30. GIOVANNA

1.6K 105 30
                                    

Happy reading 📌
*

**
"Kau boleh lelah asal jangan menyerah, roda kehidupan itu terus berputar. Sebelum roda kehidupan itu berhenti teruslah berjuang sampai kau menemukan satu titik yang di namakan kebahagiaan."

~Giovanna Kane G~

••••

Pagi kini kembali menjelma menggantikan gelapnya sang malam, Anna kini telah menginjakkan kakinya di sekolah Perwira dengan pakaian yang rapi karena sekarang hari Senin dimana akan di laksanakan upacara bendera.

"Kuy bolos lah!" Ajak Clarissa yang baru saja duduk di kursinya yang tak ingin mengikuti upacara di Karena kan panas.

"Astagfirullah bisikan syaitan, jalan sesat Lo Clay," ejek Bianca.

"Panas anjir, percuma dong gue skincareran semalaman ujung ujungnya ke gini!" Lesu Clarissa.

"Lo mau pilih panas-panassan atau kembali berjuang kaya pahlawan dulu supaya Indonesia merdeka?" Tanya Bianca membuat Clarissa terdiam.

"Cuma beberapa jam ko Clay, gak sampe bertahun tahun gak sampe naruhin nyawa juga!" Ucap santai Anna yang terkesan menyindir Clarissa membuat Clarissa tambah cemberut.

"Udah yu ah kelapangan ntar di marahin lagi kalo telat." Bianca menarik tangan Anna dan Clarissa menuju lapangan tempat dimana akan di laksanakan nya upacara bendera.

Kini upacara sudah di mulai banyak sekali murid-murid yang mengaku sakit karena tak ingin mengikuti upacara bendera, sama hal nya dengan Anna yang dari tadi mengelap keringat nya yang terus mengalir. Sedangkan Clarissa sudah menggerutu dari tadi.

"Gila panas banget anjir, mana pak Rudi lagi yang jadi pembina upacara nyah. Bisa bisa sampe lebaran pun gak kelar kelar lagi kalo ngomong. Mana kalo ada kesalahan salah satu murid pasti di ungkit ungkit di sindir sindir kan pengang lama-lama telinga gue,"

"Berisik Clay ih!" Kesal Bianca yang kesal karena Clarissa sudah berapa kali berkata seperti itu.

"Ya lo enak Bi dapat berteduh di bawah badak nah gue kepanasan!" Cerocos Clarissa.

"Nama gue Joni!" Kesal laki-laki gendut di samping Bianca itu.

"Body Shiming Lo Clay!" Kekeh Bianca.

"Iya iya Joni si magic Tumbler si jin tomang!"

Anna yang awalnya kepanasan mengerutkan keningnya heran karena sudah tak merasakan panasnya matahari lagi, ketika dia melihat ke arah samping ternyata sudah ada Alvaro di samping tengah tersenyum kepada Anna.

"Kenapa? Panas ya?" Tanya Alvaro sambil mengelap keringat di pelipis Anna. Anna hanya mengangguk saja sebagai jawaban. Alvaro mendekati Anna dan merangkul pinggang ramping Anna setelah itu ia menyenderkan kepala Anna panda bahunya. Sedangkan tangan satunya dia pake untuk membenarkan anak rambut Anna.

"Ekhem inget bro ini lagi upacara bendera bukan ajang bercinta!" Kesal Daniel karena tak dimana mana pasti saja dirinya melihat orang pacaran.

🍁🍁🍁

Setelah sekian lamanya berdiri di lapangan kini mereka sudah berada di kantin untuk membeli minum.

GIOVANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang