👑 TKoTI Ενας 👑

1.2K 167 13
                                    

⚠️ WARNING ⚠️
🚯🚯🚯

ENGGAK ADA TEMPAT UNTUK PLAGIAT DI SINI!!!

KALAU MAU CARI IDE DENGAN MEMBACA CERITA INI KEMUDIAN MENCOMOT ISINYA DENGAN TAMENG TERINSPIRASI. ATAU TERLANJUR SUKA BANGET SAMA ISINYA SAMPAI PENGEN BUAT CERITA JUGA TAPI MALAH NGEJIPLAK.

PLEASE, MENDING PERGI AJA DARI PADA BAKAL BERURUSAN DENGAN SAYA! DAN CARI DRAMA YANG BIKIN MEMPERMALUKAN DIRI SENDIRI!

KALAU PROFIL KAMU UDAH TERPAMPANG DI LAPAK, ENGGAK BAKAL DIHAPUS SAMPAI AKUN INI JUGA TERHAPUS DARI WATTPAD.

JANGAN MAIN API 🔥 I WATCHING YOU, LITTLE SHIT!

🚯🚯🚯
⚠️⚠️⚠️

Bendera berlambang gagak berapi itu mengibar dengan gagahnya di puncak sebuah kastil besar, lilin-lilin gantung, dan obor-obor terhias di ruangan yang sangat lebar. Kursi singgasana yang sudah berumur beribu-ribu tahun lamanya berada, dengan posisi tertinggi disertai juga dengan dua kursi di bagian kanan dan kiri menghadap karpet merah yang menjuntai di depan kursi maharaja sampai gerbang yang menjadi pintu masuk ruangan itu bermeter-meter panjangnya.

Maharaja itu, berada di singgasana yang sudah ia duduki selama 1.000 tahun lamanya. Makhluk kuat itu duduk dengan mahkota yang berdiri tegak di atas kepalanya, durja itu lurus menghadap depan dengan dagu yang terangkat menunjukkan batas kekuasaan tertinggi ada di tangannya.

Kedua tangannya yang terbalut glove itu berada di topangan singgasana, pedangnya yang berwarna hitam sangat mengkilap nan glossy itu tertancap di salah satu sisi singgasana yang tengah ia tempati. Sayap yang berwarna hitam itu paling besar nan terlihat paling garang dari milik para iblis lain. Corvus berada di salah satu bahunya terlihat mengobar api di kedua sayap gagak itu, berbunyi nyaring saat tahanan dari raja kerajaan Frigus bagian Utara berlutut bersimpuh di depan maharaja Selatan.

Dua Bersekers yang masing-masing mempunyai pedang di tangannya, mengacungkan tepat di depan leher raja yang tengah berlutut karena telah kalah perang dengan kerajaan utama yang menguasai bagian Selatan.

"Menurut pasal dari Constitution of Tenebris Inferni, Bagian Kedua, ayat 4-15 menyangkut perjanjian perang. Tahanan kalah perang, diberikan kesempatan untuk mengucapkan permintaan terakhir," ucap Zelios, salah satu dari dua Doúkas yang duduk di dua kursi di sisi singgasana sang emperor.

Frederick, raja yang mahkotanya sudah bersimpuh tak bernilai diletakkan di depannya itu terlihat mendongak. Menghadap raja dari rajanya iblis, melihat ia lurus menjadikannya orang terakhir sebelum jiwa dikeluarkan dari raganya.

Terdapat keheningan beberapa saat sebelum bibir raja yang telah kalah itu terbuka, "Kembalikan jiwa ratuku dengan seekor angsa yang telah kau transmigrasikan," ucapnya terdengar di telinga ratusan makhluk berupa seperti manusia dengan ciri masing-masing berwewenang yang menjadi saksi di masing-masing kursi mereka. Menonton dengan saksama tiap nyawa dari makhluk tak biasa yang bergantian akan berada di posisi yang sama.

Egnise, emperor yang paling ditakuti yang sedang berada di singgasana tertinggi itu berkedip sekali. Pupil netranya yang berwarna merah itu melirik pada Frederick lalu mengangkat sebelah tangannya sedikit ke udara.

Makhluk berkuasa itu memutar poros pergelangan tangan yang ia angkat memunculkan dua sosok lain secara ajaib di depan Frederick.

Satu sosok yang terlihat sangat cantik dengan mahkota juga busana seperti ratu yang terlihat agak kumal dan kotor dengan lumpur, bibirnya terlihat terbuka tapi hanya terdengar suara seperti kicauan angsa, dan satu sosok lain yang terlihat benar-benar adalah seekor angsa putih yang menggericau tak henti.

The King of Tenebris InferniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang