bagian 5

1.6K 136 9
                                    

Setelah semalam menginap Sandrinna pun pulang ke rumah pagi-pagi buta karna tak mau telat ke sekolah karna jarak rumahnya dari rumah Saskia cukup jauh.Setelah sampai di rumah Sandrinna langsung naik ke kamarnya.Dia langsung bersiap-siap untuk kesekolah.

"Lanjutin baca novel dulu kali yah ... Mumpung masih ada waktu"Sandrinna pun membaca novel yang belum selesai Dia baca.Dia tertawa cekikikan ketika ada bagian yang lucu dari novel itu.

"Gilaaaaa ... Kenapa mesti sad ending si ... Kan kasihan cowoknya di tinggal mati"Sandrinna langsung melempar novelnya ke kasur dan langsung merahi tasnya yang Dia gantung lalu keluar kamar dan turun kebawah.

namun tiba-tiba langkahnya terhenti di anak tangga terakhir.Matanya memandang ke ruang tamu yang terdapat seorang pemuda tengah duduk dengan memakai seragam yang sama dengannya.

"Akhirnya waktu itu datang juga"Sandrinna kelihatan lesuh,bete dan plus kesal ketika menatap cowok yang tengah bercanda gurau dengan Omanya.

"Sok akrab ... Sok asyik banget tuh cowok"Sandrinna terus saja mengerutu sembari menatap tuh cowok kesal.Tanggannya Dia lipat dan kemudian berjalan menghampiri Omanya dan cowok itu.

"Pagi Oma"Sandrinna mencium pipi Omanya lalu berdiri di samping Omanya itu sembari menunduk.Sang Oma pun tersenyum ke arah Sandrinna yang sedang memasang muka asamnya.Cowok yang datang ke rumah Sandrinna ternyata Rey.Rey terus menatap Sandrinna serasa tersenyum.

Sang Oma bangkit dan menyuruh Sandrinna untuk duduk di samping Rey namun Sandrinna menolak dengan berbagai Halasan.

"Kamu duduk dulu di samping nak Rey sekarang (Sandrinna menggeleng) ... Kamu jangan malu sama dia karna dia sebentar lagi akan jadi suami kamu"Omanya terus mendorong pelan Sandrinna untuk duduk namun selalu di tolak sama Sandrinna.

"Ngak ahh Oma ... Oma Sandy udah telat nih ... Masa di suruh duduk si ... Oma"Sandrinna terus mencari cara untuk menolak permintaan Omanya itu namun Omanya tidak tinggal diam.Dia mendorong Sandrinna sedikit kencang.

"Aduuuhhh"Sandrinna memekik karna tubuhnya menindih tubuh Rey yang tengah duduk.Sandrinna merasa malu kepada Rey sedangkan Rey hanya tersenyum.Omanya bukan merasa bersalah.Dia malah tersenyum bahagia.

"Omaa ... Oma gimana si ... Sandy jadi nindih dia kan ... Sorry yah cowok ... Cowok ... Cowok ......"ucap Sandrinna terpotong.

"Rey"Rey serasa mengulurkan tangannya.Sandrinna pun menerima jabat tangan Rey dengan muka malasnya.Mereka berpura-pura tidak mengenal satu sama lain.

"Oma bikin malu aja di depan Rey"Sandrinna berbicara di dalam hati sembari memalingkan mukanya karna Dia tidak mau jika Rey tahu mukanya sekarang kaya kepiting rebus.

"Bener kata Sandrinna Oma ... Kita sudah telat ke sekolah ... Pagi ini kebetulan gurunya sangat killer Oma .. kita takut di hukum"Rey membela Sandrinna di depan Omanya.Sandrinna menatap Rey tidak percaya jika cowok di depannya akan membelanya.

"Tuh kan Oma ... Dia juga bilang gitu ... Jadi Sandy mau berangkat sekolah dulu ... Temen-temen Sandy pasti udah nunggu di sekolah"Sandrinna langsung pergi dengan perasaan senang karna sudah terindar dari Omanya yang ingin berusaha mendekatkan dirinya dengan Rey.

"Kamu harus berangkat bareng Rey ke sekolah"Sandrinna langsung menghentikan langkahnya lalu menatap Omanya dengan tatapan tak percaya.

"Oma yang bener aja si ... Aku ......."Belum juga Sandrinna selesai bicara langsung di potong lagi.

"Pokoknya kamu harus mau ... Rey ayoh"Potong Oma.Sandrinna melanjutkan langkahnya dengan muka bete.Entah kenapa hari ini Sandrinna sangatlah jutek.

"Kamu harus sabar menghadapinya ... Dia sebenarnya anak yang lembut ... Namun sikapnya yang seperti itu cuma sama orang yang baru dia kenal"Rey mengganguk dengan apa yang di katakan Omanya Sandrinna itu.

SECRETS BEHIND SECRETS [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang