Guys aku baru sadar pas ada yang kapan hari ada yang komen soal tahunnya Amanda SMA. Aku tuh mau bikin mereka lulus SMA tahun 2011. Kenapa aku malah ngetik 2007 ya? 2007 mah aku baru masuk SMP hahaha. Sori ya guys. Saya emang suka lupa. Entar aku edit deh.
Happy reading
*
*
*Haikal berulang kali mengecek jam di tangan kirinya. Dia berdecak kesal. Bisa-bisanya Emir telat hampir satu jam padahal lokasi cafe tempat mereka janjian dengan rumah Emir tidak jauh.
Sahabatnya itu memang tidak pernah berubah sejak dulu. Setiap ketemuan pasti telat. Alasannya selalu klasik pula. Macet.
"Akhirnya yang ditunggu-tunggu muncul," ucap Ruby, membuat Haikal mengikuti arah pandang temannya dan mendapati Emir yang berjalan ke arah Ruby dan Haikal dengan cengiran sarat permintaan maaf.
"Ini beruang kutub kalau nggak telat nggak hidup ya lo," omel Haikal begitu Emir duduk di hadapannya.
Emir tersenyum sok manis. Haikal bergidik geli.
"Jakarta, Pak Dokter. Macet," jawab Emir lalu langsung membuka buku menu. "Lo pada udah makan?"
"Tinggal nyuci piring aja nih yang belom," sambar Ruby dengan nada jengkel.
"Mana mungkin Princess Ruby mau nyuci piring. Rusak dong kuku cantiknya," Emir masih menyahut. Dia memanggil pelayan dan membacakan pesanan.
Haikal mengambil sendok dan mulai menyantap kue cokelat. Dessert biasanya berhasil mengembalikan mood banyak orang.
"Apa kabar lo berdua?" tanya Emir sembari membakar rokok. "Kerjaan gimana? Lancar?"
"Si Ruby baru ketemu selebgram rese," ucap Haikal sambil terkekeh geli. "Ceritain ke Emir, By. Dia follow itu selebgram soalnya di IG."
Wajah Emir berubah kepo. "Selebgram yang mana? Dia client lo gitu?"
Ruby mengangguk. Dia menunjukkan akun Instagram selebgram yang sedang mereka bicarakan.
"Terus rese gimana? Spill spill spill," kata Emir sok imut.
"Lo bisa biasa aja nggak ngomongnya, Mir? Gue geli anjir lo ngomong kek abege gini," kata Ruby.
Emir tersenyum lalu kembali menghisap rokok.
"Jadi gue ada pemotretan gitu buat clothing line yang lagi hits. Nah muse-nya si selebgram ini. Udah jadi rahasia umum nggak sih kalau beberapa selebgram tuh selalu lebih cantik di socmed daripada ketemu langsung?"
"Masa?" tanya Emir polos.
Ruby memutar bola mata. "Kan gue bilang nggak semua. Tapi yang ini jujur ya, sori banget dari lubuk hati gue yang terdalam, jauh banget anjir dia di IG sama aslinya. Kek apa ya, kek orang biasa yang pakai baju sama make up bagus doang."
"Beneran? Ya ampun padahal gue demen banget sama dia. Sampai berantem sama cewek gue gara-gara ketahuan nge-like foto selebgram itu terus," kata Emir.
"Ih bocah banget cewek lo," sahut Haikal.
"Kan emang bocah. Baru juga lulus S1. Lagi nyari kerja. Bantuin dong. Dia nggak mau kerja di perusahaan bokap gue."
"Mohon maaf ya ini kenapa jadi OOT? Masih mau lanjut dengerin cerita gue nggak?!" tanya Ruby menahan kesal.
Emir mengangkat dua jari. "Peace. Lanjut, By."
"Oke. Terus kan yaudah ya gue profesional dong mau bentukan modelnya gimana juga tugas gue kan motret dia. Eh dianya susah banget diatur. Kan gue suggest tuh baik-baik gimana cara berpose yang enak diliat di depan kamera, tapi dianya batu banget. Kek ngerasa yang dia lakuin udah bener padahal mah kagak."

KAMU SEDANG MEMBACA
NO LONGER
ChickLitAmanda dan Haikal adalah teman sekelas saat SMA. Mereka jarang bertegur sapa karena circle pertemanan yang berbeda hingga suatu ketika Haikal butuh bantuan dan cuma Amanda yang saat itu bisa membantunya. Pandangan Amanda terhadap Haikal perlahan ber...