13. GIOVANNA

2.2K 140 6
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DENGAN VOTE DAN KOMENTAR,;)
Happy reading gys 🌹🌹

"Percayalah tumbuh dewasa tanpa sosok kedua orangtua atau keluarga itu tidak mudah. Apalagi tanpa sosok ayah."

-Giovanna Kane G-

•••••

Tak terasa sudah jam pelajaran terakhir sekarang, Anna melangkahkan kakinya ke taman belakang untuk membolos disini sangat sunyi. Terlihat banyak coretan tak jelas di dinding dan banyak sekali pecahan kaca dimana mana, Anna memanjat naik ke pembatas dingding dan duduk santai disana melihat orang berlalu lalang. Tidak banyak orang yang berani ke belakang karena menurut mereka ini sangat angker dan Anna tidak mengerti dimana letak angker nya yang Anna dapatkan hanyalah ketenangan.

Anna mengedarkan pandangannya hingga tatapan matanya berhenti di satu titik, Anna sedang melihat satu keluarga lengkap sedang tertawa lepas sepertinya sangat bahagia. Anna menundukkan kepalanya dia sangat rapuh bila bersangkutan dengan keluarga dan Sky. Hidup sendiri tanpa kedua orangtua atau keluarga di tengah-tengah kejamnya dunia itu tidak mudah. Kadang Anna suka berpikir bagaimana rasanya hidup dengan kedua orangtua, Anna mengangkat kepalanya melihat kembali keluarga yang cukup sederhana itu.

"Apa kabar telapak kaki surgaku? Apa kou baik baik saja disana? Dan apa kabar cinta pertamaku apa kou merindukan anak yang kou telantarkan ini? Lihatlah anak gadismu sudah tumbuh dewasa tanpa hadirnya dirimu disisinya!" -batin Anna.

Anna hidup tanpa kedua orang tuanya, dari kecil Anna di didik dengan kekerasan dan kekejaman. Bahkan Anna belum pernah melihat bagaimana rupa dari ayah dan ibunya. Anna tidak mengingat dimana dia tinggal dulu yang Anna ingat hanya muka Tante dan paman nya yang merawatnya dengan kekerasan tidak ada kasih sayang dari mereka, dan dengan teganya mereka membuang Anna saat Anna memasuki kelas 9, hingga akhirnya Anna menemukan Sky dan Sky menawarkan apartemen nya untuk Anna tinggali. Namun sekarang Tuhan mengambil kembali orang yang Anna sayang.

Tettt Tettt Tettt
Suara bell pulang telah berbunyi Anna melompat dari atas dengan selamat namun saat dia bangun, kakinya tersandung alhasil Anna terjungkal kebelakang. Anna meringis merasakan nyeri di punggung nya, Anna terduduk dan mengecek punggung nya yang terasa nyeri. Anna merasakan basah di punggungnya dan ternyata benar punggungnya nya mengenai pecahan kaca. Anna kembali meringis saat ingin menyentuh kaca yang menancap di punggungnya.

"Aish, gimana gue bisa pulang kalo kaya gini!" Anna terdiam baju bagian belakangnya dan roknya telah basah dengan darah yang mengalir.

"KA, Kaka gapapa?" Anna terperanjat kaget mendengar orang yang bertanya padanya.

"Tadi aku habis ngebuang sampah, gak sengaja ngedenger orang meringis ternyata Kaka!" Terlihat rasa ketakutan dari gadis itu, "ada yang bisa aku bantu?"

"Tolong pergi ke kelas gue, dan bawain tas sama jaket gue, nama Lo siapa?" Perintah Anna. Anna berdiri dari duduknya, Anna berbalik badan dan melihat ke bawah ah ternyata badanya telah mengeluarkan banyak darah.

Gadis itu terperanjat kaget melihat punggung Anna yang terprnuhi darah dan becahan kaca yang menancap di punggungnya. "Astag ka punggung kak berdarah, itu juga masih ada kaca yang menancap di punggung Kaka."

Anna melihat kembali gadis itu, dan tanpa ragu Anna mencabut pecahan kaca yang menancap di punggungnya, membuat gadis itu bergidik linu. " Nama lo siapa?"

GIOVANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang