bagian 11

1.6K 144 15
                                    

Happy reading

_

_

Setelah sampai di rumah Sandrinna langsung turun karna tadi Rey ingin membopong dirinya namun kepala Sandrinna kejedot pintu mobil sehingga Sandrinna pun bangun dan melangkah masuk ke rumah.Sandrinna langsung berjalan ke arah dapur.

Sedangkan Rey langsung ke kamar yang ada di lantai 2.Sandrinna sedang mengambil sesuatu di dalam kulkas dan ternyata Dia mengambil beberapa es dan air untuk mengompres luka memarnya yang cukup banyak di beberapa bagian tubuhnya.

"Kenapa orang itu tahu tentang kematian Annet ? ... Siapa sebenarnya orang itu ? ... Dan kenapa dia seperti tahu semua tentang kejadian itu ? ... Padahal setahu gue ngak ada lagi yang tahu selain the rain kenapa Annet bisa meninggal"gumam Sandrinna heran.

Dia terus memikirkan orang itu sembari mengompres lebam di tangannya dan ternyata Rey sudah kembali dari kamarnya dan sedang berdiri diantara pembatas ruang tengah dan dapur.

"Ternyata Sandrinna mulai penasaran dengan orang yang menculiknya tadi ... Hal ini tidak boleh di biarkan ... Itu semua akan membuat posisi gue terancam disini dan akan menggagalkan rencana gue ... Ini semua gara-gara si jefan"batin Rey dengan wajah panik kemudian melanjutkan langkahnya menghampiri Sandrinna.

"Biar gue bantu (mengambil alih kain basah yang di pegang Sandrinna) ... Ngompres luka begini butuh waktu lama dan pasti nanti Lo kecapean ... Inikan sudah larut malam lebih baik Lo sambil tiduran ... Supaya tubuh Lo seger lagi"ujar Rey lembut.

Sandrinna pun hanya menurut saja dan Mereka pun langsung ke kamar.Setibanya di kamar Sandrinna langsung tiduran di atas ranjang.

"Nanti kalau Lo cape ... Lo bilang gue yah ... Biar gue ngompres sendiri"ujar Sandrinna yang kelihatan sangat lelah sekali.Rey pun mengganguk dan mulai mengompres tangan Sandrinna lagi.Sedangkan Sandrinna perlahan-lahan memejamkan matanya.Rey menatap wajah cantik Sandrinna yang kini sudah tertidur lelap.

"Yah tuhan ... Kenapa gue meragukannya ? ... Ngak mungkin gadis sebaik dia adalah seorang pembunuh"batin Rey bimbang.Dia terus mengompres lebam Sandrinna dengan telaten dan lembut supaya Sandrinna tidak terusik tidurnya.

Satu menit kemudian Rey pun bangkit dan berjalan ke toilet lalu keluar lagi sembari membawah handuk basah.

"Gue elap dulu yah ... Supaya ngak lengket dan tidur Lo juga akan semakin nyenyak dan nyaman"ucap Rey sembari perlahan-lahan mengelap tubuh Sandrinna di mulai dari tangan dan di lanjut kakinya kemudian ke perut namun Dia ragu ketika membuka baju Sandrinna.

"Ngak ... Gue ngak mungkin lakuin ini ... Tapi dia istri gue ... Jadi tubuhnya sudah milik gue sepenuhnya ... Maafin gue San ... Gue cuma mau ngelap tubuh Lo dan Menganti baju Lo doang"gumam Rey ragu namun Dia harus tetap melakukannya karna seragam Sandrinna sangat kotor sekali.

Dengan ragu Rey pun membuka baju Sandrinna dan Sandrinna pun sekarang hanya memakai BH dan Roknya saja lalu Rey pun mengelapnya ketika ingin mengelap punggung Sandrinna.Rey melihat punggung Sandrinna juga lebam.

"Ssssttt ... Sebenarnya apa yang dia perbuat sama istri gue ? ... Sampai tubuhnya penuh luka lebam gini ... Gue ngak akan tinggal diam ... Lo harus membayar dengan mahal jefan ... Lihat aja"batin Rey serasa mengambil handuk lain untuk mengompres luka lebam di pinggang Sandrinna.

15 menit kemudian Rey pun selesai Menganti baju Sandrinna dan ingin bersiap-siap tidur namun tiba-tiba ponselnya berbunyi.

"Dari siapa lagi subuh-subuh gini nelfon (melihat layar telefon) ... Jefan ? ... Buat apa dia nelfon gue ? "Ujar Rey heran kemudian turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar untuk menuju ke lantai 1 untuk mengangkat teleponnya.

SECRETS BEHIND SECRETS [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang