Gils banget suara Baekhyun di lagu Bambi!!!
Happy reading
*
*
*Haikal tak habis pikir. Bagaimana bisa dia bertemu Amanda di coffee shop itu setelah delapan tahun lamanya mereka tidak saling sapa?
Kemunculan Amanda di grup Whatsapp SMA, keberanian Haikal mengirim pesan untuk menyapa, dan pertemuan tak terduga tadi. Bisa-bisanya semua terjadi begitu saja dengan rentang waktu antar kejadian yang tidak terlalu jauh.
Anehnya lagi, Haikal tanpa ragu memegang tangan Amanda dan memohon pada gadis itu untuk membalas pesan yang Haikal kirim padanya. Kalau Amanda sudah menikah gimana? Haikal tidak mau dicap sebagai perebut istri orang.
Tetapi instingnya mengatakan Amanda belum menikah walaupun Haikal tidak sempat melirik jari manis di tangan teman lamanya itu. Haikal terlalu fokus memandang wajah Amanda.
"Dia makin cantik anjir."
"Siapa yang makin cantik?" suara dan tepukan tangan Johnny pada bahunya mengagetkan Haikal.
Haikal berdecak kesal. "Kaget anying."
Johnny terkekeh. "Siapa yang makin cantik?"
"None of your business," Haikal merebahkan tubuhnya di ranjang ruang inap untuk para dokter.
"Cerita dong, Kal. Pasti bukan Ruby nih," Johnny masih mendesaknya.
"Emang bukan," Haikal menutup matanya dengan lengan kanan. "Gue mau istirahat nih. Capek abis jaga di IGD."
Johnny memukul kepala Haikal dengan bantal yang ada. "Lo kira gue nggak capek. Nggak usah sok sibuk lo, Nyet."
"Bodo," Haikal memiringkan tubuhnya ke kiri, membuatnya menghadap tembok dan memunggungi Johnny.
Begitu merasa tidak ada suara lagi, Haikal membalikkan tubuhnya. Benar saja. Johnny sudah tertidur di ranjang yang lain dengan mulut menganga. Dulu saat mendapati kebiasaan tidur Johhny seperti ini, Haikal tidak henti-hentinya menjadikan hal tersebut sebagai bahan ledekan.
Haikal mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Haikal menonjok bantal yang sebelumnya dia peluk.
"Sombong banget sih ini cewek," gerutu Haikal pelan agar tidak mengganggu tidur seniornya.
Pesan-pesannya tidak kunjung dibalas. Jangankan dibalas, dibaca saja belum. Padahal Haikal ingin bersilaturahmi, menyambung kembali tali pertemanan yang sempat putus.
Tali pertemanan my ass, Haikal memaki dirinya sendiri. Dia geli dengan excuse itu.
Man with excuses is the true definition of a coward.
Oke. Haikal tidak akan berbohong. Dia memang ingin bertemu dengan Amanda lagi. Dia ingin meminta maaf. Dia ingin Amanda tahu bahwa waktu itu Haikal adalah bocah SMA yang cuma memikirkan gengsi tanpa mencoba berada di posisi Amanda.
Wajah Amanda yang kaget tadi melintas lagi di kepala Haikal. Amanda berubah. Wajah polos Amanda saat SMA dulu kini lebih berwarna dengan sapuan make up yang trendy. Gadis itu juga terlihat sudah memahami jenis dan potongan pakaian seperti apa yang cocok untuk tubuhnya.
Dulu Amanda benar-benar polos. Saat semua cewek di kelasnya sibuk dandan untuk foto buku tahunan, Amanda malah muncul di studio dengan pakaian sesuai tema tanpa riasan wajah. Sama sekali. Not even wearing a lipstick or a blush. Wajah Amanda saat itu terlihat pucat dibanding cewek-cewek di kelas.
Delapan tahun memang bukan waktu yang singkat. Tentu saja banyak perubahan yang terjadi. Ponsel Blackberry yang dulu digandrungi saja sekarang hilang entah ke mana. Donald Trump yang tidak disangka-sangka saja bisa jadi presiden Amerika Serikat.
KAMU SEDANG MEMBACA
NO LONGER
ChickLitAmanda dan Haikal adalah teman sekelas saat SMA. Mereka jarang bertegur sapa karena circle pertemanan yang berbeda hingga suatu ketika Haikal butuh bantuan dan cuma Amanda yang saat itu bisa membantunya. Pandangan Amanda terhadap Haikal perlahan ber...