bagian 18

1.6K 130 27
                                    

Namun keajaiban telah terjadi pada wanita cantik ini.Mata indah Sandrinna perlahan-lahan terbuka.Dia menatap seisi ruangan rawatnya walau pengelihatannya sedikit kabur.Matanya tertuju pada gadis-gadis yang tengah sibuk dengan ponselnya masing-masing.

Bibirnya tersenyum walau sangat tipis namun tak menghilangkan rasa bahagia yang Dia rasa karna Dia merasa jika Dia sudah lama tidak menatap Sahabat-sahabatnya itu.

"SAS ... Rey mana ?"tanya Sandrinna begitu pelan namun masih bisa di denger oleh Sahabat-sahabatnya.Saskia yang mendengar namanya di pangil pun langsung menatap Sandrinna dan langsung menghampirinya.

"San ... Lo sudah sadar ?(Sandrinna hanya mengganguk) ... Rey lagi di ruangan dokter ... Dia tadi di pangil ... Gue Pangilin dokter dulu yah"ujar dan jawab Saskia lalu ingin beranjak namun Sandrinna menahannya.

"Ngak usah SAS ... Gue ngak papah kok ... Gue cuma ngerasa badan gue sakit semua dari kepala sampai kaki"cegah dan ujar Sandrinna lemah yang sesekali meringis kesakitan.

"Sabar yah san ... Soalnya luka akibat kecelakaan itu melukai hampir seluruh tubuh Lo"saut Saskia yang tak tega melihat Sandrinna kesakitan seperti itu.

Bayangkan saja dari mulai kaki,tangan dan kepala semuanya di perban bahkan lehernya pun di gip karna tulang lehernya sedikit bermasalah.Sandrinna pun memegang perutnya.Dia tersenyum getir namun tak bisa di bohongi jika Dia sedih.

Saskia dan yang lainnya pun mengerti jika Sandrinna tengah memikirkan keadaan Anaknya namun Mereka tidak berani untuk berbicara.Mereka takut jika Sandrinna akan histeris.

"Mungkin ini yang terbaik buat gue dan anak gue ... Melihat kondisi gue yang seperti ini ... Gue ngak mungkin bisa merawatnya nanti"ujar Sandrinna yang membuat Mereka sedikit kaget dengan ucapan Sandrinna.

Sandrinna terlihat tenang dan seperti menerima kondisi ini.Walau mereka tahu jika batin Sandrinna tengah menjerit kehilangan anak yang selama ini Dia tunggu-tunggu.

"Lo emang wanita kuat san ... Kita sudah takut jika Lo tahu ... Lo akan histeris"ujar Saskia tersenyum bangga begitupun yang lain.

"Dalam kondisi seperti ini ... Mana mungkin gue histeris ... Buat bergerak aja sakitnya luar biasa ... Oh Iyah SAS ... Lo telefon suami gue yah ... Gue mau ngomong sama dia"balas dan pinta Sandrinna.

Saskia pun mengganguk kemudian mengambil ponselnya namun ketika ingin menelfon Rey.Rey sudah datang duluan.Rey datang dengan muka sedih dan mata yang sembab.Rey langsung duduk di sofa tanpa melihat ke ranjang Sandrinna.

The rain yang sedang berdiri sejejer di samping ranjang Sandrinna pun menatap Rey sehingga Sandrinna di belakangi oleh Mereka membuat Sandrinna tidak kelihatan.Rey menatap satu-satu sahabat-sahabat istrinya itu.

"Pasti gue bakal di amuk nih kalau gue ceritain ke mereka tentang apa yang dokter saranin ke gue"batin Rey dengan wajah takutnya.

"Lo kenapa Rey ? ... Kok Lo kelihatan binggung gitu ?"tanya Aqeela penasaran.Rey hanya diam membuat yang lain makin penasaran di buatnya.

"Ngak papah ... Cuma masalah kecil aja kok"bohong Rey lalu bangkit dan melangkah keluar.

"Kamu ngak kangen sama aku ?"ujar Sandrinna yang membuat langkah Rey terhenti.Rey pun melihat ke arah sumber suara.Di lihatnya sang istri tengah tersenyum manis kepadanya.

"Sayang ... Kamu sudah sadar .. kamu ngak papahkan ?"ujar dan tanya Rey senang karna istrinya sudah sadar dari komanya.Sandrinna hanya menggeleng sembari tersenyum namun senyuman itu seketika hilang.

Ketika mengingat jika anaknya bersama Rey yang belum sempat di lihatnya telah meninggal dunia.Meninggalkan dirinya dan Rey di dunia ini.

"Rey ... Maafin aku yah ... Karna aku tidak bisa menjaga anak kita ... Padahal kamu sangat menginginkan anak itu lahir dengan selamat"ucap Sandrinna sedih.aor matanya kembali menetes.

SECRETS BEHIND SECRETS [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang