Happy reading 📌
~~~~
Anna memasuki basecamp yang sudah ramai, semua orang yang berada di dalam basecamp melihat Anna heran karen rambut yang sedikit acak-acakan dan baju yang kotor.
"Dari mana?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Kavi, sedangkan Anna kini tengah memandang sinis Kavi.
"Lo nanya gue dari mana? Seharusnya gue yang nanya Lo dari mana!" Ucap Anna terkesan dingin.
Saka menatap Anna dan Kavi bergantian setelah itu menatap Lio sedangkan Lio hanya mengangkat bahu acuh seakan-akan tak tahu.
"Kalian kenapa? Ada masalah?" Tanya Lio keheranan.
Anna memandang Lio dan terkekeh kecil, "nggak gue cuma kecapean doang!"
"Baju Lo kenapa bisa kotor?" Tanya Sean.
"Bisa gak usah banyak tanya?" Sinis Anna.
"Gak usah berantem gue ngumpulin kalian buat ngasih informasi bukan kaya gini!" Ucap Saka menengahi.
"Tadi gue dapet berita duka dari om Bimo bawahan Sky yang kini di Amerika kalo om Adaffa dan Tante Yesa meninggal dunia," suasana mendadak menjadi hening seketika tak ada yang berbicara begitupun dengan Anna yang terdiam tanpa suara.
"Penyebabnya?" Tanya Kavi.
"Gue denger dari om Bimo katanya om Adaffa meninggal saat di rawat di rumah sakit dan seperti nya ada yang sengaja membunuhnya dengan mencampurkan zat arsenik ke dalam minuman om Adaffa, sedangkan Tante Yesa meninggal karena depresi dan gue dapet kabar juga kalo sebulan setelah kematian Sky keluarga om Adaffa di teror seseorang yang kemungkinan besar orang yang sama dengan orang yang membunuh Sky," jelas Saka panjang lebar. Sedangkan Anna setelah mendengar itu langsung pergi begitu saja ke lantai atas, namun saat di ingin memasuki kamar matanya malah tertuju pada selembar kertas yang berada di atas meja yang membuat langkahnya terhenti seketika.
Anna mengambil kertas tersebut ada beberapa kalimat disana isinya bertuliskan.
[Aku sudah berdiri. Tapi, dia memaksaku untuk tetap duduk]
"Aku sudah berdiri. Tapi, dia memaksaku untuk tetap duduk," Anna mengulang kata tersebut beberapa kali untuk mencerna makna yang terdapat dari kata-kata tersebut.
Berdiri? Maksudnya berdiri seperti apa? Bangkit kah? Atau mungkin berjalan? Lalu di paksa untuk tetap duduk. Anna terdiam rasanya ini seperti kiasan untuk seseorang yang sudah bangkit atau mengetahui sesuatu namun di paksa untuk tetap diam, tidak usah kemana-mana. Tetap pada kondisinya yang dahulu.
Kalau ini tentang Sky.....
"Seseorang yang telah mengetahui sesuatu dan akan memberitahu kepada orang yang dituju namun di paksa untuk tetap diam oleh seseorang?" Anna melebarkan matanya. "Dia di paksa untuk tetap diam, begitu kah? Tapi siapa orang itu?"
Tapi lembar kertas siapa ini? Dan siapa orang yang memintanya untuk tetap diam.
Anna mengusap wajahnya kasar, kenapa banyak sekali teka-teki yang harus ia pecahkan.
"Dia, akan menghabisinya, semuanya!" Anna membaca kalimat terakhir dari kertas tersebut.
Anna berjalan menuruni tangga ketika dia memasuki ruangan tim inti tak sengaja pandangannya menatap tas Kavi, cukup lama Anna menatapnya hingga rasa penasarannya memuncak. Pelan tapi pasti Anna mendekat dan memeriksa tas itu, di dalamnya hanya ada buku, ballpoint, dan handphone nya sekilas tak ada yang aneh dari isi tas ini. Namun ketika Anna membuka resleting tas kecilnya betapa terkejutnya Anna ketika melihat sebuah suntikan yang di dalamnya terdapat setengah cairan bening ntah apa itu Anna pun tak tahu, awalnya Anna pikir itu sebuah suntikan mainan namun ketika Anna mengambilnya itu ternyata suntikan asli ternyata bukan hanya ada suntikan disana melainkan ada pisau kecil yang masih terbalut kain putih bersih disana, satu yang kini Anna pikirkan untuk apa semua ini dan situ juga terdapat kertas bertuliskan soon yang berarti segera, apa mungkin barang ini akan segera di pakai pikir Anna tapi untuk apa? Namun sebelum ketahuan Anna segera memasukan barang-barang itu kedalam jaketnya dan berlalu keluar menuju anak-anak Ravin berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIOVANNA
Teen Fiction[ Follow sebelum membaca 😇] Ingat di baca bukan di salin;) Ini kisah seorang gadis yang bernama GIOVANNA KANE G. Gadis cantik dengan senyuman yang manis, iris mata berwarna biru yang mampu menghipnotis semua orang yang melihatnya. Namun senyuman...