jisung kenapa?

315 15 2
                                    

Happy reading....
.
.
.
.
06:00
Jisung terbangun dari tidurnya lalu beranjak kekamar mandi.
"Monoton banget hidup ku ah..."
Keluhnya.

Tap....
Tap ..
Suara langkah kaki jisung membuat jaehyun dan taeyong menatap kearah jisung.
"Anak appa kenapa cemberut hmm?"
Jaehyun mengusap surai lebat ketika jisung duduk disampingnya.
"Nggak apa"
"Yausah makan ya"
Jisung mengambil roti selembar dan memakannya langsung.
"Loh...jisung kenapa nak? Kok makannya cuman sedikit?"
"Nggak nafsu eomma"
Jisung meminum susunya hingga tandas laku berpamitan kepada jaehyun dan taeyong.
"Jisung kenapa ya jae?"
"Nggak tahu"
Jaehyun kembali memakan makananya yg tertunda tadi meskipun dibenaknya banyak pertanyaan tentang kedua anaknya.
.
.
.
.
"Woi jisung sini"
Jisung menoleh kearah sumber suara ternyata pra sahabatnya sedang melakukan hal biasa yg dilakukan olehnya.
Jisung hendak melangkah kesana namun ia kembali melangkahkan kakinya kekelas.
Meninggalkan sahabatnya yg menatapnya bingung.

"Dia kenapa?
Jaemin bertanya lebih dulu mewakili pertanyaan yg ada dipikiran mereka.

"Mungkin dia punya banyak masalah atau mungkin sedang galau"
Jeno menjawab asal-asalan yg terpenting kekasihnya tidak marah...
Eh...tunggu kekasih.
Jaemin dan lainnya pun melangkah menuju kelas setelah dirasa ada yg aneh dengan jisung.
.
.
.
Jisung menelungkupkan kepalanya dimeja. Moodnya hari ini buruk entah kenapa dan dia juga tidak tahu.
Tap
Tap
Bunyi derap langkah mendekat kearah jisung namun anak itu masih menelungkupkan kepalanya diatas meja.

"Jisung-ah kau baik?"
Jisung mendongak kearah jaemin yg datang dan duduk disebelahnya.

"Aku baik"
Renjun menyentuh kening jisung lalu mengerutkan keningnya sedangkan yg lain menatap renjun dengan tatapan bertanya.

"Kau demam"
Perkataan renjun membuat jaemin menatap jisung intens.

"Semalam makan apa?"
Jaemin bertanya garang kepada jisung yg hanya dibalas dengan cengiran. Jaemin adalah sahabat yg sangat peduli dengan teman-temannya.

"Hanya memakan ice crem tidak banyak"
Jisung mengeluarkan jurusnya agar meluluhkan jaemin yg hanya menatapnya garang.

"Berapa cup?"
Jisung tampak berpikir keras. Memilih jujur atau tidak. Jika jujur ia akan diceramahi hingga telingannya panas namun jika bohong ayolah ia sudah banyak berbohong selama ini.

"6"
Ia memilih jujur daripada menambah dosa. Dan tentu mendapat jeweran khas jaemin dan jeno selaku ibu dan bapaknya disekolah.

"Kan udah hyung bilang jangan makan ice cream banyak-banyak jisung!"
Jisung sudah seperti ingin menangis.
Jeweran jaemin dan jeno memang tidak pernah main-main.

"Hyung lepas-lepas ia jisung janji nggak akan makan ice cream lagi"
Setelah berjanji jeweran pun dilepas. Jisung mengusap telingannya yg ia duga pasti merah.
.
.
.
.
"Pulang aja deh jis"
Jisung tetap menggeleng. Ia hanya pusing kenapa harus pulang. Lagian ia tidak ada kegiatan selain tidur.
Mark hyungnya juga lagi sakit. Ia tak akan punya teman bermain dirumah.

Chenle menghela nafas panjang terhitung sudah 100× ia mengatakan kalimat itu namun jisung selalu meresponnya dengan gelengan.

"Jisung kamu tidur dijam saya"
Ssaem kim itu mendekati kearah jisung dan menatap chenle.

"Dia sakit ssaem"
Kim ssaem menyentuh dahi jisung.

"Kenapa nggak dibawa keuks?"
Chenle menggeleng namun kim ssaem mengerti apa maksudnya.
Ia paham tentang jisung yg tak lain adalah cucu dari rekan kerjanya.
Ia tak lain adalah kim irene.

"Pulang aja kalau enggak jisung"
Jisung menggelengkan kepalanya dan dengan berat hati irene membiarkan jisung tidur dimejanya.
Dan memilih melanjutkan materi.
.
.
.
.
Jaemin membangunkan jisung yg masih betah menelungkupkan kepalanya dimeja.

"Jisung"
Namun hanya dijawab dengan gumaman.
Jeno membawa makanan lalu meletakkannya didepan jisung.

"Wah...makanan"
Haechan hendak mengambil makanan namun tangannya langsung dipukul oleh renjun.

Plak...
"Akh..."
Haechan hendak melayangkan protesnya namun chenle mengisyaratkan agar diam.
Dan tentu saja demi jisung yg sakit. Dan dengan tidak ikhlas haechan diam.

"Jisung-ah makan dulu nanti tambah sakit loh"
Jaemin masih berusaha membujuk jisung yg kembali menggelengkan kepalanya.
Selalu seperti ini jika jisung sakit.
Ia tidak akan mau makan.

"Jisung ayolah makan"
Jeno juga ikutan membujuk jisung.
Jisung akhirnya mendongak.
Raut pucat ikut membuat yg lain cemas dengan keadaan jisung sekarang.

"Makan sekarang...nanti tambah sakit"
Jisung memilih diam dan membiarkan jaemin menyuapinya.

"Makin panas kan pasti Kau nggak sarapan?"
Tebakan jeno selalu benar. Jisung menggelengkan kepalanya saat suapan ke-3.

Ia sudah akan muntah karena sensasi dilidahnya.
Chenle memberikan susu yg tadi dibelinya.
Dan dengan berat hati jisung meminum minuman hangat itu.
Seketika rasa mual membuatnya hendak memuntahkan kembali.

"Jangan dimuntahin"
Jaemin mengusap surai lebat jisung.
Ia sudah menganggap jisung seperti adik kandungnya sendiri.

"Udah...tidur lagi nanti aku telpon tante taeyong"
Jisung mengangguk lalu kembali menelungkupkan kepalanya kembali.
Tenang mereka sudah mencampurkan obatnya didalam susu tersebut.

"Aku telpon tante taeyong dulu"
Renjun keluar dari kelas dan berjalan kearah kamar mandi.
Menelpon seseorang nggak juga dikamar mandi kan renjun.
Tapi sultan mah bebas.
.
.
.
.
T
b
C
MAAF YA UDAH LAMA NGGAK UPDATE
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENT YA ASAL POSITIF
BYE BYE😊😊

FAMILY JUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang