😵Meja makan😵

505 29 0
                                    

Authour pov
Mark menatap jaehyun yg asyik dengan ponselnya mengabaikan makanan didepannya.
Mark meletakan sumpitnya dimangkuk didepannya.
Kriet...
Bunyi kursi terdorong mengalihkan tatapan jaehyun dari ponselnya.
"Aku selesai"
Mark beranjak berjalan meninggalkan jaehyun yg memandanya.
"Habiskan makananmu!"
Mark kembali duduk didepan jaehyun mengambil makanannya lalu memakannya buru-buru. Jaehyun memakan makanannya lalu kembali sibuk dengan ponselnya.
"Appa"
"Wae?"
"Apa kau menyayangiku?"
"Kenapa kau bertanya seperti itu?"
Mark menghela nafasnya panjang lalu menatap makanannya kembali. Lalu mendongakan kepalanya menatap jaehyun dengan tatapannya yg dingin.
"Appa belum memberikan penjelasan kenapa  kau membuangku?"
Dahi jaehyun mengkerut saat mark mengatakan membuang.
"Aku tidak membuangmu"
"Kau mengusingkanku kesana seorang diri sama saja seperti membuangku"
"Agar kau bisa mandiri disana"
Mark terkekeh mendengar jawaban singkat jaehyun.
"Kenapa jisung tidak disana juga seperti ku?"
"Dia masih terlalu kecil"
"Aku juga berumur seperti jisung saat kau membuangku"
Jaehyun menatap mark lalu meletakan sumpitnya.
"Jangan bahas itu makanlah!"
"Appa lebih menyayangi jisung?"
Jaehyun diam. Melihat ayahnya hanya diam maka mark mengepalkan tangannya. Dugaannya benar.
"Jadi appa juga mengurus kepindahanku karena jisung?"
"Mark bersikaplah dewasa kau sudah besar!"
"Hhhh dunia lucu"
Mark terkekeh lalu menatap jaehyun dan beranjak tanpa mengucapkan apapun.
"Aku akan kembali keamerika"
Jaehyun menghela nafas panjang lalu mengikuti langkah mark kekamar anak pertamanya.

Cklek....
Pintu terbuka. Mark mengambil koper lalu menyusun kembali baju-bajunya dan barang-barangnya. Mendeal nomor seseorang lalu berjalan keluar.
"Mark"
Mark mengabaikan panggilan jaehyun.
Grepp...
Tangannya dicekal oleh jaehyun.
Mark menatapnya.
"Aku akan kembali"
"Ini rumahmu tempat kau kembali"
"Ini bukan rumahku"
Mark menepis tangannya membuat jaehyun mati-matian menahan amarah.
Taeyong yg melihat suami dan putranya segera menghampiri mereka.
"Mark mau kemana? Kenapa bawa koper segala?"
"Mark mau pulang eomma"
"Pulang kemana?"
Mark tidak menjawab ia menuruni anak tangga pergi. Jaehyun hanya melihat. Taeyong segera menyusul mark yg berjalan tergesa-gesa.
"Sayang kalau kamu pergi jisung nanti nanyain kamu?"
"Jadi eomma nahan aku karena jisung?"
Taeyong menggeleng.
"Bilang aja aku ada urusan sekolah"
Jaehyun menyusul mereka berdua dibawah tangga.
Menarik tangan mark kembali kekamar.
Namun mark menepisnya.
Plak.....
Mark meraba pipinya yg terasa sakit lalu menatap jaehyun dengan tatapan tak percaya.
Jaehyun menatap tangannya lalu wajah mark.
Taeyong menatap jaehyun lalu mengusap pipi mark yg memerah.
"Appa"
Mark beranjak meninggalkannya. Jaehyun mengacak rambutnya lalu menatap taeyong yg menghapus air matanya lalu pergi menyusul mark yg sudah keluar.
"Mark"
Mark menghadap eommanya lalu menghapus air mata taeyong yg mengalir deras.
"Eomma jangan menangis"
Taeyong mengusap pipi mark yg kemerahan bercak tangan jaehyun. Menggambarkan betapa keras tamparan itu.
"Kamu pun kenapa melawan jadikan kena tampar udah tahu appanya kayak gitu pun"
Mark memeluk taeyong.
"Kita obatin dulu ya"
"Tapi eomma ini gak pa pa"
Taeyong menggeleng. Menarik tangan mark kedalam rumahnya.
______________🍏🍏🍏____________

Mark meringis saat pipinya ditekan oleh kain yg dibasahi es batu oleh taeyong.
"Eomma udah"
"Sebentar"
Jaehyun menghampiri mark lalu mendudukan dirinya disebelah anaknya. Mark mengalihkan tatapannya kearah lain.
Jaehyun mengusap rambut mark lalu beralih mengusap pipi mark.
"Appa tetap sayang sama mark loh maaf ya"
Jaehyun memeluk mark lalu mengusap rambutnya dan mengecupinya.
Mark menahan tangisnya didalam pelukan jaehyun.
Taeyong tersenyum.
"Eomma ikut dong"
Jaehyun melihat taeyong lalu tersenyum.
"Nanti peluknya diranjang aja"
Jaehyun mengedipkan matanya mesum.
Taeyong mendecih lalu pergi. Mark menatap jaehyun lalu beranjak kekamar.
Jaehyun menghela nafas panjang lalu mengejar langkah mark. Mark yg melihat ayahnya mengejarnya mempercepat langkahnya.
Jaehyun terkekeh lalu mengimbangi langkah mark hingga sampai dikamar.

Cklek.
Mark merebahkan badannya kekasur. Jaehyun datang merebahkan badannya juga disebelah mark.
"Jadi besok pendaftaran dibuka kamu mau sekolah dimana?""
"Di kyunghe mungkin"
Jaehyun menatap mark lalu kembali menatap langit-langit kamarnya.
"Ngantuk"
Celetuknya.
"Tidurlah"
Jaehyun mendekap mark sembari mengusap rambut hitam mark hingga terdengar suara dengkuran halus dari bibir mungilnya.
"Mianhae mark"
Jaehyun memejamkan matanya perlahan menyelami mimpi menyusul anaknya yg sudah tertidur.

T
B
C
Maaf ya kalau jelek
Jangan lupa vote and koment ya
Bye bye💞💞

FAMILY JUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang