Chapter 185 : Flashback

1.7K 131 29
                                    

Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤

-Flashback

Pete Thongchua Opas-Iamkajorn, 20 tahun yang berasal dari Madiun Jawa Timur.
Saat itu bekerja sebagai office boy di salah satu hotel ternama di Jakarta. Dia memiliki teman seperjuangan yang bersamanya selama di Jakarta.

Temannya bernama Thaweesak Alexander Chivaree, atau sering dipanggil Alex oleh Pete. Alex seusia dengan Pete, dia berasal dari Medan.

Pete bertemu dengan Alex saat mereka bekerja di salah satu restoran cepat saji, saat pertama kali datang ke Jakarta. Saat itu usia mereka masih muda, sekitar 15 tahun.

Sejak saat itu, Pete mengajak Alex untuk menyewa kos bersama. Selain untuk menghemat biaya sewa, mereka juga bisa menghemat biaya makan dan tranport. Karena Alex memiliki sepeda motor buntut yang bisa mereka pakai kemana-mana.

Mereka tinggal bersama sejak saat itu. Bahkan mereka selalu bekerja di tempat yang sama, bahkan sampai saat ini mereka berdua sama-sama bekerja sebagai office boy di hotel yang sama.

Keduanya memiliki latar belakang keluarga yang kurang berada. Pete orang miskin yang tinggal di kampung. Begitu juga dengan Alex. Namun Alexsander lebih memprihatinkan, karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Dan kini dia hanya hidup seorang diri, dengan berbekal motor buntutnya. Alexander nekat merantau ke Jakarta. Hingga akhrinya bertemu dengan Pete, dan menganggap Pete sebagai keluarganya.

Karena nasib yang dialami Alex hampir sama dengan Pete. Mereka menjadi begitu dekat dan akrab. Sehingga Pete tidak berpikir dua kali untuk mengajak Alex tinggal bersama dengannya di kos-kosan sempit dan sederhana.

Kehidupan yang begitu berat mereka jalani di Jakarta. Meskipun hanya menjadi office boy, mereka berdua sangat bersyukur. Setidaknya mereka masih bisa mendapatkan penghasilan tiap bulan, walau hanya untuk biaya sewa kos dan makan saja.

Suatu hari, mereka berdua mendapatkan kabar buruk. Hotel tempat mereka bekerja bangkrut, dan akan ditutup secepatnya. Oleh karena itu dengan terpaksa pihak hotel melakukan PHK pada semua karyawannya. Tak terkecuali Pete dan Alex yang hanya office boy di sana.

Mereka berdua hanya bisa pasrah dan mencari pekerjaan lain. Namun Krisis Moneter melanda tahun kelam itu. Membuat banyak perusahaan gulung tikar sehingga tidak mungkin mencari pekerjaan lagi di sana. Karena hanya ada demo yang menakutkan di mana-mana.

Pete akhirnya memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Madiun. Hal itu membuat Alex begitu frustasi. Dia tidak tau harus bagaimana. Uangnya sudah habis, mau pulang ke Medan rasanya tidak mungkin. Karena rumahnya di Medan sudah dijual untuk membayar hutang orang tuanya.

Alex ingin ikut ke Madiun bersama Pete. Namun itu lebih tidak mungkin. Dia tidak mau membebani temannya yang keadaan ekonomi keluarganya tidak begitu baik.

Alex sempat berpikir untuk membuka usaha di Jakarta. Dia sempat mengatakan idenya pada Pete, dan berharap agar sahabatnya mau ikut dengannya. Namun di luar dugaan, Pete menolaknya dan tetap memilih untuk pulang kampung dan bertani di sana.

Alex sangat kecewa, dia semakin frustasi. Pete tidak enak hati melihat sahabatnya menjadi begitu terpuruk. Dia tau bagaimana keadaan Alex. Alex tidak memiliki modal untuk membuka usahanya. Pete yang melihatnya begitu gigih ingin membuka usaha, akhirnya mengiklaskan semua uang tabungannya kepada Alex.

Pete memberikan semua uang yang dia miliki kepada sahabatnya untuk membuka usaha. Awalnya Alex menolaknya, namun Pete memaksanya. Pete meyakinkan Alex, bahwa uang yang dia berikan akan cukup untuk membuka usaha kecil-kecilan Alex.
Pete juga meyakinkan Alex, bahwa dia akan segera kembali dan ikut bersama Alex membangun usahanya.

MY DRIVER AU PART-2 [COMPLETED ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang