangan disini"
Taeyong melihat kearah mark dan jisung yg menatap mereka dengan tatapan mencurigai. Jaehyun melihat mereka berdua.
"Kalian mau makan apa?"
Mark menatap jisung yg tampak berpikir.
"Kimchi"
"Tteapokki"
"Ramyeon"
"Ramen"
Jaehyun menatap kedua putranya tajam.
"Nggak ada itu makan mie sekarang"
"Jadi makan apa?"
"Seperti biasanya"
Mark dan jisung duduk dimeja makan dengan tangan yg ditelungkupkan keatas meja.
Taeyong masih sibuk didapur menyiapkan makan siang untuk suami dan kedua putranya.
Jisung bangkit dari tempat duduknya berlari kearah toilet.
Mark menyusul jisung sedangkan taeyong dan jaehyun melihat lalu saling bertukar pandang.
"Aku telepon dokter dulu"
"Ok"

Mark memijat tengkuk jisung.
"Huek..."
"Muntahkan aja semua"
Jisung mengelap bibirnya. Lalu memandang kearah mark yg memandangnya kwatir.
"Jisung"
"Iam fine hyung"
Mark menuntun jisung kekamarnya. Membaringkannya lalu menyelimutinya sampai sebatas dada.
"Hyung ambil minyak kayu putih dulu ya?"
"Hm"
Mark berjalan keluar dari kamar jisung.
Cklek....
Pintu terbuka jisung melihat kearah eomma dan appanya yg masuk kekamarnya menghampirinya.
"Jisung kenapa?"
"Nggak pa pa eomma"
Jaehyun mengusap peluh didahi sempit anaknya.
Mark datang memberikan minyak kayu putih kepada taeyong.
"Angkat bajunya dulu"
Jisung menurut lalu mengangkat kaosnya. Taeyong mengusapkan minyak kayu putih keperut jisung.
"Makan dulu ya mark kamu makan sama appa"
"Iya appa"
Taeyong menyuruh maid membawa makanan kekamar jisung sedangkan mark bersama jaehyun ke meja makan.




T
b
C
Maaf kalau makin buruk
Juga banyak typonya
Soalnya jadi langsung up
Bye bye
Jangan lupa vote ya

FAMILY JUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang